Emlyn sedang duduk di pinggir lapangan Basket dengan ketiga teman nya. Aydin tampak mengacak-ngacak rambutnya kesal. Membuat Emlyn mengerutkan dahinya bingung.
"Ngapa lo?" tanya Emlyn heran.
"Gak tau ah gue pusing, sejak ada kakak lo di rumah, nyokap gua gak peduli lagi sama gue" , gerutu Aydin
"Kok gitu? perasaan sama aja deh" ucap Gilang yang ikut duduk di samping Emlyn.
"Beda! sekarang nyokap gue sering shopping. Girls time gitu sama Embun. Gue yang anaknya malah di telantarin" Aydin mencoba mencurahkan isi hatinya kepada ketiga teman nya.
"Yaelah Din, Gue kira nih ya, lo di buang sama nyokap lo, tau nya begitu doang" sambung Kenan dengan kesal.
"Lo gak ngerasain Nan." ucap Aydin sedih, dia kembali melihat Handphonenya dan mematikannya kembali.
"Nih ya, lo cowo. Nah nyokap lo udah ketemu yang se frekuensi sama dia ya udah lah yang penting masih di kasih makan" Gemas Emlyn, dia hanya bisa menghela napas jenah
"kalau nyokap ke ikut oon gimana?" Tanya Aydin bingung.
"Eh ngadi-ngadi, Oon gitu kakak gua yak!" Bela Emlyn, sebab kakak nya di katakan oon.
"yang bilang istri gua siapa? Gak ada kan?" tanya Aydin ngarang
"kalau mau, silahkan din. IKHLAS" balas Emlyn dan berjalan ke arah ring basket sambil mendribble bola yang dari tadi dia pegang.
"AAMIINNNNNN...." ucap Gilang dan Kenan bersamaan dan di akhiri dengan tawa keduanya.
------
pagi hari di kediaman Emlyn tampak sunyi, Rio selaku kepada keluarga hanya bisa terdiam melihat kursi kosong di samping Emlyn.
"Kakak kamu kapan pulang ?" tanya Rio kepada anak laki-lakinya
Emlyn yang sedang memotong pizza di depan nya langsung menoleh kesumber suara.
"Gak tau, betah kali di sana, Enak disayang sama mama nya Aydin. Gak di paksa-paksa nikah sama papa nya Aydin." sindir Emlyn kepada kedua orangtuanya
"Jadi bunda gak sayang gitu sama Embun ?" tanya Cia tidak terima perkataan anak laki-lakinya
"Aku gak bilang gitu. Bunda kali ke geeran. Udah ah mau berangkat. Assalamualaikum!" ucap Emlyn dan berjalan menuju garasi.
"waalaikumsalam" jawab kedua orangtuanya.
"Aku salah ngedidik anak apa gimana ya?" tanya Cia kepada Rio yang masih duduk di meja makan.
"Engga kok. mungkin mereka marah karna kita mau menjodohkan Embun dan Alex. Besok kamu ke rumah Vani aja ya. Nanya kabar Embun" ucap Rio dan mencium puncak kepala istrinya.
-------
Tontonan pagi ini di koridor sekolah. Embun di tarik paksa oleh Pak Alex di sebelah kanan dan di sebalah kirinya ada Aydin dan Emlyn yang berusaha melepaskan Embun dari Pak Alex. Sedangkan GIlang dan Kenan malah asik menonton acara tarik menarik tersebut sambil meminum kopi botolan yang mereka beli di kantin sekolah.
"Kamu harus ikut sana sekarang Embu!" Perintah Alex kepada siswi yang sedang di tarik
"Engga mau! saya gak salah apa-apa" teriak Embun tidak terima di tarik paksa oleh guru BK nya.
Tidak lama Lovata yang baru datang melihat kejadian tersebut melihat Embun di tarik paksa oleh gurunya segera berlari dan mengigit tangan guru Bk nya. Urusan harus membersihkan kamar mandi adalah perkara gampang.
"Denger ya Bapak Alex yang terhormat. Gak baik maksa-maksa perempuan." ucap Lovata dan menarik tangan Embun untuk menjauh dari laki-laki tersebut dan tidak lupa melirik sinis Gilan dan Kenan sambil berkata "Emlyn, mending buang aja Gilang sama Kenan nya. Gak berguna"
---------
haiiii... makin gk seru ya??? aku bingung banget abis hehehe sorry ya guys
minta di semangatin sama kalian nih hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario
Teen Fiction"Embun itu polos, tapi barbar" - Aydin "Aydin itu malaikat yang selalu ada kalau gua lgi apes" -Embun