1 | Prolog

140 9 0
                                    

Pagi ini Kelas Zaira sudah di ributkan dengan kehadiran seorang anggota osis yang akan mensosialisasikan tentang kegiatan ramadhan di sekolahnya.

Bukan bersemangat karena acara yang akan dibuat, namun karena seorang anggota osis yang sangat terkenal dengan ketampanan nya yaitu Zaki Adnan Husein dan teman-temanya juga yang lumayan membuat para wanita tidak dapat berpaling.

Bukan hanya terkenal tampan, mereka juga berprestasi dan sangat religius membuat kaum hawa tidak dapat menolak pesonanya.

"Assalamualaikum warrahmatullah wabarokatu, kami dari anggota osis ingin mengajak adik adik untuk berpartisipasi dalam acara yang kami buat untuk menyambut bulan Ramadhan yang satu minggu lagi akan datang inshaallah.
Yaitu pesantren kilat yang akan di adakan 3 hari di sekolah, saya harap kalian dapat berpartisipasi dalam acara ini" ucap Zaki lantang tak lupa ia menambahkan senyum manisnya, buka untuk membuat orang tertarik ia memang terkenal sangat ramah.

"Yaampun kenapa sih dia ganteng banget, senyumnya itu loh gak nahan. Yallah nikmat manakah yang aku dustakan" ucap
Dania yang mesem mesem sendiri.

"Salah Dania, yang benar nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan. Beda arti" jelas Zaira membenarkan perkataan Dania sambil tersenyum menahan tawanya karena inilah Dania dengan sikap lebaynya.

"Benar apa kata zaira, Dania kamu tuh main ubah ubah aja" ucap Qiya.

"Maaf atuh, liat coba kalian tuh! Kak Zaki kurang apa coba dia. Udah ganteng, soleh, ramah pula aku pengen deh jadi istrinya" lagi lagi Dania berbicara melantur.

"Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan melihat (yang diharamkan), zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu Hadist riwayat Ahmad " ucap Qiya mengingatkan Dania.

"Iya iya ibu ustadzah Faizah Aqiya faham ana, ngana fahim Zaira Adiba Humaira"

"Allhamdulillah, fahimna" jawab Zaira sambil tertawa kecil menanggapi ucapan Dania.

"Ekhmm... Maaf yang sedang ngobrol apakah ada yang di tanyakan?" Ucap Zaki yang membuyarkan aksi Zaira, Qiya dan juga Dania yang asik mengobrol.

"Ehmm kakak udah punya pacar?" Tanya Dania dengan polosnya, lalu Zaira menyenggol bahu Dania menyadarkannya.

Zaki yang di beri pertanyaan tersebut hanya terdiam.

"Jika tidak ada yang ditanyakan cukup sekian wassalamualaikum warrahmatullah wabarokatu"

☁️☁️☁️

Kriiiing...kriiiing...kriiiing...

Bel istirahatpun berbunyi, Zaira, Qiya, dan Dania pun berjalan menuju kantin, namun saat sedang dalam perjalanan langkah Qiya terhenti karena melihat segerombolan laki laki menghalangi jalannya di ujung koridor.

"Kenapa ya? kok tiba tiba berenti?" Tanya Zaira.
"Banyak laki laki di sana, gimana mau lewat?" jawab qiya.
"Cuma laki laki doang Faizah Aqiya, mereka juga manusia bukan monster tau" Saut Dania.
"Udah ayo jangan takut, gue di depan, ngana di tengah, Zaira ente di belakang ya" Lanjur Dania.

Mereka semakin dekat dengan segerombolan laki laki itu.

"Misi kita mau lewat, tolong kalo mau ngumpul jangan ngalangin jalan orang ya" suara Dania membuat segerombolan lelaki itu hening seketika.
"Lewat tinggal lewat mba, takut amat kesentuh" ucap Fauzan salah satu teman Zaki.
"Yeee ngana yang ngalangin jalan malah sewot" jawab Dania.

Sepasang mata saling bertatapan, siapa lagi kalau bukan sepasang mata Zaki dan Zaira, namun akhirnya zaira dan zaki menepis pandangan mereka tersebut.

"Udah ayo Dan jalan aja buruan" ucap Qiya berbisik kepada Dania.

Akhirnya mereka pun berhasil melewati segerombolan laki laki yang sok kecakepan itu.

"Mau pesen apa kalian?" Dania bertanya kepada dua sahabatnya.
"Aku Bakso aja" ucap Qiya.
Zaira terlihat bengong.
"Zaira Adiba Humaira, ngana mau pesen apa?" Tanya Dania sekali lagi.
"Eh..e... Mie ayam tanpa sayuran aja Dan"

Dania pergi memesankan pesanan sahabatnya. Zaira terlihat sedang berfikir.

"Ra, kamu terlihat seperti memikirkan sesuatu, kamu mikirin apa sih?" tanya Qiya ke Zaira.
"Gak, gapapa, cuma kepikiran acara pesantren kilat aja, iya acara pesantren kilat hehe" jawab Zaira.
Qiya yang tidak percaya bahwa sahabatnya tidak kenapa kenapa ia langsung berkata

"Zaira, denger ya 'Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya' (QS. Yusuf: 86) jadi jangan bohong kamu lagi kenapa? Kalau gak mau cerita juga ngga apa apa" ucap Qiya memberitahu Zaira.

"Iya ibu ustadzah Qiya"

"Hmm.. aku.. itu ayah bilang ada yang mau mengkhitbah aku" jelas Zaira dengan gugup.

"Masyallah tabarakallah, allhamdulillah temanku satu ini sudah ingin menikah" ucap Qiya dengan girang.

"SIAPA YANG MAU NIKAH?" Tanya Dania dengan tidak santai, sambil menaruh nampan berisi makanan dan minuman untuk teman temannya.

"Astagfirullah, Dania biasa aja kali" ucap Zaira.

"Tau kamu tuh kadar lebaynya tolong ya di kurangi kalau perlu di hilangkan" sahut Qiya.

"Iya deh, terus tadi siapa yang mau menikah? Kamu Ra? Atau kamu Qiya?" Tanya Dania yang sudah meghilangkan logat 'arab' sinetronnya, yang berarti otak ngawurnya sudah kembali normal.

"Zaira baru mau di khitbah oleh jodoh yang di pilihkan orang tuanya" jelas Qiya.

Zaira hanya terdiam apakah ia siap dengan konsekuensi yang akan ia hadapi nantinya jika ia menerima pinangan dari orang yang belum ia ketahui.

Zaira yakin bahwa umma dan Baba akan memilihkan seseorang yang terbaik untuk dirinya.

__________________________

To be continue >>

#CuapCuapAuthor

Assalamualaikum gaiss!

Welcome to our new story Zaki & Zaira.
Ini cerita pertama kita yang bergendre teenfiction - religi.

Mohon maaf jika ada kesalahan dan semoga kita bisa saling mengingatkan.

Terimakasih kalian yang sudah membaca

Untuk info lebih lengkap cerita 'Kita' dan juga 'Secret Relationship' kalian bisa follow ig : @thazzmana
Love
Author Thazzmana ❣️

Secret RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang