20. Teman baru

54 15 2
                                    

Malam tiba, hal yang sangat ditakuti rara adalah malam hari apa lagi sekarang dia berada dirumah sakit, dimana banyak sekali makhlus halus. Semoga saja tidak ada yang menggangunya malam ini.

"Hikss... Hiksss.. " suara tangisan terdengar ditelinga rara

Dalam hati rara sangat tidak ingin membuka mata karena tidak ingin melihat wujud asli mereka karena sangat menjijikan  jika melihatnya. Tapi tangisan itu sangat mengangu malam rara, dia tidak bisa terlelap tidur sedangkan keluarganya lagi pulang kerumah untuk mengambil beberapa pakaian rara. Semakin keras dan dekat tangisan itu, rasanya dia sekarang sudah berada dikamar inap yang rara tempati.

"Aduhh... Berisik banget sih" Batin rara yang kesal mendengar hantu itu menangis rasanya membuat telinga rara nyeri.

Dengan malas rara membuka mata untuk mencoba berkomunikasi pada gadis yang tengah menangis malam malam. Saat rara membuka mata, teryata benar ada seorang gadis yang menangis dipojok kamar inapnya.

"Kamu kenapa nangis? " tanya rara.sontak gadis itu langsung menoleh kepada rara dan menujukan tampang aslinya yang hancur diselimuti darah dan penuh nanah. Rasanya rara ingin muntah sekarang ini.

"Ka.... Kamu biasa lihat saya ya? " tanya gadis hantu itu dan mendekati rara. Lebih tepatnya sangat tepat dihadapan rara.Rara menutup mulut dan matanya karena tidak tahan dengan bau busuk.

"Kamu kenapa? Oh iya aku lupa maaf ya" ucap gadis hantu itu lalu menutupi jati dirinya yang asli dan mengubah ke wujud yang lumayan baik.

"Kamu bisa liat saya? "

"Pertanyaan ini lagi, Pasti selalu keluar setiap aku ngajak ngomong hantu lain,aku nyesel kadangan bertanya " Batin rara tersiksa

"Iya bisa, kamu kenapa nangis malam malam? Aku ga bisa tidur" jelas rara

"Oh maaf, saya tidak berniat menggangu biasa juga tidak ada manusia yang bisa mendengar tangisan saya"

"Nama kamu Faizah annisa sering disapa ica, umur 13 tahun kelas 9,meninggal karena tabrak lari, suka makan seafood sama minum susu, suka film kartun dan suka membaca buku" ucap rara secara terang terangan.

"Wahh.. Kamu tau semuanya tentang aku kamu stalking sosmed aku ya?" tanya ica berpura pura mengajak tertawa

"Kenal saja tidak?  Bagaimana aku bisa stalking sosmed dia, dasar hantu suka aneh" Batin rara geram

"Hmm.... gitu deh " balas rara singkat

"Kamu kenapa bisa sakit?" tanya ica

"Ohh ini, panjang ceritanya"

"Dipendekin aja kalau panjang"

"Hantu juga ada yang bawel, Mampus ni gue malam ini " Batin rara susah menelan salivanya

"Intinya kecelakaan" jawab rara singkat

"Cerita dong, eh iya nama kamu siapa kan kita belum saling kenal" tanya ica

"panggil aja Rara umur 15 tahun"

"Rara? Kakak aku juga namanya rara, dia baik banget suka masakin aku ngasih uang jajan lebih, bantuin buat pr,suka dengerin kalau aku curhat terus kak rara itu Suka belain aku kalau aku dimarahin mama sama papa, Tapi semua nya udah beda aku ga bisa lagi ketemu sama kak rara lagi" ucap ica panjang lebar

"Ada juga ya hantu yg suka ngomel" batin rara

"Eh iya, enak ya punya kakak kaya kak rara" ucap rara tersenyum terpaksa

"Iya aku aja bangga sama kak rara, selain bisa jadi kakak yang baik kak rara juga berprestasi kalau dapat juara juga pialanya dikasih buat aku terus tiap malam kak rara itu rajin banget buatin aku susu, kata kak rara biar tulang kuat enggak mudah patah. Aku nyesel deh ga mau dengerin kata kata kak rara supaya minum susu. Waktu aku kecelakaan tulang aku banyak patah karena ga kuat karena aku ga rajin minum susu" lagi lagi hantu kecil itu bercerita panjang lebar.

"Oh gitu ya, kamu boleh tinggalin aku ga?" tanya rara yang mulai geram, dia sangat ingin beristirahat tapi karena ica sibuk bercerita membuat telinganya nyeri.

"Kak rara ngusir aku ya? " tanya ica dengan mata berkaca kaca seperti nya ingin menangis

"Ehh engga kok, kamu jangan nangis ca aku ga ngusir kamu kok" ucap rara mencoba menenangkan ica agar tidak menangis karena itu sangat menyakitkan bagi telinga rara

"Kak rara ga jadi ngusir aku? " tanya ica

"Iya engga kok"

"Kalau gitu ica boleh cerita lagi kan? "

"Iya boleh,kakak bakal dengerin kok"

Benar sekali, Ica sangat suka bercerita apa saja ia cerita kan pada rara, dari apa yang dia alami selama hidup dari buku buku novel yang dia baca diwattpad maupun secara langsung. Rara tentu saja bosan tapi mau bagaimana lagi, bisa bisa ica menangis tiada henti jika ia tak ingin mendengarkan ica bercerita.

"Ca" panggilan rara membuat ica berhenti bercerita

"Iya kenapa kak?  Kakak mau nanya soal ica ya? "

"Bukan gitu ca, kakak perlu istirahat ra, kakak masih sakit jadi kakak mau tidur dulu ya" jelas rara

"hhm...... gimana ya...."

"Semoga aja ni bocah mau ya tuhan, tambah sakit ntar gue sakit jasmani dan rohani malahan double kill bisa bisa" Batin rara

"Ya udah deh, kak rara istirahat ya, kata kak rara aku juga kalau sakit perlu istirahat supaya Cepat sembuh"

"Iya bener banget ca"

"Tapii..... "

"Aduhh pake tapi segala lagi" batin rara geram

"Tapi kak rara yang ini mau kan jadi kakak aku? "

"Iya mau kok, kakak tidur dulu ya"

"Yeayyy Asikkkk...... "

Dia Yang Tak TerlihatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang