Chapter 14

853 55 5
                                        

Siang ini Sehun sedang berada di cafe favoritnya. Ia memesan tiramisu cake dan cola. Cake dan cola ini akan menjadi brunch nya hari ini. Sarapan, serta makan siang. Ia tak nafsu makan.

Belakangan ini kondisi Sehun semakin memprihatinkan. Badannya kurus, wajahnya pucat, bibirnya kering, dan kehilangan nafsu makan. Ia juga kurang tidur hingga mata pandanya semakin menjadi-jadi.

"Mendung," gumam Sehun sembari melihat kearah jendela cafe.

Ia memotong sedikit cake lalu memakannya. "Bahkan alam saja tahu aku sedang sedih," ujarnya lagi.

Sehun memasang earpods nya dan mendengarkan lagu yang sedih, seperti kondisinya sekarang, menyedihkan.

Semenjak ia tahu Lisa berubah menjadi seperti itu, hatinya sangat hancur. Sangat hancur.

Bagaimana bisa, seorang wanita yang dulu sangat baik, ramah, pemalu, sekarang berubah 180° seperti itu?

Bahkan Sehun sebenarnya tahu bahwa Jeno memiliki kekasih. Apa mungkin Lisa merusak hubungan mereka? Sungguh diluar ekspektsasi.

Sampai akhirnya notifikasi dari line membuyarkan lamunan Sehun

LINE

YeriKim
Kamu di cafe ya?
Aku bisa lihat kamu lohh :)))
Aku kesana ya??

Sehun memutar bola matanya malas. Semenjak hari itu juga, Yeri sering sekali menghubungi Sehun. Ah, semuanya kacau.

Tapi bodohnya, Sehun selalu menanggapi Yeri. Seakan memberi harapan baru pada Yeri.

Sehun segera menyelesaikan kegiatannya dengan cake dan cola, lalu menuju ke rooftop cafe. Ia tak peduli dengan Yeri yang bisa melihatnya, entah dimana dia.

Ia sedikit berlari sampai akhirnya sampai di rooftop.

Sehun POV

"Apa gue harus berakhir?"

"Lagian gak guna kan gue hidup?"

"Bisa mati gak sih kalo loncat dari sini?"

"Pendek,"

"ya kalo mau bunuh diri cari gedung yang tinggi lah bego.g" - author

"bacot lo serah gw lah," - sehun

Author POV

Sehun melirik kebawah. Benar, ia ingin mengakhiri hidupnya.

Gedung itu tak cukup tinggi, tapi cukup untuk menghilangkan nyawa seseorang jika ia menjatuhkan diri dari sana.

Sehun menghela napas sebentar, lalu melangkahkan kaki kanannya ke depan.

"SEHUN! JANGAN!"

Teriakan dari seorang wanita dibelakang membuat Sehun menoleh.

Yeri.

"Lo apa apaan sih Hun?! Gak gini!" ujar Yeri sembari menangis.

Yeri menarik Sehun ke belakang lalu memeluknya erat.

"Kalo ada apa-apa cerita ke gue Hun, gak gini caranya! Gak gini!" ujar Yeri sambil tersedu.

Sehun tidak membalas pelukan Yeri. Ia memutar bola matanya malas.

"Apaan sih Yer, lepasin." ujar Sehun dengan kasar.

Ia mendorong tubuh Yeri menjauh dengan cukup keras.

Yeri masih tetap menangis.

"Lo tuh apa-apaan sih? Gausah ganggu gue Yer," kata Sehun.

Yeri sedikit terkejut dengan perubahan sifat Sehun. Semenjak ia aktif chat dengan Sehun lagi, Yeri tak pernah merasakan Sehun yang kasar.

Tapi tiba-tiba seperti ini? Ia seperti punya kepribadian ganda.

Sehun pun menjauh dari tempat itu, meninggalkan Yeri sendirian.

"Padahal gue cuma mau benerin tali sepatu gue, lebay banget tuh cewek," gerutu Sehun.

"Anjir lo Hun gue dah panique :')" - author

---

Bodo lah ges segini aja ya hehe :')

Tengkyu yang masi idup :))

-

! 𝗘𝗗𝗜𝗧𝗘𝗗 ! ;
• 𝘁𝗵𝗮𝗻𝗸𝘀 𝗳𝗼𝗿 𝟯𝟬𝗞 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿𝘀! (𝟮𝟬𝟮𝟬.𝟬𝟱.𝟮𝟴) 💙🐭

-

𝙷𝙸𝚃 𝙼𝙴 𝚄𝙿 𝙾𝙽 𝙳𝙼 𝙶𝚄𝚈𝚂 𝙸 𝙹𝚄𝚂𝚃 𝚁𝙴𝙰𝙻𝙻𝚈 𝙱𝙾𝚁𝙴𝙳 𝙳𝚄𝚁𝙸𝙽𝙶 𝚀𝚄𝙰𝚁𝙰𝙽𝚃𝙸𝙽𝙴.

-
𝗜𝗻𝘀𝘁𝗮𝗴𝗿𝗮𝗺 : @𝗻𝗼𝘅𝘆𝗹𝘀𝟮𝟱

MOVE [HUNLICE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang