16

154 15 3
                                    

Brak 

"Sakit woy, gua masih orang ini" geram Embun ketika dirinya di dudukan paksa didalam mobil milik Aydin. 

"Yang bilang lo hewan siapa, Onta?" balas Emlyn geram, Embun hanya mendengus kesal dan melipat tangannya di atas dada. 

"Bodo!" kompak Aydin dan Emlyn yang sudah duduk di kursi depan. 

"Pokok nya gua mau ayam geprek!" titah Embun yang masih memanyunkan bibirnya. muka putih miliknya sudah memerah menahan kesal. 

"Otak nya gak jauh-jauh kalau gak salon ya restoran" ucap Aydin pelan tetapi masih di dengar oleh kedua manusia di dalam mobil. 

"Kan kambing." jawab Emlyn sambil terkekeh. Kemudian mereka tertawa bersama. Embun yang merasa di tertawakan hanya bisa mendengus sebal, menurutnya dia kesalon untuk mengganti warna rambutnya agar tidak di ledek 'Kambing' oleh manusia laknat di depan nya. 

------ 

Malam hari pukul 20.00 WIB, terlihat Alex sedang berjalan memasuki rumah milik Embun. Dia ingin bertemu dengan Orangtua dari gadis itu. Pintu terbuka dari dalam terlihat Emlyn dengan pakaian basket menteng tas hitam di bahu kiri nya.

"Eh bapak, ada perlu apa?" Tanya Emlyn di depan pintu lebih tepatnya menghalangi pintu. 

"nyari orang tua kamu. Kamu mau kemana?" Balas Pak Alex.  

'ke club pak ya' "main basket pak"  jawab Emlyn dengan malas. 

"Ya udah hati-hati ya" ucap Alex sambil menepuk bahu Emlyn dan berjalan masuk kedalam rumah Emlyn

Emlyn yang melihat kejadian itu hanya bisa terdiam mematung.

-----

Embun yang sedang duduk di depan tv dengan Ice Cream di tangannya di sebalahnya ada Vani (mama Aydin) yang sedang mengecat kuku.

"Bun, kamu gak mau ngecat kuku? Bagus nih warnanya. Mama baru beli di mall tadi" ucap Vani memecahkan keheningan.

"Aku lagi sholat mah, ntar aja kalau lagi engga" jawab Embun yang masih fokus pada Tv nya.

"Halah, sholat aja magrib sama subuh doang, subuh juga kalau sekolah doang" balas seorang laki-laki dari belakang Embun.

Embun menoleh dan mendengus sebal. Aydin selalu membongkar iab nya. Vani yang mendengar itu hanya bisa terkekeh pelan.

"Din, udah ah gak baik ngeledekin Embun terus mending kalian sholat gih. Panggil papa sana din" ucap Vani menengahi keduanya.

Aydin berjalan terlebih dahulu dan di susul oleh Embun. 

"Eh rumput lama lo" ucap Aydin dari lantai 2 rumah tersebut. Karna geram akhirnya Embun mengejar Aydin.

-----

"Jadi om saya disini mau nanya bagaimana kalau pertunangan saya dan Embun di percepat saja" ucap Alex yang sedang duduk berhadapan dengan Rio ayah dari Embun.

"Bukan nya saya tidak mau tapi anak nya sendiri saja sudah tidak pulang ke rumah selama 3 minggu" jawab Rio sambil meminum teh yang ada di depannya. 

"Gini deh om, kalau sampe bulan depan Embun engga mau di nikahin saya yang bawa dia ke KUA gimana ?" tawar Alex tanpa berfikir panjang

Rio tampak berfikir terlebih dahulu, kemudian menghela napasnya. "Kamu tidak sopan ya, saya ayah dari anak yang ingin kamu nikahi" ucap Rio geram 

"ya sudah, batalkan saja perjanjian itu, bukannya perusahaan om sedang di ambang kehancuran" jawab Alex semena-mena. setelah itu dia berjalan keluar dari rumah tersebut. 

Rio tampak mengepal tangannya kesal, jika bukan karna perjanjian itu dia tidak mau memberikan anak parempuan satu-satunya. 

------ 

Gimana-gimana kaget gak ?

wkwkwkwkwk 

sorry guyssss 

masa aku kepikiran buat cerita baru, gimana ya ? aku bingung banget 

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang