XXVI

1.4K 128 5
                                    


Seminggu pasca kecelakaan, Baekhyun sudah di perbolehkan menjalani rutinitasnya sebagai seorang mahasiswa dengan tetap di kawal sampai menuju kelas. Ia tidak bisa menolak, karena keluarga kerajaan masih merasa adanya ancaman sejak peristiwa itu. Terlebih lagi ia tidak bisa terus absen karena sebentar lagi akan ujian.

Saat sampai kampus, kita bisa melihat Yoona yang begitu kegirangan dan langsung memeluk Baekhyun meskipun sempat ragu, setelah melihat lirikan tajam para pengawal.

"Ah.... Yang Mulia-ku, betapa sepinya ke kampus jika tidak bertemu denganmu." ucap Yoona. Ia tidak bisa mengunjungi Baekhyun di istana, karena protokol yang ketat. Jadi, selama ini mereka hanya berkomunikasi via ponsel.

"Aku juga merindukanmu Yoona..."

Setelah di kelas, seluruh siswa mengucapkan selamat datang kembali pada Baekhyun dan ternyata pencetusnya adalah Yoona, di tambah Profesor Takgoo yang datang membawa bunga. Ia sangat terharu, tak disangka mereka bersedia mempersiapkan hal ini. Penyambutan itu berlangsung singkat, Baekhyun dan Yoona lalu duduk di tempat mereka seperti biasa.

"Hei, kau harus melihat ini!"

Gadis itu mengeluarkan ponselnya dan menunjukan beberapa hasil screenshot yang membuat Baekhyun sampai membacanya dua kali.

'Puteri Mahkota Byun Baekhyun dan suara emasnya.'

Video amatir saat ia bernyanyi di acara kedutaan besar Singapura beredar luas dan jumlah penontonnya sangat banyak. Beberapa komentar pun menarik perhatiannya.

'Dia memang seharusnya menjadi idol!'

'Suaranya sangat indah, betapa beruntungnya bisa berkolaborasi dengan Sehun oppa!!!'

'Aku jadi semakin mencintainya!!!'

Yoona masih dengan antusiasnya menunjukan artikel lain mengenai Baekhyun yang memiliki tempat di hati masyarakat sendiri sekarang ini. Tapi, benarkah hal itu membuat banyak orang terkesan. Baekhyun selalu berpikir yang orang lain pikirkan hanyalah keberuntungan dirinya bisa bersanding dengan Putera Mahkota.

"Foto-fotomu sewaktu bekerja di bioskop dan bermain piano di cafe juga beredar lho... Mau kuperlihatkan semua?" Yoona mulai menggodanya. "Ah... sekarang aku berteman dengan Puteri Mahkota yang banyak penggemar."

Lagi-lagi ia semakin tidak percaya karena orang-orang banyak yang mencari tau masa lalunya. Kehidupannya di istana memang membuat dirinya sibuk dan kurang update mengenai berita yang sedang hangat di perbincangkan.

"Oh ya, beberapa hari lalu Kris menghampiriku untuk menanyakan kabarmu." kabar yang satu ini tidak membuat Baekhyun kaget, karena sebelumnya pemuda itu memang selalu mengikutinya. "Kemarin aku tidak memberitaukannya karena takut Putera Mahkota memeriksa ponselmu atau mendengarkan pembicaraan kita."

Baekhyun ingin mengapresiasi yang di lakukan Yoona, setidaknya gadis itu dapat membaca keadaan.

"Yang lebih mengejutkan lagi, Kris kemarin menanyakan nomor ponselmu padaku." Yoona berpose berbisik setelah melihat yang mereka bicarakan masuk dari pintu kelas. "Tapi, tentu saja aku tidak memberikannya. Aku mengatakan itu dilarang."

Kris berjalan dengan wajah sumringah menuju dua gadis yang sedang membicarakannya. "Senang sekali melihatmu sudah bisa masuk kembali." sapanya yang selalu berpenampilan keren khas mahasiswa populer.

Yoona terbatuk begitu melihat Kris menyerahkan sebuah bingkisan pada Baekhyun, pemuda itu menaruhnya di meja. "Macaron, ku harap kau menyukainya." katanya sembari tersenyum lebar.

Baekhyun memberikan senyuman yang canggung, ia melirik ke dalam kantong kertas itu dan mendapati boneka beruang kecil di atas toples. "Terima kasih, harusnya tidak perlu sampai seperti ini." ucapnya.

The Palace (Love and Revenge)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang