21.Sosok menyeramkan

68 14 8
                                    

Setelah 2 minggu dirumah sakit, hari ini adalah hari rara kedua kalinya kembali pulang dari rumah sakit. Semenjak membantu makhluk halus pasti ada saja nabis buruk yang rara alami tapi kali ini sangat buruk.

Setelah sampai dirumah,Rara langsung merebahkan tubuhnya dikasur kingsizenya itu.

"Capek ya ra? " tanya raka

Rara mendesah pelan"Iya nih, mana panas banget lagi rasanya pengen beli es krim"

"Baru juga sembuh,jangan makan es krim dulu ra" larang raka

"tapi gimana dong, udah ga tahan, kamu temenin aku ya ka" ucap rara mengajak raka dan raka hanya mengiyakan

"Ayo turun sekalian izin sama bunda " ajak rara

"Bun" panggil rara mendekati bundanya didapur dan disana juga ada daffa

"Iya kenapa ra? " tanya bunda

"Ayah kemana bun? "

"Ayah ada urusan diluar kota ra, paling lusa juga pulang" jelas bunda dan rara hanya ber"oh"ria

"Rara boleh keluar ga bun? " tanya rara

"Mau kemana? Kamu kan baru sembuh nanti kenapa kenapa lagi" larang bunda pada rara

"Cuma ke warung depan bun, ga lama kok" lirih rara

"ya udah boleh, tapi ditemenin sama adek kamu ya"

"ga usah bun, rara sendiri aja lagian kan deket bun" ucap rara sangat kekeh ingin pergi sendiri

"Kalau ga mau ga boleh pergi" larang bunda dan rara hanya bisa mengiyakan "Daffa, temenin kak rara beli es krim ya" panggil bunda pada daffa yang tengah bermain game diponselnya.

"Beli es krim? Bukannya... "

"Udah ayo dek lama banget" Ucap rara yang kini menarik tangan daffa keluar dari rumah

__________

Sampailah mereka dikedai es krim yang memang tidak jauh dari rumahnya.

Setelah membeli beberapa es krim, Rara dan Daffa menyegerakan pulang karena hari sudah mulai sore dan akan gelap.

"Makannya duduk kak jangan berdiri napa" cibir daffa yang berada disampingnya rara dan raka yang tidak terlihat oleh daffa

"Keburu cair entar" balas rara singkat masih menikmati es krim ditangannya.

Bluekk.......

"Kak rara kenapa? Ga enak eskrim nya ya? " tanya daffa yang kini heran melihat kakaknya yang sedang ingin muntah itu

"Jijik banget bangke" Batin rara mengalihkan padangannya.  " Eh itu Kenapa tu setan muncul tiba tiba lagi penampilan bikin Mood hancur lagi" Batin rara yang menahan agar tidak muntah melihat sosok menyeramkan yang tengah berada tepat didepan hadapannya meski memiliki jarak yang cukup jauh, Tapi sangat jelas ulat Belatung dan nanah diwajah sosok itu dan dialiri dengan darah kotor. Dari jarak jauh saja sudah sangat menyengat bau tak sedap apa lagi jarak dekat.

"gausah diliatin" ucap raka yang berdiri berada disamping rara

"Udah kak? Ayo pulang kak" ajak daffa

"Kakak beli Air mineral dulu" ucap rara yang kini berjalan menjauhi adiknya untuk menyebrang jalan membeli air mineral.

"Kak Rara awass...... " Teriak daffa mendorong tubuh rara terpental hampir tertabrak mobil.

Dengan was was daffa mendekati kakaknya itu, semoga saja tidak ngalami luka yang parah.

"Kakak ga papa kak? " tanya daffa " Maaf ya kak daffa jadi dorong kakak"

"Gapapa kok, cuma luka dikit" balas rara yang tengah melihat siku dan lututnya terluka.

"Gadis ceroboh makanya kalau nyebrang liat liat dong ra" ucap raka kini menyinggung rara

"Bukannya bantuin malah Ngatain " ketus rara sebal dengan raka

"Bukanya daffa udah bantuin kak? " tanya daffa

"Eh bukan kamu kok dek" ucap rara berusaha menutupi kesalahannya berbicara kepada raka yang tidak diketahui daffa

"Ini pasti ulah dia" Lirih rara dalam hati menahan sakit " Tapi kenapa? Kenapa dia ngelakuin ini sama gue? " Batin rara bertanya tanya melihat sosok Setan tadi tengah menyengir licik melihat keadaan rara sekarang

"ayo buruan pulang kak, biar bisa diobatin sama bunda" ucap daffa yang tengah membantu rara berdiri

"Kayanya Dia benci sama lo Ra" titah raka membenarkan sosok tersebut

"Iya gue tau tapi kenapa? " balas rara

"Kenapa apanya kak? " tanya daffa

"Eh engga kok, Kenapa kakak sampai bisa jatuh gitu tadi" ucap rara menyengir menutupi

"Susah juga ngomong sama raka kalau ada daffa" Batin rara

Dia Yang Tak TerlihatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang