📍16📍

2.8K 256 63
                                    

Tiba-tiba...

"Aargh!" Fang berlutut menahan sakit pada lengan kirinya.

Sebelum itu terdengar suara tembakan yang menggema di seluruh bangunan.

"Fang..."

Di depan pintu masuk ruangan tersebut terlihat seorang anggota polisi dengan tegap berdiri dan di dampingi beberapa anggota polisi lainnya di belakangnya.

Lelaki anggota polisi itu berjalan menghampiri Fang, sempat dia melihat sekilas pada Taufan yang memeluk Halilintar saat berpapasan, lalu setelah itu dia melewatinya.

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi Fang. Wajah itu menggambarkan kekecewaan besar.

"A-Abang.."

Sejenak dia menghela nafas. "Haah.. Bawa dia, jangan sampai lepas." perintahnya pada anggota polisi lainnya dan dengan segera tangan Fang di borgol dan di giring keluar gedung.

"Kalian.. Sebaiknya saya bawa ke rumah sakit." ujar Kaizo, anggota polisi sekaligus kakak dari penyebab ini semua terjadi.

"Terutama dia, harus segera mendapat pertolongan medis." lanjutnya sambil menunjuk ke arah Halilintar yang terkulai lemas dipelukan Taufan.

Taufan menoleh, melihat Halilintar yang ada dipelukannya yang terlihat sangat damai.

"Kak.. Ayo kita pulang. Tapi, ke rumah sakit dulu ya.. Sembuhin luka kakak yang nggak tau dapet dari mana aja." ujar Taufan sembari mengelus pipi Halilintar.

Tak ada respon. Taufan mulai khawatir, biasanya se-males males nya Halilintar dia akan menjawab walaupun hanya dengan kata "hm."

"Kakak?"

Semua mulai merapat, mendekati Taufan termasuk Ying.

"Hali.. Hali.."

"Kak Hali.."

"Kok kak Hali nggak bangun Solar?"

"Kakak? Jangan bercanda, kak. Nggak lucu!"

Tetap tak ada respon. Setelah itu, sirine ambulans terdengar dan tak butuh waktu lama para anggota medis datang membawa ambulance stretcher.

 Setelah itu, sirine ambulans terdengar dan tak butuh waktu lama para anggota medis datang membawa ambulance stretcher

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Oke.. aku nyari di google, habisnya nggak tau namanya apa. Aku tau nya ambulans itu bawanya keranda, masa' iya langsung di bawa pake keranda 😂)

Oke lah lanjut~

Setelah itu, mereka semua di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sebelum dimintai keterangan oleh polisi untuk kejadian ini.

Selama di dalam ambulans, Taufan terus memegangi tangan Halilintar seraya bergumam. "Jangan tinggalin Ufan kak.. Kakak kuat kan, masa' juara umum karate kalah sih..."

Sementara yang lainnya hanya memerhatikan Taufan. Apalagi Ying, ia sangat merasa bersalah. Keegoisannya menyebabkan semua ini terjadi.

'Aku akan bunuh diri jika Halilintar benar-benar tidak bisa selamat.'
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dua bulan berlalu sudah, kasus itu sudah selesai dan semua mendapatkan apa yang pantas didapat.

Tapi...

Halilintar belum juga bangun. Dia masih 'tidur' dengan damai nya di rumah sakit.

"Abang Kaizo, maaf Taufan dateng telat." ujar Taufan yang melangkahkan kakinya memasuki ruang rawat Halilintar.

"Hm.. Nggak papa. Maaf."

"Udahlah, bang. Nggak papa, kak Hali kuat kok. Bentar lagi dia bangun. Abang pulang aja, biar Taufan yang jagain kak Hali."

Kaizo mengangguk, lalu keluar dari ruangan tersebut.

"Kaaaaaak... Kapan kakak bangun? Ufan bosen nih. Kangen sama suara kakak, mata kakak juga. Sampe kapan mau tidur kayak gini?" rengek Taufan yang duduk di sebelah kanan Halilintar.

"Taufan~" suara khas kekanakan milik Thorn menyapa indra pendengaran Taufan. Thorn memasuki ruangan bersama Solar di sampingnya.

"Kak Hali belum sadar, Fan?" tanya Solar yang berada di seberang Taufan.

Taufan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban pertanyaan Solar.

"Hmm.. Solar."

Merasa terpanggil, Solar menoleh ke arah Thorn.

"Cium kak Hali." perintah Thorn tiba-tiba, entah apa yang ada di pikirannya.

"HEEEEE??!" Terkejutlah dua insan di sana, mencoba memahami maksud Thorn.

"Ma-Maksud kamu apa, Thorn?"

"Ada buku cerita yang aku baca, tentang seorang putri yang tidur lamaaaa banget sama kayak kak Hali terus dia bangun pas ada pangeran yang cium dia. Jadi, kemungkinan ini bakal berhasil. Cepet! Cium kak Hali!"

🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸

Jangan tanya bagian terakhir tu.. Idenya mentok terus belok ke situ :v 😂

Jangan lupa vote ⭐ sama komen 💬 yaaa~

31 Mei 2020

dyrannosaur

A HugTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang