Embun berjalan memasuki kawasan mall, Dia melihat sekeliling mall masih sangat sepi ketika dia melihat jam di Handphonenya menunjukan pukul 7.30. Embun menghela napas dan terpaksa harus menunggu mall tersebut buka di depan supermarket yang letak nya tidak jauh dari mall tersebut.
----
Bell istirahat sudah berbunyi tetapi Emlyn belum bertemu saudara perempuan nya di manapun. Tidak lama Emlyn melihat Lovata yang berjalan sendirian kearah nya. Dahi Emlyn makin berkerut bingung, pasal nya tidak biasanya Lovata berjalan sendiri kecuali Embun tidak masuk.
Tunggu, berarti saudara kembarnya tidak masuk. Emlyn segela menoleh ke arah Aydin yang masih asik dengan nasi goreng di samping nya.
"Apasih?!" ucap Aydin kesal karna tangan kanan nya di senggol oleh Emlyn, masalahnya dia akan menyuapkan nasi kedalam mulutnya karna di senggol oleh Emlyn nasi tersebut berhamburan di meja.
"Lo gak nganterin kakak gue sekolah?" tanya Emlyn
"Nganter kok, jangan suudzon sama gue" jawab Aydin tenang
"Nganter sampe mana ?" tanya Emlyn memastikan
"Perempatan depan, katanya gak enak kalau dia ikut gue mulu" jawab Aydin santai.
"Sejak kapan kakak gua punya rasa malu dan gak enakan Aydin!!!" geram Emlyn. Aydin tersadar dan menjatuhkan sendok nya. bagaimana dia lupa fakte tersebut bahwa Embun tidak memiliki rasa malu. Aydin hanya bisa menepuk jidatnya.
"Hai.... Lovata numpang ya" ucap Lovata, tanpa persetujuan dari Emlyn dan Aydin dia duduk di tengah-tengah laki-laki tersebut. Gadis itu dengan santai memakan siomay yang tadi dia bawa tanpa tau adanya perang dingin di antara kedua buku tersebut.
-----
Waktu telah menunjukan pukul 15.00 berarti Embun sudah berada di mall sekitar 5 jam. Gadis itu sudah mejajal setiap toko, timezone dan juga melakukan perawatan di salon langganan nya.
"Embun!!!!" teriak seseorang dari kejauhan karna merasa ada bahaya yang mendekat, Embun segera berbalik dan melihat Aydin dan juga saudaranya berlari mendekat. Embun segera berlari untuk menjauhi keduanya.
"Dih kabur, bener-bener deh itu anak satu" gerutu Emlyn dan berlari semakin kencang. terjadilah kejar-kejaran di dalam mall, beruntung mall tersebut sedang sepi jadi tidak terlalu menganggu pengunjung lain.
"EMBUN, ELO KABUR LAGI, GUA KASIH TAU BOKAP LO KALAU ELO CABUT" teriak Emlyn dari kejauhan, mereka tidak sadar kalau mereka menjadi pusat perhatian.
"Eh maemunah, gua kasih tau nih ya. BOKAP LO YA BOKAP GUA SAEPUDIN" geram Embun dari kejauhan. Aydin yang mendengar itu hanya bisa menepuk jidatnya.
Aydin cukup geram dengan kakak beradik di depan nya. Ini tempat umum dan mereka malah berteriak-teriak membuat dirinya juga menjadi pusat perhatian.
"Geret aja udh Lyn, angkut udah. Bikin malu" bisik Aydin kepada Sahabat nya dan mendapat anggukan dari Emlyn. Dengan gerakan cepat Emlyn mengangkat Embun seperti karung beras.
"dasar ade durhaka!" geram Embun sambil memukul-mukul punggung lebar Emlyn.
-------
Di ruang Bk terlihat seorang laki-laki sedang membolak-balikan berkas dengan teliti. Alisnya tampak mengkerut dan kemudian menggeleng.Charlota Embun kirana
Nama yang tertera di kertas yang dia pegang. Kertas yang terdapat banyak tinta hitam menandakan banyaknya pelanggaran yang dia lakukan. Gadis itu sudah masuk kedalam Daftar hitam di sekolah tersebut.
"Gadis yang menarik, tetapi susah untuk di taklukan" monolog Alex sambil tersenyum. Kemudian dia segera menutup berkas-berkas tersebut dan berjalan keluar ruangan itu.
---------
bingung mau update sebenernya, gk ada yang mau nungguin kah?
jangan lupa Vote dan komen nya ya guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario
Teen Fiction"Embun itu polos, tapi barbar" - Aydin "Aydin itu malaikat yang selalu ada kalau gua lgi apes" -Embun