12 | Kabar baik

56 7 0
                                    

Zaki langsung membawa Zaira kedalam pelukannya, kemudian menggendong Zaira keluar dari kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi Zaki mengecup puncak kepala Zaira dengan mengucap syukur, Zaki mengelus pelan perut Zaira lalu menciumnya.

"Ayo sekarang juga kita periksa ke dokter" ajak Zaki

Zaira langsung mengganti pakaiannya lalu mereka berdua langsung menuju rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Zaira dan Zaki melihat janin yang masih terlihat sangan kecil sekali. Zaki tidak berhenti mengucap syukur. Selesai periksa mereka langsung menuju rumah Abi dan Umi, Zaki meminta Baba dan Umma ke rumah Abinya karna ia ingin mengumumkan kalau Zaira tengah mengandung.

Mereka berdua sampai dan langsung masuk kedalam rumah.

"Assalamualaikum semuanya, Allhamdulillah Zaki dan Zaira sudah diberi kepercayaan sama Allah. Zaki dan Zaira sengaja mengumpulkan Abi, Umi, Baba, dan Umma karna ingin memberi tahu kalo Zaira hamil" jelas Zaki.

Zaira langsung mengelus perutnya dan menunjukan foto usg dan tespeknya, tidak lupa dengan senyuman manisnya.

Zaira langsung mengelus perutnya dan menunjukan foto usg dan tespeknya, tidak lupa dengan senyuman manisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Umi Abi Umma Baba kaget mendengar kabar bahagia dari anaknya itu.

Setelah Dari rumah Umi dan Abi, mereka berdua pamit untuk pulang ke apartmentnya.

Sesampainya di apartment mereka membersikan badan mengganti pakaiannya.

Zaira sudah berada di tempat tidurnya, di susul Zaki yang baru selesai mandi dengan rambutnya yang masih sedikit basah.

Zaki langsung menjatuhkan badannya di sebelah Zaira, tangan Zaki langsung menyentuh perut zaira.

"Anak Ayah, sehat sehat di perut Bubu ya, jangan buat bubu muntah-muntah, kasian bubu, jangan minta yang aneh aneh ya sayang" Zaki mengajak ngobrol janin yang ada di perut Zaira.

Zaira hanya tersenyum melihat tingkah suaminya, namun seketika raut wajah Zaira berubah menjadi sedih.

"Kamu kenapa sayang?" tanya zaki.
"Aku kepikiran, aku masih bisa sekolah ga ya mas? kan perut aku bakal membesar, nanti aku bisa ga ya sekolah sampai lulus?"
"Sayang nyesel ya ada dede bayi di dalem perut kamu?" tanya Zaki.
"Subhanaallah mas, Enggak, bukan begitu maksud aku"
"Maaf kalo mas melakukannya malam itu, selagi tidak ada yang melaporkan kamu ke guru di sekolah kamu bakal tetap bisa sekolah sampai perutmu sedikit membesar, namun jika sudah besar kamu bisa melanjutkannya dengan homeschooling jika kamu mau zai" ucap zaki, memang zaki melakukan hal itu kepada zaira satu bulan lalu, karena saat itu zaki khilaf. Namun saat ini ia harus menerimanya karena Allah telah menitipkan bayi tersebut padanya yang harus ia dan zaira jaga kelak.

Hati Zaira sedikit tenang dengan kalimat yang di ucap Zaki.

Mereka pun tertidur, seperti biasa dengan tangan zaki sebagai bantalan zaira.

________

Ujian kenaikan kelas untuk para siswa dan siswi di kelas 11 pun dilaksanakan setelah, anak anak kelas 12 melakukan ujian nasionalnya.

Membuat Dania, Qiya dan Zaira pun berfikir keras untuk menjawab soal soal yang ada di hadapan mereka.

"Zairaa no 29 jawaban nya apa?" Tanya Dania berbisik.
"Jawabannya D" jawab Zaira.
"Qiyaa no 30 apa jawabannya?"
"Astaghfirullah, Dania Dania udah tau nyontek itu dosa malah nyontek sesoal soal lagi, gak ada yang mikir satupun. Kamu tuh belajar gak sih tadi malam?" Ucap Qiya geram atas kelakuan sahabatnya itu.
"Ya maaf sih kan aku lupa"
"Alasan..."

Saat Qiya dan Dania sedang berdebat tiba tiba Zaira merasakan tubuhnya pusing dan rasa mualnya kembali datang.

Hueek hueek..

"Zaira kamu kenapa? Sakit?" Tanya Qiya khawatir.

"Qi, Dan aku ke uks ya" ucap Zaira sedikit lemas, ia pun segera mengumpulkan ulangannya, setelah izin kepada guru pengawas ia pun segera berlalu untuk ke uks.

"Dan, cepet kerjain kita susul Zaira" ucap Qiya kepada Dania yang di jawab dengan anggukan, merekapun mempercepat mengerjakan soal ulangan tersebut.

Zaira merasa tubuhnya sangat lemas ia pun memperlambat jalannya, namun belum sampai ia di ruang uks Zaira sudah tak kuat lagi hampir saja ia jatuh, jika tidak ada Zaki. Namun itu membuat Zaira terkejut pasalnya Zaki sedang libur hingga pengumuman kelulusannya.

"Kk..kak Zaki?" Tanya Zaira lemah, yang sedang di dalam rengkuhan zaki.

"Sudah tidak usah bertanya, kamu kenapa gak hati hati Zaira, ayo aku antar ke uks" Zaki pun menggendong zaira yang hampir tidak sadarkan diri, untung saja ulangan tengah berlangsung membuat koridor sangat sepi.

Sesampainya di uks, Zaki membaringkan Zaira di ranjang uks, lalu membuatkan nya teh hangat.

"Di minum dulu Zai" ucap Zaki, ia pun membantu istri kecilnya itu untuk minum.

"Kamu kenapa gak hati hati sayang? Kalau tadi kamu jatuh gimana? Nanti bayi kita bisa terluka, besok hati hati ya kalau ada apa apa cepat hubungi mas" Zaki khawatir degan keadaan Zaira jika seperti ini.

"Maafin aku ya mas, tadi aku bener bener mual banget"

"Sekarang masih mualnya?" Tanya Zaki sambil mengelus pelan kepala Zaira yang tertutup dengan kerudung putih nya itu.

"Udah engga, karena lihat abinya" ucap Zaira terkekeh kecil sambil mengelus perutnya.

Membuat Zaki tersenyum melihat tingkah istrinya itu.

"Za..Zaira h..hamil?!" Ucapan seseorang yang tiba tiba datang.

________________

To be continue >>

#CuapCuapAuthor

Assalamualaikum gaiss!
Mohon maaf jika ada kesalahan🙏🏻

Terimakasih kalian yang sudah membaca❤️ jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote ya🥰

Tungguin Part Secret Relationship selanjutnya ya❣️

Untuk info lebih lengkap cerita 'Kita' dan juga 'Secret Relationship' kalian bisa follow ig : @thazzmana
Love
Author Thazzmana ❣️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang