2 | Pertemuan

67 11 1
                                    

"Zaira, Sayang... sini dulu nak, Baba mau bicara" Baba Ali memanggil Anak Tunggalnya.
"Iya Ba sebentar" Saut Zaira yang baru selesai sholat Ashar langsung melipat mukenanya dan menghampiri Babanya.

"Ada apa Ba?"
"Kemaren kan Baba udah ngasih tau kamu kalo kamu bakal di Khitbah sama anaknya teman baba, kira kira kapan kamu siap bertemu dia nak?" Tanya Baba.
"Umm... anu ba... umm... Terserah Baba aja, InsyaAllah kapan aja Zaira siap Ba" jawab Zaira pasrah.
"Kira kira gimana kalo besok malam? Gimana Umma? Umma setuju ga?"
"Umma sih siap masakin tamu kapan aja Ba" jawab Umma santai.
"Ya sudah besok malam kamu siap siap ya sayang, siapkan pakaian yang sopan ya nak" ujar Baba sambil mengelus kepala Zaira.

"Semoga dengan aku menerimanya, aku dapat membahagiakan baba dan umma dan semoga Allah pun meridhai jalan ku"

Zaira langsung memasuki kamarnya. Tak lama kemudian Umma pun masuk ke kamar Zaira.

"Eh Umma? Ada apa Umma? tumben sampe nyamperin Zaira ke kamar?" Tanya Zaira
"Kamu ga keberatan kan dengan perjodohan ini?"
"Keberatan sih enggak Umma, Zaira cuma kepikiran kedepannya bakal gimana, lagi pula Zaira masih sekolah"
"Zaira anak Umma yang paling cantik, Umma dulu juga kayak kamu, semuda kamu juga dulu waktu Baba mengkhitbah Umma, kamu jangan mikirin yang ga harus kamu pikirin, biarin aja semua nya terjadi, ikutin aja alurnya nak. Kamu ga usah takut dan yang paling peting kamu berdoa sama allah agar di mudahkan semuanya" Umma meyakinkan anak tunggal nya itu, dan hanya di jawab dengan Anggukan dan senyuman manis ala Zaira.

☁️☁️☁️

"Qiya kamu udah siapin buat acara pesantren kilat nanti?" Tanya Dania yang duduk di depannya.

"Udah kok, kamu belum memangnya? Kan kita nginep tiga hari pasti bawaanya banyak dan harus di siapkan dari sekarang" jelas Qiya.
"Iya sih, aku belum kalo kamu ra?"
"Aku udah siap kok udah di siapin di ransel satu lagi"

"Oke deh pulang sekolah nanti aku siapin"

Percakapan mereka pun terhenti dikarenakan pak Farid sudah datang untuk mengajar.

Waktu pun berlalu hingga bel istirahat berbunyi, membuat seluruh siswa dan siswi SMA Alliyah bergegas untuk menyerbu kantin termasuk Qiya, Zaira dan juga Dania.

Namun saat Zaira ingin ikut dengan Qiya dan juga Dania, ia di panggil oleh Savira.

"Ra kamu kan sekertaris kelas, kamu tolong data ya anak anak kelas yang mengikuti acara pesantren kilat" ucap Sabira yang termasuk salah satu anggota osis di kelasnya.
"Ohh iya deh vir, nanti pulang sekolah aku kasih kamu ya"
"Eh.. bukan ke aku ra tapi ke kak Zaki, kamu tau kan? Yang sosialisasi kemarin. Lagian mustahil sih anak SMA alliyah gak kenal dia haha. Yaudah ra semangat ngedata ya aku duluan"
"Iya siap vir"

Bel pulang sekolah bergema ke seluruh penjuru sekolah, Zaira yang sudah selesai mendata teman temannya segera bergegas untuk keruang osis.

Namun belum sempat ia keluar kelas tangannya sudah di cekal oleh dania.

"Ra mau kemana?"
"Kan aku udah bilang mau nganter ini keruang osis" jawab Zaira sambil menunjukan buku yang berisi data anak kelasnya.
"Mau ikut donggg, kan lumaya liat kak Zaki" ucap Dania dengan santainya.
"Dan kamu kalo niatnya ketemu kak Zaki mending kamu pulang udah yuk pulang" ucap Qiya sambil menarik lengan Dania.
"Duluan raa, assalamualaikum"
"Aaa mau ketemu aa Zaki" rengek Danua sabil mecak mencak ingin melepaskan tangannya dari tarikan Qiya.
"Iya hati hati, waalaikumsallam warrahmatullah" Zaira hanya menggelengkan melihat tinggkah sahabatnya itu.

Secret RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang