XI

1.4K 135 8
                                    




Chanyeol kembali merapikan tuxedo dan sedikit tatanan rambutnya, Changmin yang sedari tadi berdiri tak jauh darinya, di ruangan, itu memuji penampilan Chanyeol sore ini. Terlihat gagah dan mempesona, seperti biasa.

Sebenarnya sekretaris kerajaan satu ini sudah terbiasa dengan sifat Chanyeol yang dingin, tidak ramah, dan ke kanak-kanakan. Tapi, satu hal yang ia yakini adalah Putera Mahkota merupakan orang yang baik. Melihatnya menikah membuat pria itu cukup lega, dengan harapan istrinya nanti bisa membuat sisi buruk itu hilang.

* * *

Tamu-tamu penting sudah berdatangan dan menempati setiap kursi sesuai nama. Mereka tampak begitu antusias menghadiri acara pernikahan kali ini. Jalanan pusat kota pun tak kalah ramai dengan masyarakat yang sebentar lagi akan menyaksikan siaran langsung pernikahan Putera Mahkota. Beragam spanduk bentuk dukungan mereka pun di pasang, kebanyakan bertuliskan 'Selamat Menempuh Hidup Baru'.

Anggota inti kerajaan sudah mengambil tempat mereka, menunggu sambutan dari Perdana Menteri selesai dan pemberkatan pernikahan akan segera di mulai. Tak ada yang tidak tegang dengan situasi ini.

Chanyeol yang sedari tadi mengatur napasnya pun berdiri tak sabar. Berkali-kali ia menghentakkan kakinya, menimbulkan bebunyian dari pantofel hitam mengilat yang di pakainya. Telapak tangannya pun berkeringat, untung saja ia akan mengenakan sarung tangan.

Acara ini tidak hanya sekedar meresmikan hubungan yang tidak di harapkannya, melainkan akan menjadi penentu masa depannya. Secara terpaksa ia harus menerima gadis yang menurutnya galak dan tidak bersahabat itu untuk menjadi istrinya. Perasaannya terus berkecamuk sampai akhirnya panggilan dirinya untuk masuk berjalan menuju altar tiba.

Chanyeol sudah berada di ujung karpet dan ia bersusah payah untuk menyembunyikan kegugupan itu. Kemunculannya pun memancing puluhan lensa kamera menuju kearahnya.

"Let's do this." ucapnya.

Langkahnya yang tegap dan penuh karisma berhasil menipu jutaan pasang mata hari ini. Stelan itu sangat pas di tubuh atletisnya, jangan lupakan tatapan tajam dan senyum penuh pesona yang di sebarnya.

* * *

Baekhyun pun mengalami hal yang tidak jauh berbeda, gaun putih dengan hiasan di sana sini memang membuatnya sangat cantik dan anggun. Bucket bunga di tangannya pun semakin menambah kecantikan seorang Byun Baek Hyun hari itu. Ia berdiri dan sekali lagi memandangi dirinya di depan cermin.

'Ayah, Ibu, aku akan menikah.' batin Baekhyun sambil membayangkan kedua orang tuanya ada di sisinya.

Seorang tata rias kembali mengevaluasi penampilan dan kelengkapan gaun yang di pakai Baekhyun. Wedding Veil yang sama panjang dengan ekor gaunnya menjadikan Baekhyun seorang Puteri paling cantik di abad ini. Kain putih buram itu pun mulai di pasang menutupi wajahnya sampai dada. Jangan lupakan mahkota yang berkilau di atas kepalanya. Dengan di antar dua dayang menuju aula, Baekhyun berjalan.

Chanyeol sudah berdiri di hadapan seorang pendeta yang terpilih untuk memimpin jalannya pemberkatan pernikahan ini. Pusat perhatian pun berpindah pada sosok wanita dengan gaun pernikahan yang sangat cantik. Ia berjalan dengan anggun di iringi lantunan musik instrument klasik yang di mainkan secara langsung oleh orkestra paling terkenal di negeri ini.

Gaun penyapu lantai itu sudah pasti membuat semua wanita iri. Karena begitu cantik dan elegan. Warna putih dari gaun pernikahan yang melambangkan kesucian dan kesakralan sebuah pemberkatan pernikahan. Membuat wanita manapun yang memakainya akan terlihat ratusan kali lebih cantik dan berbeda dari biasanya. Chanyeol pun tak dapat melepas pandangannya dari Baekhyun yang berjalan menghampirinya. Entah kenapa muncul perasaan untuk segera melihat wajah Baekhyun dari balik kain buram yang menutupinya.

The Palace (Love and Revenge)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang