Koridor sekolah yang sangat ramai, banyak anak-anak yang tengah sibuk mencari kelas mana yang akan mereka tempati selama seminggu kedepan. Minggu ini adalah minggu Ujian Akhir Semester. Embun dan Juga Lovata sudah berada di sekolah sejak 30 menit yang lalu, sebuah rekor untuk Embun karena mau berangkat sekolah pagi-pagi sampai membuat kembarannya terkejut.
"Lovata, pokok nya kelas 12 kita harus sekelas lagi ya." ujar Embun yang masih membolak-balikan buku paket yang ada di genggamannya.
"Semoga aja engga." jawab Lovata santai. Mendengar jawaban temannya Embun segera menutup buku paket tersebut dan menoleh kearah Lovata.
"Kok gitu?" ucap Embun tidak terima, bisa-bisa nya Lovata berkata seperti itu kepada teman seperjuangan.
"Duh, bukan apa-apa, deket sama lo apes mulu gue. mending gua sekelas sama abang Emlyn aja" seru Lovata sambil tersenyum di akhir kalimat. mendengar ucapan temannya Embun segera membuat gestur mau muntah.
"Eh sadar diri, Emlyn tuh pinter, ganteng. Mana mau sama kecebong kaya lo" geram Embun, dirinya tidak terima kalau harus ipara dengan manusia setengah susu rendah kalori itu.
"Eh sadar, lo kembaran nya. kenapa otaknya gak mirip?" balas Lovata sarkas. Embun hanya bisa diem tanpa bisa menjawab ucapan Lovata tadi.
kringgggggg...
Mendengar suara bel masuk, membuat keduanya masuk kedalam kelas.
--------
Sudah seminggu Embun libur, rasanya sangat bosan di rumah saja tanpa mengerjakan apapun. Embun sangat merindu kan Aydin sudah 2 minggu sejak mereka classmeeting tidak bertemu dengan pacar nya. jika mengingat kejadian itu membuat Embun menjadi malu.
flashback
Pagi ini banyak siswa siswi yang datang kesekolah tanpa menggunakan seragam.Karna hari ini sekolah mengadakan Classmeeting untuk seluruh siswa. Kelas 11.ips1 terlihat sangat ribut karna para siswa ingin bertanding basket dengan kelas 11.ipa1.
"Pokok nya kelas kita harus menang guyssss." teriak Embun yang sudah berdiri di atas meja, menjadikan dia pusat perhatian semua teman-teman kelasnya.
"Pokok nya kalau kalian kalah, gak usah di bagiin uang kas ya blueband" Sambung Embun yang berteriak dan di balas anggunkan oleh Mita sang bendahara kelas. sebenernya dia sudah protes kepada Embun untuk tidak menganggilnya blueband tapi namanya Embun alasannya pasti 'buben, ibu bendahara ya udah di plesetin aja jadi blueband biar inget' sudah lah suka-suka Embun aja.
"Jangan mau kalah sama atlet basket sekolah okey." Teriak Embun sekali lagi. Membuat seluruh teman-teman nya berteriak heboh.
Sesampainya di lapangan, sudah banyak siswa yang berkerumbun untuk menyaksikan pertandingan antar jurusan ini.
Di sudut kiri terlihat Emlyn, Aydin, Gilang, Kenan dan salah satu teman mereka bernama Bima. Di samping kanan terlihat Bayu, Renan, Bumi Edgar dan Vino mereka adalah teman sekelas Embun.
"Inget ya harus menang awas lo!" seru Embun galak, dan mendapat hembusan pasrah dari teman-temannya. Bagaimana bisa mereka yang notabennya anak yang nakal dan sering cabut pelajaran bisa melawan anak pintar dan atlet basket sekolah mereka.
"Nih yak, kalau kalian menang. Gue kasih diut 5o ribu satu anak. Deal ya! kembaran gue kaya sapi soal nya. kesel gue" Curhat Embun kepada ke 5 temannya.
Lovata yang mendengar kekasihnya di samakan dengan Sapi hanya bisa menepuk dahinya. Secara tidak langsung Embun bilang kalau dia sapi juga.
Pertandingan berakhir dengan kekalahan dari kelas 11.ips1. Membuat Embun dan semua teman-temannya menghampiri mereka yang bermain. Terlihat senyum Embun yang menandakan kalau dia kecewa tapi tidak apa-apa, dia senang teman-temannya sudah berjuang.
"Sorry ya Embun." ucap Vino tidak enak hati, Embun hanya tersenyum dan menghela napas.
"Yaelah kaya sama siapa aja sih, tenang-tenang. menang kalah mah biasa. Karena gua lagi seneng 11. ips semua gua traktir di kantin okey" ucap Embun semangattt dan di hadiahi sorakan dari teman seangkatan nya.
Tidak lama suara mic dari sudut lapangan berbunyi membuat semua yang di lapangan berpusat kepada seorang laki-laki yang memakai baju basket.
"Cek cek 1 2 3" ucap nya dan melihat kearah seluruh siswa.
"Hmm sebelumnya maaf ganggu perhatian nya sebentar"
"eh Lyn sini" ucap Aydin yang berada di atas panggung memanggil temannya. Emlyn yang di panggil kedepan segera berjalan kearah Aydin sambil tersenyum.
"Jadi Lyn, gue disini mau minta restu. Boleh gak gue milikin kakak perempuan lo?" tanya Aydin yang masih memegang mic. Membuat semua orang langsung bersorak heboh.
"Coba tanya aja sama yang bersangkutan" jawab Emlyn di akhiri dengan kekehan ringan.
"Eh Embun. Mulai sekarang kita pacaran ya! Jawaban nya cuman yes or yes" ucap Aydin dari sudut lapangan. Embun yang sudah berada di tengah lapangan di seret oleh teman-teman kelas nya hanya bisa tersenyum dan menganggukan kepala. Setelah mendapat persetujuan dari Embun. Aydin segera berlari kearah Embun dan memeluk gadis itu.
flashback off
Embun berjalan keruang tamu dengan malas-malasan. kata Cia ada yang datang ingin menemui dirinya dengan berat hati dia harus menemui orang tersebut.
Ketika mendongak dia melihat Aydin dengan senyum manis membawa kantong besar yang ada di tangan kirinya.
"Kok perginya lama?" tanya Embun yang sudah duduk di samping Aydin.
"Iya, maaf ya. nih aku bawain makanan sama oleh-oleh dari sana." ucap Aydin sambil mengelus kepala Embun.
------
Cinta datang tanpa paksaan, sebab cinta datang karena kebiasaan dan sebuah ketidak sengajaan. Bermula dari sebuah kecerobohan membuat Embun yang hanya mengetahui kalau Aydin adalah teman adiknya berubah menjadi malaikat penolongnya. -Embun.
Cinta datang karna terbiasa, awalnya aku sangat tidak menyukai gadis ceroboh dan urekan di samping ku. tapi sejak hari-hari ku di hiasi dengan tawa dan hal ajaib yang dia buat membuat ku sadar cinta datang karna sebuah scenario yang tuhan buat -Aydin.
------
Doneee!!!!! akhirnyaaa gimana suka gak? biasa aja ya ceritanya hehehe...
Terima kasih udah mau baca cerita aku sampai selesai, kritik saran aku terima asal kalian sopan ya hehehe...
love you guysss
oh iya aku mau numpang promo in cerita baru juduh nya MY BARBAR GIRL
di baca ya heheh terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario
Teen Fiction"Embun itu polos, tapi barbar" - Aydin "Aydin itu malaikat yang selalu ada kalau gua lgi apes" -Embun