13

163 18 2
                                    

Hai... ASLI AKU UDH GATEL BANGRT BUAT UPDATE HEHEHE

GIMANA ADA YANG KANGEN GAK? cerita ini biasa banget ya hehehe sorry 

vote and comentnya jangan lupa okey

-----

Sudah hampir satu minggu Embun berada di rumah ini, rumah yang membuatnya nyaman dan tidak ada paksaan tapi dia tetap merindukan keluarganya disana. Walau dia bertemu Emlyn di rumah ini. 

Pagi ini Embun sudah siap dengan seragam yang di belikan Aydin seminggu yang lalu. Gadis itu berjalan menuju ruang makan, disana tampak Aydin sedang memakan nasi goreng seorang diri.

"pagi," sapa Embun yang sudah duduk di depan Aydin, Aydin menoleh dan tertegun melihat pakaian yang di pakai Embun. Gadis yang biasanya menggunakan pakaian semaunya kini menggunakan pakaian dengan benar dan rapih bahkan rambutnya juga di kuncir satu. 

"Din?" panggil Embun sambil melambaikan tangannya di depan muka Aydin. Mata Aydin berkedip beberapa kali "ehh iya ?" Tanya heran 

"di panggil juga, mama sama papa kemana?" Tanya Embun di akhir kalimat, Embun berjalan kearah Aydin dan mengambil nasi goreng di piring Aydin dan menaruhnya di piring miliknya. 

"udah berangkat duluan tadi, buru-buru ada meeting" jawab Aydin yang sedang membantu Embun mengambil makanan nya. Embun kembali ke tempat duduk nya dan memakan dengan khitmat. 

----- 

jam istirahat sudah berlangsung 10 menit yang lalu, tapi Embun tidak menemukan teman tercintanya. Lovata bilang kalau dia kekamar mandi sebentar, tapi sudah 15 menit tidak kembali ke kelas mereka. 

"Lovata, awas lo kalau ketemu gue jadiin rendang lope-lope"  ucap Embun dan berjalan keluar. Di luar kelas dia bertemu teman sekelasnya yang lain dan menanyakan Lovata, mereka menjawab 'tadi Lovata sama ade lo di kantin' dengan langsung cepat dia segera ke kantin. 

"LOVATA!!!!" teriak Embun dari depan kantin, membuat semua orang langsung memusatkan perhatian nya kepada Embun. Embun yang sudah biasa di perhatikan segera berlari ke objek yang tadi ia panggil. Sementara sang objek sudah menutup kedua muka nya karna malu. 

"akhhh sakittt rumput, lo mah bener-bener yaaaa" teriak Lovata yang rambutnya di tarik oleh Embun, karna tidak mau kalah Lovata membalas jambakan itu tidak kalah kencang. 

Aydin dan Emlyn yang berada di meja tersebut segera memisahkan kedua sahabat itu, takut terjadi sesuatu oleh Lovata, karna Embun memiliki tenaga badak. Akhirnya mereka bisa memisahkan kedua nya meski terdapat cakaran di muka Emlyn dan lebam di lengan Aydin, aneh nya Lovata tidak mengalami hal tersebut meski rambutnya sedikit rontok. 

"APA?" kompak Embun dan Lovata ketika mereka bertatapan. Aydin dan Emlyn hanya bisa menghela napas lelah. 

"malu oyy malu, udah gede masih aja jambak-jambakan" gerutu Aydin yang sudah duduk di bangku sebelah Embun. Embun hanya mendengus dan meminum air yang ada di depan nya, dia tidak tau kalau minum tersebut milik Lovata, dan mendapat pukulan di kepalanya, Karena tidak mau kalah Embun membalas hal tersebut, dan berakhir dengan adegan pukul-pukulan di meja tesebut. 

Aydin dan Emlyn hanya bisa menghela napas lelah, akhirnya mereka pergi dari sana tanpa menoleh kebelakang. 

----- 

Pulang sekolah Lovata duduk di meja guru dengan permen yang ada di mulutnya, dia menemani Embun yang sedang membereskan bangku-bangku. meski mereka sering bertengkar tapi mereka tetap teman baik yang tidak terpisahkan. 

"Eh, beneran lo mau di nikahin sama pak ALex?" tanya Lovata pensaran, Embun yang sedang berkonsentrasi langusng menoleh dan melotot kan matanya. 

"Tau dari mana lo?" tanya Embun dan berjalan mendekati Lovata. 

"Et... sabar boss. jangan main kasar lagi" ucap Lovata memperingatkan sahabatnya. kepala nya masih terlalu sakit karna jambakan di kantin tadi. 

"Ya terus lo tau darimana?" tanya Embun dengan gemas, sebenernya Embun malu karena Lovata tau dia akan di jodohkan dengan guru menyebalkan itu. 

"Emlyn lah siapa lagi" jawab Lovata santai. Dirinya sudah bersiaga untuk kabur, muka Embun sudah memerah dan tangannya mengepal dengan kuat. 


Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang