Chapter 12 ~ It's Very Hard to Move On

1.5K 189 61
                                    

'It's so hard to move on from the one you love, especially when you know they still love you.'


Daun-daun pepohonan telah menutupi jalanan yang basah karena rembesan hujan sedari pagi. Memasuki musim gugur, suhu di kota Trost mulai turun, menyebabkan penduduknya lebih senang berada di dalam rumah atau gedung dengan penghangat ruangan ketimbang jalan-jalan di luar. Hal ini tidak berlaku pada petugas kesehatan di rumah sakit satu-satunya di kota itu. Hujan deras tidak menghalangi paramedis mengantarkan pasien menggunakan ambulans ke unit gawat darurat.

Eren yang berniat menyeduh secangkir cokelat hangat karena terbuai dengan minuman yang diteguk oleh Sasha, terpaksa batal karena kedatangan pasien dengan diagnosis nyeri jantung di UGD.

"Pasien bernama Rolf, usia 57 tahun, mengeluhkan nyeri di dada dua puluh menit yang lalu. Pasien mengalami kesulitan bernapas. Selain itu, tekanan darah tidak berkurang." lapor Connie pada Eren, sesaat pemuda brunette itu tiba.

"Segera lakukan pemeriksaan biochemical (1) dan cardiac biomarkers (2)!" perintah Eren pada perawat di sampingnya.

"Dr. Jaeger, keluarga pasien menunggu penjelasan anda di ruang tunggu." ujar Mina memberitahu Eren. Pemuda Jaeger itu lalu menemui seorang wanita muda bersurai panjang, memperkenalkan diri sebagai Griselda, putri dari Rolf.

"Ayah anda terkena serangan jantung. Apakah sebelumnya dia pernah mengalami serangan serupa atau mengeluhkan sakit di dadanya?" tanya Eren. Netra Griselda tampak berkaca-kaca, dia menutup mulut tampak tak percaya mendengar kabar yang disampaikan oleh dokter muda di hadapannya.

"Se..serangan jantung?"

"Ayah anda membawa nitrogliserin (3). Ini pertanda bahwa ayah anda mengetahui diagnosis serangan jantung pada dirinya. Saya bertanya karena ingin melihat rekaman medis sebelumnya" jelas Eren. Perempuan di hadapannya malah menatap Eren bingung.

"A..aku tidak mengetahui kondisi ayahku. Beberapa tahun terakhir, aku tinggal terpisah dengan ayahku karena ayahku di penjara atas kasus pembunuhan tidak disengaja. Aku selama ini merawat ibuku yang juga sedang sakit dan terbaring di ruang inap." Penjabaran Griselda membuat hati Eren terenyuh. Wajarlah, putri pasien terlihat bingung ketika mengetahui penyakit yang diderita oleh ayahnya. Tiba-tiba, ponsel milik Griselda berbunyi, membuat wanita itu memohon diri sebentar untuk menjawab panggilan,

"Dok, bagaimana ini? Ibu saya saat ini sedang dibawa ke ICU. Sedangkan, ayah saya juga sedang kritis. Saya bingung harus bagaimana" ungkap Griselda sembari menangis.

"Di mana ibumu dirawat?"

"Ibu saya sudah ada di unit thoracic, diperiksa oleh Dr. Olou Bozard."

"Begini saja, kau ikuti Dr. Springer di sana untuk menandatangani persetujuan terkait penanganan ayahmu. Untuk ibumu, saya akan menghubungi Dr. Bozard. Apabila situasi semakin darurat, saya akan menghubungimu." ujar Eren. Griselda yang sebelumnya panik, mengucapkan terima kasih seraya membungkuk pada Eren. Dia lalu mengikuti instruksi Eren untuk menemui Connie.

Eren bergegas menuju ICU, mencari keberadaan Olou, menanyakan kondisi ibu dari Griselda. Saat melihat Olou yang tengah memeriksa seorang wanita, Eren pun menghampirinya.

"Dr. Bozard. Saya mewakili putri pasien. Kebetulan di saat bersamaan, suami dari pasien ini sedang terkena serangan jantung dan berada di UGD. Bagaimana kondisi pasien ini, Dok?" tanya Eren seketika tiba. Olou yang melihat sosok pemuda Jaeger lalu menghela napas lantas membeberkan secara rinci kondisi pasien yang bernama Ema itu.

"Pasien telah menderita COPD (4) dan bronkiektasis (5) bertahun-tahun. Satu-satunya solusi hanyalah transplantasi paru-paru. Aku telah menjelaskan prosedur ini pada putri pasien dan dia mengerti. Namun, kau tentunya paham bahwa menunggu organ transplantasi itu lama dan tidak menentu. Jadi, aku hanya memberikan penanganan untuk meringankan rasa sakit yang diderita oleh Nyonya Ema ini."

Apple and Cinnamon [RIREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang