XXXIII

1.5K 131 8
                                    

Media dan masyarakat kembali di gemparkan oleh terungkapnya kejahatan yang di lakukan anggota kerajaan. Siapa yang menyangka Grand Duke adalah dalang di balik kecelakaan besar yang melibatkan korban jiwa.

Belum lagi kabar perselingkuhan yang di lakukan Permaisuri Han dengan adik iparnya itu sangat menyakiti hati Raja Park.

Ia sampai tak sanggup melihat wajah istrinya lagi. Kecelakaan belasan tahun lalu yang membuat Chanyeol hampir mati adalah karena Grand Duke yang cemburu dengan mesranya Raja Park dan Permaisuri Han, di tambah supaya anaknya bisa mendapati tahta Putera Mahkota.

Hal itu sendiri menjadi peringatan untuk Permaisuri yang seketika menjaga sikapnya agar tidak terlalu mesra dengan Raja di mata orang lain.

Belum lagi, tiga tahun yang lalu, dimana ibu dari Baekhyun tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka, membuat mereka terancam lalu menyuruh orang untuk mencelakakan Kimbum dan Soeun.

Rentetan fakta itu membuat Ibu Suri jatuh sakit karena terkena serangan jantung. Duka menyelimuti istana. Jutaan masyarakat menaruh simpati pada Puteri Mahkota dengan kemalangannya. Kehilangan kedua orang tua di saat yang tak terduga tentu bukan hal mudah.

Ia harus banting tulang demi bertahan hidup dan menabung untuk berkuliah. Sampai sesuatu yang di sebut keberuntungan oleh banyak orang datang. Dirinya dipersunting seorang Putera Mahkota dengan segala keangkuhannya, membuat Baekhyun ingin menyerah di awal.

Siapa yang tahan hidup bersama dengan orang yang arogan dan menyebalkan versi Chanyeol dulu? Ia bersusah payah berpegang pada wasiat dan menerima semua keburukan suaminya, termasuk masa lalu yang kelam itu.

Sekarang Baekhyun tengah bersiap untuk bertemu dengan ibu mertuanya yang sudah menjadi tahanan negara. Setelah beberapa minggu berusaha meyakinkan dirinya untuk mengikhlaskan kepergian orang tuanya.

Sebuah ruangan kosong dengan meja serta dua kursi menjadi tempat mereka berbincang. Baekhyun duduk sambil menahan keraguan mengenai kesanggupan mentalnya ketika melihat Permaisuri Han.

Gaun hitam yang dikenakannya bukan tanpa maksud. Sudah berminggu-minggu ia meminta pakaian dengan dominasi warna hitam, sebagai wujud dari kedukaannya.

Pintu pun kembali terbuka dan terlihat seorang wanita paruh baya berbalut baju tahanan yang menundukan kepalanya serta terlihat lemas.

.

.

Sehun melepas ikatan dasi dari kerah bajunya. Dengan mata terpejam sejenak sembari menunggu Chanyeol yang mengajaknya bertemu di bangunan istana lama.

Ia menjadi penyanyi yang lowong jadwal karena ayahnya. Bukan karena sepi tawaran, melainkan rasa tidak enak. Tidak mungkin ia wara wiri menyanyi disana sini sementara sidang ayahnya belum usai.

Derap langkah kali terdengar. Chanyeol yang mengenakan stelan jas berwarna hitam berjalan mendekatinya.

Setelah semua terungkap, Sehun memang tidak berhubungan dengan Baekhyun dan Chanyeol secara langsung. Itu karena ia sibuk menjadi saksi di kepolisian.

"Maaf menunggu lama. Aku harus memastikan Baekhyun siap menemui ibu di penjara." Kata Chanyeol. Sehun tersenyum dan menganggap hal itu bukan masalah besar.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Sehun.

Chanyeol menarik napas panjang. "Tidak cukup baik. Tapi ide balas dendam sepertinya tidak lagi ada di benaknya."

Mengingat keadaan Baekhyun yang masih irit bicara memang sempat membuat Chanyeol tak tenang. Belakangan ini jauh lebih baik, mungkin karena semua pelaku yang terlibat dalam kematian orang tuanya sudah tertangkap.

The Palace (Love and Revenge)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang