4

15.8K 736 11
                                    

"apa saja jadwal ku hari ini?"tanya xavier sambil memandangi keindahan kota new York dari ruangannya.

"Jam 10.00 anda akan ada pertemuan dengan CEO NARt group.  Dan pada jam 18.00 anda akan mengunjungi mansion utama" queensha menutup catatannya. Bersiap kembali untuk melanjutkan tugasnya.

"Baiklah. Kau bisa keluar"

Kemudian Xavier larut dengan segala berkas dokumen di depannya. Dia membaca satu persatu kata dengan seksama. Xavier tidak akan mentolerir pegawainya yang lalai dalam mengerjakan tugas.

Drtt...drrt
Getar ponselnya mampu mengalihkan fokus Xavier. Melihat nama yang tertera di layar ponselnya membuatnya tersenyum

"Selamat pagi sunshine..."

........

"Hahaha iya aku akan kesana nanti"

........

Xavier memutar malas matanya, suara cempreng yang terdengar itu sesekali ikut menimbrung

"Jangan dengarkan dia"

......

"Baiklah. Aku tutup dulu, sampai jumpa nanti malam. I love you" Xavier menutup sambungan telfon.

Ketika dia melihat jam dipergelangan tangannya. Ternyata sudah hampir jam 10, dia kembali bersiap untuk mengadakan rapat.

Tok..tok...

"Masuk" Terlihat wajah lugu gadis itu

"5 menit lagi rapat dimulai sir" ingat queensha, Xavier hanya menganggu
"Ayo" queensha berjalan di belakang Xavier. Sesekali dia melemparkan senyum pada karyawan yang dilewatinya.

Sesampainya diruang rapat, semua sudah berkumpul, semua menyambut kedatangan Xavier dengan ramah. Namun langkah queensha berhenti, matanya menatap seseorang yang selalu ingin dia hindari. Astaga

"Queen" panggil xavier.

"Ya tuan" tingkah aneh queensha tertangkap jelas di mata Xavier. Namun dia belum tau apa penyebab sekretaris cantiknya itu bersikap aneh

Rapat berjalan dengan lancar, dan kesepakatan yang di dapat sangat memuaskan.

"Senang bisa bekerja sama dengan anda Mr.mackenzie"

"Ya...senang bisa bekerja sama dengan anda Mr.pattinson"

"Bagaimana kabarmu?" Xavier mengerutkan dahi ketika koleganya itu menanyai sekretarisnya.

"Kalian saling mengenal" tanya xavier

"Bisa dibilang begitu.  Benarkan queensha?" Queensha membuang mukanya cuek mengabaikan pertanyaan tak bermutu dari lelaki didepannya

"Tuan...anda harus siap siap untuk ke panti" queensha mencoba mengkode Xavier untuk segera pergi. Dan untungnya saja Xavier paham itu

"Kami permisi dulu mr.pattinson"
Xavier berjalan beriringan dengan queensha sesekali dia melirik gadis itu masih terpatri wajah muram dan kesalnya

"Kalian saling kenal" tanya xavier

"Ya begitu..." Jawab queensha malas

"Siapamu?" Sungguh Xavier tak tahan untuk menanyakan itu. Rasanya dari sekian pertanyaan yang muncul di otaknya hanya pertanyaan itu yang paling penting

"Mantan tunangan" jawaban frontal dari queensha mampu membuat Xavier tersandung kakinya sendiri.
Untung saja queensha segera memegang tangan pria itu.

"Anda baik-baik saja?"

"Ya.." Xavier berjalan cepat. Astaga malu sekali. Apa tadi katanya. Mantan tunangan?? Ha...yang benar saja. Omel Xavier dalam hati

LIMERANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang