DIA

13 2 1
                                    

Hari ini merupakan hari senin, saat ini SMAN Bina Bakti sedang mengadakan upacara rutin dan ini yang paling dihindari oleh siswa sekolah karena harus berdiri dibawah sinar matahari selama satu jam itupun jika guru yang berceramah berbaik hati dan tidak memberikan ceramah yang panjang. Livia sedang berdiri di lapang upacara menunggu guru menyelesaikan ceramahnya, keringat sudah bercucuran dan mengalir bebas dari jidat gadis itu, karena merasa risih dengan keringat itu Livia mengelapnya dengan punggung tangannya. Sementara Keysa sahabatnya sedang bermesraan dengan Kevin pacar barunya dengan berdiri bersebelahan dan bergandengan tangan. Livia yang melihat itu hanya memutar bola mata malas, ck sahabatnya ini jika sudah berpacaran suka tidak sadar tempat dan waktu. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya ceramahpun selesai.

Saat ini Livia dan juga Keysa sedang duduk manis di bangku mereka, Livia sedang sibuk membaca novel dan keysa sedang senyum senyum tidak jelas karena Kevin sedang mengirim dia pesan, ya Keysa dan Juga Kevin Berbeda kelas dan juga berbeda angkatan. Kevin yang duduk di kelas 12 IPA 3 sedangkan Keysa 11 IPS 2 jadi kelasnya cukup terpaut jarak yang jauh.

Tiba tiba Keysa besuara "Liv lo tau gak..." belum selesai menyelesaikan perkataannya tapi sudah dipotong oleh Livia.

"Nggk tau, kan lo belum bilang" potong Livia santai

"Isssh jangan motong omongan orang napa, katanya bakal ada murid baru loh, terus katanya ganteng, dia di kelas sebelah" ucap Keysa antusias

"Terus gw harus gimana? Jungkir balik sambil teriak gitu?" tanya Livia santai tanpa teralihkan dari kegiatan membaca novelnya.

"Tau lah, ngomong sama lo bikin pusing" ucap Keysa kesal.

Livia hanya melirik sebentar kearah keysa lalu kembali membaca.

"Eh temen temen katanya Bu Rose berhalangan hadir" teriak Rendy ketua kelas

Lalu setelahnya seluruh siswa kelas 11 IPS 2 bersorak gembira, tak lama setelahnya semua penghuni kelas ini terbagi menjadi beberapa kelompok, ada yang ngerumpi, ada cowo yang berkumpul untuk maun game, ada yang menonton film di lapton, ada yang tidur, dan ada yang pergi ke kantin. Sedangkan Keysa dan Livia merupakan kelompok yang pergi kekantin.

"Liv ke kantin yuk, gw lapar tadi belum sarapan" ajak Keysa

"Yaudah ayo, gw juga lapar" jawab Livia, setelah memasukan novelnya kedalam tas lalu Livia menarik tangan Keysa keluar kelas. Setelah sampai kantin mereka berdua duduk di kursi yang masih kosong.

"Ck, gak usah tarik tarik juga kan bisa" ujar Keysa sinis

"Hehe maaf soalnya gw lapar" ujar Livia sambil tersenyum tanpa dosa

"Dasar" ujar Keysa "ini siapa yang bakal pesen makanan?" tanya Keysa selanjutnya

"Lo aja, kan sekarang giliran lo" jawab livia

Setelahnya Keysa pergi ke penjual bakso, dia memesan bakso dan es teh manis. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya pesananpun beres, lalu Keysa membawanya ke meja yang tadi dia duduki dengan Livia.

"Nih" ucap keysa sambil menaruh mangkuk bakso dan juga es teh manis.

Livia pun langsung memakan baksonya lahap, begitupun dengan Keysa. Mereka sibuk dengan makanan masing masing, jadi tidak ada obrolan diantara mereka berdua. Sepuluh menit kemudian mereka telah menghabiskan makanan mereka. Terdengar suara berisik dari arah pintu masuk kantin, ternyata segerombolan laki laki anak kelas 11 IPA 2 mereka berbondong bondong memasuki kantin, dan sepertinya mereka juga sedang jamkos. Pandangan Keysa tiba tiba tertuju kepada siswa cowo yang baru kali ini ia lihat, keysa pun memberi tahu Livia.

"Liv liat deh kayanya itu murid barunya" tunjuk Keysa kearah murid baru yang sedang duduk diantara teman temannya.

Livia pun mengikuti arah telunjuk Keysa, dia memperhatikan seseorang yang sedang bermain hp disana, setelah cukup lama memperhatikan Livia pun mengalihkan pandangannya dan menatap Keysa, lalu berkata "kayanya gw kenal deh"

"Serius lo kenal? Anjir gimana bisa lo kenal sama cowok ganteng" ujar Keysa, Livia pun menatan Keysa tajam dan yang di tatap hanya cengengesan tak jelas. Ketika sudah teringat dengan orang itu mata Livia membulat, dia kaget kenapa orang menyebalkan yang so ganteng itu bisa satu sekolah bersamanya dan malahan kelas mereka berhadapan.

"Kalo gak salah namanya Nofan, eh bukan Na Na Na oh iya Naufan" Ucap Livia keras, seluruh penghuni kantin melirik kearahnya tapi Livia hanya memasang muka datar.

"Biasa aja kali gak usah teriak"

"Hehe kelepasan"

Sementara di meja lain Naufan sedang memperhatikan Livia, pandangannya terpaku pada gadis yang sedang tertawa dengan perempuan lain yang Naufan tebak merupakan temannya. Tiba tiba Livia melirik kearah Naufan dan pandangan mereka bertemu untuk beberapa detik karena Livia memutuskan pandangan itu lebih dulu. Naufan tersenyum tipis, bahkan saking tipisnya tidak ada yang menyadari bahwa dia sedang tersenyum.

Jam istirahatpun tiba, anak anak berlarian untuk pergi kekantin dan mengisi perut mereka yang kelaparan karena memikirkan pelajaran yang rumit dan membutuhkan banyak tenaga. Livia yang merasa bosan hanya duduk di kantin pun mengajak Keysa pergi ketaman belakang. Mereka berdua pergi meninggalkan kantin dan pergi menuju taman belakang. Disana mereka duduk di kursi yang sudah disediakan.

"Key, kenapa lo bisa jadian sama Kevin?" tanya Livia tiba tiba memecahkan keheningan

"Sebenernya gw udah deket sama dia lama, tapi gitu dia cuma ngasih harapan, dan akhirnya semalem dia nembak gw" jawab Keysa

"Oh sekarang lo gitu ya, gak cerita cerita ke gw, dah lah kita musuhan" Livia pura pura marah

"Bukan gitu maksud gw, jangan ngambek ya Liv, pliiis deh" keysa memohon

"Apaan lo, sana jauh jauh dari gw" Livia memasang muka marah

"Hiks... Hiks...." terdengar suara isakan dari samping Livia, saat dia menoleh terlihat Keysan sedang menangis. Livia pun jadi merasa bersalah lalu dia berusaha menenangkan Keysa.

"Udah Key, gw cuma bercanda, jangan nangis ya. Gw jadi ikutan sedih, hiks" Livia malah ikut menangis bersama Keysa

"Abisnya bercanda lo gak seru, gw kan paling gak bisa marahan sama lo hiks.." ucap keysa sembari terisak

"Iya gw gak lagi lagi bercanda kaya gitu" ujar Livia sembari mengelap air matanya lalu mereka berpelukan.

Setelah puas berpelukan mereka malah tertawa keras, aneh memang jika dipikir pikir. Kenapa dua sahabat ini gampang menangis dan mudah kembali tertawa. Sedari tadi ada seseorang yang melihat adegan drama itu dari balik pohon, lalu dia terkekeh pelan dan meninggalkan tempat itu.

°°°°°°°°°°°

Udah ya segitu dulu buat cafter yang sekarang..
Sorry kalo misalkan banyak typo, cerita gak nyambung dll...

Jangan lupa Vote and comment karena dengan dukungan kalian gw jadi makin semangat bikin cerita ini.

Sekian dari gw VNA😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HELLO MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang