Happy Readingg~
~~~
Anin tersenyum samar melihat gedung agensi itu lagi. Gue gatau lu sekarang dimana, Jae. Gue cuman berharap bisa ketemu sama lu disini nanti.. Kata Anin dalam hati sambil menghela nafas.
~~~
Anin POV
Aku melihat gedung itu lagi. Sudah sore, aku harus kembali ke hotel. Tapii... aku ingin mencoba kesana. Sebentar saja tak apa kan?
Aku berjalan mendekati gedung agensi itu. Menatapnya dari dekat. Setinggi inikah gedung agensi? Woww.. Pikirku antusias.
Aku melihat ada dua satpam yang berjaga di depan pintu pagar gedung itu. Aku mulai menghampiri mereka.
"Permisi, Pak. Saya ingin bertanya. Apakah diperbolehkan kalau saya ingin berkunjung masuk ke dalam?" Kataku dengan bahasa Korea formal.
"Sebenarnya tidak diperbolehkan, nona. Memangnya ada perlu apa? Mungkin saya bisa bantu." Ucap satpam itu.
"Saya ada perlu dengan salah satu artist disini. Hmm.. Lumayan penting. Kebetulan kantor saya tidak jauh dari sini." Aku menunjuk letak kantorku yang diseberang gedung ini.
Satpam itu tampak berpikir sambil melihatku.
"Boleh, nona. Tak apa. Kapan akan berkunjung?"
"Sepertinya setelah pekerjaan saya selesai disini. Kemungkinan 10 hari mendatang?"
"Baiklah. Kalau nona kesini lagi, nona bisa memanggil saya saja. Saya akan memberikan kartu untuk akses masuk."
"Tapi, apa diperbolehkan?"
"Saya percaya nona orang baik."
"Terima kasih." Kataku tersenyum sambil menunduk tanda hormat.
"Saya permisi dulu, Pak."
Satpam itu tersenyum sambil menunduk.
Yaa... aku tak sabar, Jae. Kamu apa kabar yaa sekarang? Kataku dalam hati. Aku melihat gedung itu sekali lagi sebelum benar benar kembali ke hotel tempat ku menginap.
Aku kembali ke hotel setelah makan malam. Serta mempersiapkan diri untuk mulai bekerja besok. Ahh.. Kerja. Tujuanku kesini kan memang untuk kerja.
~~~
Hari ini Anin sudah selesai mengurus pekerjaannya. Hanya butuh waktu 10 hari, Anin sudah menyelesaikannya dengan cepat. Waktu yang masih tersisa yang telah diberikan perusahaannya, dia gunakan untuk menyelesaikan urusannya.
Anin melihat gedung agensi diseberang kantornya itu. Yaa, urusan dirinya dengan salah satu artist mereka.
Sisa waktunya disini hanya tinggal 3 hari. Dia tak mengharapkan jawaban apapun. Tapi paling tidak, masalah perasaannya bisa selesai.
Sehari setelahnya, Anin memutuskan untuk mengunjungi gedung SN Entertainment. Untungnya dia langsung bertemu dengan satpam yang kemarin.
"Permisi, Pak. Saya Anin, yang tempo hari kesini." Kata Anin.
"Ohh iya. Nona akan berkunjung sekarang?"
"Iyaa, Pak. Apa boleh?"
"Tentu boleh. Tunggu sebentar, saya ingin mengambil kartunya dulu."
Anin balas mengangguk dan tersenyum. Dia pun melihat gedung itu lagi sambil menghela nafas. Bertemu denganmu lagi? Rasanya sampai saat ini aku mengira ini hanya mimpi saja. Kata Anin dalam hati.
"Ini kartunya, nona. Silahkan masuk."
"Terima kasih, Pak." Anin tersenyum.
Akhirnya Anin bisa masuk sini juga. Setelah sekian lama ingin masuk salah satu agensi besar. Inginnya sih JEP Entertainment tentu saja. Karena ada band kesayangannya disana.
Gak apa apa lah, bisa masuk sini aja gue udah bersyukur banget.. Pikir Anin.
Anin masuk dengan langkah perlahan. Sebab dia tak tau apa apa disini. Interior disini bagus juga ternyata, aku suka. Pikir Anin begitu masuk ke dalam.
Anin bertemu salah satu staff agensi disana.
"Permisi. Aku ingin tanya sesuatu." Tanya Anin dengan bahasa Korea nya.
"Iya, silahkan."
"Bisakah kau tunjukkan padaku dimana ruang latihan Dreamies?"
Dia tampak berpikir melihatku.
"Kau siapa?"
"A-aku pekerja baru disini." Kata Anin agak gelagapan.
"Ah baiklah. Mari ku tunjukkan."
"Terima kasih."
Anin mengikuti staff itu hingga sampai di depan pintu bertuliskan 'Dreamies' (드리미스) dengan tulisan hangeul.
"Ini ruangannya. Aku balik kerja yaa." Katanya dengan salam khas Korea.
"Terima kasih sudah membantu." Staff perempuan itu pun pergi meninggalkannya.
Anin menghela nafas dengan kepala menunduk ke bawah.
Saat akan mendongakkan kepala, bersamaan dengan seseorang yang keluar dari ruangan itu. Aku menabrak dada bidangnya dan tersentak kaget.
"Ahh.. Aduh pala gue." Kataku reflek dengan bahasa Indonesia.
"Aa.. Gwenchana?" Kata lelaki itu sambil memegang kepala Anin. (Tak apa?)
"Maaf, jangan pegang." Anin langsung melepas sentuhan lelaki itu di kepalanya.
"Ohh maaf." Lelaki itu melihat tangannya yang reflek menyentuh kepala Anin sambil meringis.
Ah elah, untung gue masih inget agama. Kalo kaga udah baper duluan sama ni orang. Pikir Anin yang masih memegang kepalanya sambil menunduk.
"Tapi kamu ga apa apa kan?" Katanya lagi.
"Yaa, it's okay."
Dengan berani Anin mendongakkan kepalanya. Dia menyernyitkan dahinya. Kaya kenal tapi siapa ya? Kata Anin dalam hati.
"Hei.."
~~~
Halooo gaiss, maap yak malem malem aku update nya hehe..
Kali ini gaada yg spesial uhuyy, jangan lupa baca lapak ku yang satunya yaa..
Cinta? - Lee Haechan
Okee makasiii
Vote + Comments pleasee..22'07'20
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped with Idol • Na Jaemin
FanfictionSebenarnya gak bisa dibilang Terjebak bersama Idol juga, tapi ini agak aneh kalau ditulis dengan kata kata. Intinya aku ketemu Idol itu benar benar karena ketidaksengajaan. - Anin . . . . . . . Satu lagi gais diingatkan, karena ini murni KEHALUANKU...