8.Sadar

56 32 0
                                    

"Aaaaa.... "teriak rara histeris yang membuat bunda dan ayahnya khawatir melihat hal itu

"Rara... Rara kamu kenapa sayang? " tanya bunda takut

Setelah teriakan itu, rara akhirnya terbangun dari tidurnya yang cukup lama.

"Aku dimana bun? " tanya rara padan bundanya

"Kamu dirumah sakit nak, syukurlah kamu sudah sadar" balas bunda memeluk rara

"Bun makanannya...Kak Rara " teriak daffa yang langsung memeluk kakanya satu satunya itu

"Kenapa aku bisa ada disini? " tanya rara

"Argghhh sakit" ucap rara memegangi kepalanya

"Kamu mengalami kecelakaan ra, untung saja kamu sadarkan diri, sekarang kamu istirahat saja" ucap ayah

"Naya mana bun? " tanya rara

"Ada, dia tadi cari makan" jelas bunda

"Udah kak, kakak istirahat aja dulu jangan banyak pikiran, daffa ga mau kehilangan kak rara" Pinta daffa dengan mata sayu

"Anak cowok ga boleh cengeng" ucap rara yang tersenyum pada adiknya itu

"Eh Rara udah sadar? " tanya naya yang tiba tiba datang sementara rara membalas pertanyaan  naya dengan senyuman

"Ayah panggil dokter dulu bun" ucap ayah lalu memanggil dokter

Setelah dokter mengecek keadaan Rara, Ayah dan bunda langsung bertanya keadaan rara dengan dipenuhi ke khawatiran.

"gimana anak saya dok? " tanya bunda

"beruntunglah Anak ibu baik baik saja,sebenarnya benturan keras tadi dapat menyebabkan amnesia, tapi untung lah anak ibu tidak mengalaminya,tapi kalau muncul gejala gejala silahkan hubungi saya agar tidak terjadi Hal yang fatal" jelas dokter farhan yang masih muda.

"Kira kira berapa hari dia akan dirawat dok? " tanya ayah

"sekitar 2 sampe 3 hari,ya sudah kalau begitu saya tinggal dulu ya" ucap dokter farhan dengan senyuman

"terima kasih dok" ucap ayah yang dibalas anggukan dari dokter farhan

"gimana ma? Udah boleh pulang? " tanya rara

"belum ra kata dokter kamu dirawat selama 2 atau 3 hari"

"Tapi rara ga tahan ma dirumah sakit, ga enak"

"Iya mama tau, tapi ya mau gimana lagi, luka kamu cukup parah kata dokter"

"ya udah deh" balas rara kecewa

"Kalau gitu Naya balik dulu ya om tante" pamit Naya

"Eh nay, kamu gapapa dikamar sendiri?" tanya rara

"Engga ra, kayanya aku pulang aja deh, nanti kalau kamu udah sembuh aku bakal masuk asrama lagi,Kalau gitu gue pulang ya Ra, Cepet sembuh Ra, Naya pamit dulu ya om tante" ucap naya yang menciun punggung tangan Bunda dan ayahnya rara

"Bunda sama ayah mau cari makan dulu ra, Daffa kamu jagain kakak kamu ya"

"siap ma" balas daffa

Setelah Bunda dan ayah pergi,Rara sangat ingin menanyakan perihal Raka pada adiknya.

"Dek.. " panggil Rara

"Kenapa kak? "

"hhmm.. Selama dirumah kamu ngerasa ada hal aneh ga? "

"hal aneh? hmm ga ada tuh"

"berarti Raka ga dirumah dong,terus kemana dia? " Batin rara bingung

"Ehh Ada kak, waktu itu Daffa lupa masukin kotak pensil,iya daffa inget banget kalau lupa masukin, tapi pas daffa sekolah kotak pensilnya ada didalam tas kak" jelas daffa

"Kejadiannya kapan dek? " tanya Rara

"Sekitar 2 hari yang lalu kak"

"Kamu tau kakak dirumah sakit, dirumah atau disekolah? "

"Pas disekolah kak, Ayah sama bunda jemput aku"

"Ayah sama bunda dari rumah? "

"Engga kak, Ayah sama bunda masih dikantor waktu tau kakak masuk rumah sakit"

"Berarti Raka ga tau kalau aku sekarang masuk rumah sakit" Batin Rara kecewa

"Memangnya kenapa kak? " tanya daffa

"gapapa dek" jelas Rara

"Raka sebenarnya kemana? Beberapa hari ini kok dia ga keliatan,padahal aku mau cerita soal mimpi buruk itu, Firasat ku mengatakan bahwa itu bukan mimpi buruk, Apa ini kelebihan yang baru?  Atau hanya sekedar bunga tidur? " batin Rara bertanya tanya

Dia Yang Tak TerlihatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang