Embun berjalan menuju pintu gerbang perumahan nya dengan melompat-lompat kecil sambil bersenandung. sesekali menyapa tukang sayur dan tetangga yang sedang sibuk dengan kediatan mereka masing-masing.
Tin tin
Suara klason motor membuat diring menepi sedikit dan menoleh ke sumber suara.
"kak! Ayo berangkat sama gue," ucap Emlyn kepada kakak nya
"siapa?!" balas Embun dengan nada sebal, dia masih kesal karna nasi goreng miliknya di beri kecap asin oleh sang adik.
"ngambek, biasanya gue masukin paku b ajah," seru Emlyn yang masih setia di atas motornya.
Embun hanya melirik sinis dan terus berjalan, karna Emlyn sebal di diam kan kakak nya akhirnya dia menyalakan motor nya dan pergi dari berangkat sekolah. Embun yang melihat adik nya sudah berada jauh darinya makin sebal.
"DASAR GORENGAN!!" teriak Embun kencang dan menghentakan kakinya. Niat hati agar di bujukEMlyn tapi orang tersebut tidak peka.
"GAK DENGER!!" teriak Emlyn kencang.
-----
Di gerbang sekolah Aydin melihat Emlyn baru turun dari motor nya dan tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Aydin yang melihat teman nya pagi-pagi sudah seperti itu dia merasa takut kalau teman nya gila.
"lyn!" teriak Aydin dari gerbang sekolah , seseorang yang di panggil berhenti dan menoleh.
"apa?" Tanya Emlyn masih denan sisa tawa nya. Aydin segera berlari menuju teman nya.
"kenapa lo pagi-pagi" Tanya Aydin ketika sudah sampai di dekat Emlyn
"tuh" ucap Emlyn ketika melihat kakak nya baru turun dari angkutan umum dan melewati nya
"apa lo liat-liat upil" ucap Embun kepada adik nya dan lengos pergi.
"hahaha" tawa Emlyn menggema di koridor sekolah.
Aydin yang melihat hal tersebut hanya bingung dan akhirnya berjalan duluan, dia malu punya teman tertawa sendiri seperti itu.
-----
Di dalam kelas 11 ips 1, sedang melaksanakan kegiatan belajar. Terlihat seorang siswa di pojok kelas sedang memejamkan matanya dan menyenderkan badan nya ke tembok.
"Embun!" ucap Guru sosiologi kepada Embun, sang tersangka hanya menoleh dan tersenyum.
"halo ibu" balas Embun sambil tersenyum kecil dan mengangkat tangan nya.
"kamu tidur lagi?" Tanya Guru tersebut. Sudah bukan rahasia lagi kalau seorang embun tidur di jam pelajaran.
"tadi saya ketemu calon pacar saya, eh ibu manggil padahal udah mau nengok dia bu" ucap Embun tidak jelas. Sang guru hanya berdehem dan segera melempar penghapus papan tulis kearah Embun
"kalau kamu mau tidur silahkan keluar dari kelas saya!" ucap guru tersebut.
"dih ibu, jangan gitu dong, ibu cantik deh kaya Katty Parry" ucap Embun setelah menangkap penghapus tersebut.
"kamu keluar sekarang!" tegas guru tesebut. Embun menghela napas lalu berjalan kemeja guru menaruh penghapus papan tulisan dan berjalan keluar kelas.
"ngapain kamu di depan pintu?" Tanya guru tersebut ketika melihat Embun masih di depan pintu kelas menghadap nya .
"lah ibu tadi bilang keluar dari kelas, ini di luar kelas bu" ucap embun yang berada di depan pintu kelas.
"Embun!!!!" teriak guru tersebut habis sudah kesabaran guru tersebut.
Teman-teman di dalam kelas nya tertawa. Embun hanya menggaruk kepala nya yang tidak gatal dan berlari karna guru tersebut sudah ancang-ancang mengejarnya.
------
Duk
Pintu rooftop terbuka, Aydin yang sudah berada di rooftop terlebih dahulu melihat ke arah pintu tersebut dan melihat Embun yang sedang mengemut permenya dan sesekali menghela napas.
"Woy!" panggil Aydin kepada Embun. Merasa di panggil Embun menoleh dan melihat Aydin. Senyum di bibir Embun tidak bisa di sembunyikan lagi dan berlari kecil menuju Aydin
"Aydin, kenapa sih kalau gue lagi apes pasti ketemu lo" ucap Embun sambil tersenyum
"lo beruntung, gue apes" ucap Aydin sambil terkekeh pelan.
Embun mendengar hal tesebut hanya terdiam dan menunduk. Aydin yang melihat Embun seperti itu melai gelagapan
"eh bun, gue becanda jangan baper dong" ucap Aydin panik, Embun kembali menenggakan kelapa nya dan menoleh ke Aydin. Embun mencoba tersenyum di balik mata berkaca-kacanya.
"kenapa lo kok bisa di sini, cabut?" Tanya Aydin heran.
"engga tadi di usir" jawab Embun tenang dan menghela napas nya pelan
"ada-ada aja lo" ucap Aydin sambil terkekeh, sebener nya Embun adalah anak yang jujur terlalu jujur bahkan jadi nya membawa petaka buat diri nya sendiri.
"lo ngapain disini?" Tanya Embun balik
"gue? jam kos, males di kelas" jawab Aydin dan memejamkan katanya.
"seorang Aydin males di kelas?" Tanya Embun heran.
"kenapa emang?" Tanya Aydin bingung
"Gak apa-apa" jawab Embun dengan senyum manis
Aydin tersentak melihat senyum manis perempuan yang berada di depannya itu
"Gak usah senyum-senyum gigi lo kering entar" balas Aydin dan melengos pergi dari hadapan Embun
Embun hanya mengangkat kedua bahu nya dan memejamkan matanya, angin di sini sengat sejuk dan juga matahari tidak begitu terik.
-----
Aku berharap cerita ini ada yang nunggu hehehe.....
Vote dan komen yaaaa
Love loveee
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario
Teen Fiction"Embun itu polos, tapi barbar" - Aydin "Aydin itu malaikat yang selalu ada kalau gua lgi apes" -Embun