📎 22 📎

2.7K 252 62
                                    

Drrrt~

Drrrt~

"Fan, dari tadi handphone kamu getar tuh... Kalo ada yang telepon diangkat dong." ucap Solar risih dengan kelakuan Taufan.

"Hm.. Paling kak Hali."

"Oh iya, kak Hali udah lama di kamarnya, nggak mau di panggil??" tanya Thorn.

"Tunggu sebentar lagi."

Dok! Dok! Dok!

"TAUFAAAAN!!"

"Nah... Itu tandanya. Ntar kalo aku sama kak Hali turun sesuai rencana ya." ujar Taufan sembari berlaru menuju kamar Halilintar.

"Si Taufan cari mati kali." ucap Solar.

Taufan menarik nafas sejenak di depan pintu kamar Halilintar.

"Kak Halii~ udah selesai?" tanya Taufan.

"Buka pintunya, Fan."

"Hm? Kenapa?"

"Kamu nggak mau makan malam apa?! Kakak belum siapin apa-apa!"

"Hm.. Tapi kan, Ufan udah siapin semuanya." ujar Taufan sembari membuka pintu kamar Halilintar.

"Kamu masak?" tanya Halilintar saat pintunya terbuka.

"Yap..." jawab Taufan sambil menutup mata Halilintar.

"Ck! Apaan sih, Fan?! Lepas." marah Halilintar. Taufan selalu menutup matanya setelah dia kembali dari luar tadi. 'Parah banget apa dia berantakin rumahnya?' pikir Halilintar.

"Sebentar kak." ujar Taufan sambil menghalangi tangan Halilintar yang mencoba melepas tangannya.

"Nggak! Lepasin!"

Chupp!

"Kakak berisik." bisik Taufan yang kemudian berjalan perlahan menjauhi Halilintar.

Terbengong sesaat, Halilintar memegang pipinya yang baru saja dicium adiknya.

"Ta-TAUFAAAN!!"

Setelah kesadarannya kembali, Halilintar segera mengejar Taufan yang sudah berada di tangga.

"Tangkep Ufan kalo bisaaa..." ujar Taufan sembari mempercepat langkahnya.

Dengan kesal Halilintar berlari mengejar Taufan.

"Awas kamu, Fa— ah!"

"Kak Hali!"

Dengan sigap Taufan menyambut tubuh Halilintar yang kehilangan keseimbangan di beberapa anak tangga terakhir.

"Haduh... Makanya, turun tangga itu pelan-pelan. Jangan lari." ucap Taufan sambil mengelus rambut Halilintar yang jatuh terduduk dan berada di pelukannya.

"Sa-Salah siapa coba, hah?!"

Masih dalam pelukan Taufan, tangan Halilintar, yang berada di pinggang Taufan itu, mencubit kencang pinggang Taufan.

"Huuwaa! Kak Hali! Sakit! Sakit! Sakit! Lepas!" jerit Taufan saat merasakan cubitan kakaknya itu.

"Nggak. Ini balasannya. Biar impas."

"Kak Hali! Sakit beneran kak!"

"Nggak peduli."

Sementara itu, Solar dan Thorn yang melihat kejadian itu hanya mampu terdiam. Jarang jarang bisa melihat dua insan di depan mereka bisa seperti itu.

Bahkan dari awal Solar sudah merekam kejadian itu di handphone nya.

"Sakit, kak." ujar Taufan lemas dan kehabisan tenaga buat teriak-teriakan.

"Iya.. iya.. Maaf." ucap Halilintar yang tidak tega melanjutkannya.

"Nggak.. Nggak Ufan maafin! Sakit tau!"

"Yaah.. Terserah." Halilintar bangkit dan tak sengaja melihat dua orang yang berdiri di dekatnya.

"Ah! Solar, rencananya." bisik Thorn.

"Oh iya."

Segera mereka mengambil sesuatu di sofa.

"Mereka ngapain di sini, Fan?" tanya Halilintar sambil membantu adiknya itu berdiri.

"Ada deh..."

Tak!

Tak!

"Selamat ulang tahun, kak Hali!" ujar mereka bertiga serempak setelah Solar dan Thorn meledakkan (?) confetti nya.

Halilintar hanya diam. Perasaannya saat ini, entahlah. Senang ada, kesal ada, malu apalagi.

"Hm... Kakak bilang nggak usah kan, Fan?"

"Emang. Tapi, Ufan bilang kan bakal tetep kasih kejutan buat kak Hali." ucap Taufan. "Jadi, Ta da... Kejutan."

"Nggak lucu."

"Iiiihh.. Ufan nggak lagi bercanda. Ufan tau kakak senang kan?" ujar Taufan sembari menuntun Halilintar ke ruang tamu, dimana semua sudah disiapkan di sana.

"Nah! Kita mulai pesta nya!"

Pesta berjalan lancar. Cukup seru untuk ukuran pesta kecil-kecilan.

"Kak Hali." panggil Thorn setelah air yang ada di gelasnya habis.

Halilintar menoleh memerhatikan Thorn yang sedang mengutak-atik  tas kecil di pangkuannya.

"Ini. Hadiah dari Thorn." ucap Thorn sambil menaruh kotak kecil yang terbungkus kertas kado di meja depannya.

"Eh.. Solar juga punya. Bentar." ucap Solar lalu melakukan hal yang sama seperti Thorn.

"Ini." ujarnya sambil menaruh hadiah pemberiannya di samping milik Thorn.

"Thorn nggak tau kak Hali suka apa.. Jadi, Thorn kasih sesuatu yang Thorn suka deh... Nggak papa, kan?"

"Ehm.. Iya. Nggak papa. Sebenarnya kalian juga nggak usah bikin acara beginian." ujar Halilintar yang sebenarnya senang.

Seketika Solar dan Thorn menumpukan perhatian mereka pada Taufan.

"Apa?" tanya Taufan yang merasa sedang diperhatikan.

"Kamu nggak siapin hadiah buat kak Hali?" tanya Solar.

"Ahahaha.. Tahun ini aku punya kado spesial buat kak Hali." ujarnya sambil bangun dari duduknya.

"Kado spesial?" ulang Solar, Thorn bahkan Halilintar.

"Hm! Kadonya adalah...." ucap Taufan menggantungkan kalimat beberapa detik. "Belum Ufan cari! Yeay!"

"Hah?"

"Karena sibuk siapin pesta kejutannya Ufan jadi lupa siapin hadiah. Jadi, kakak mau apa? Ufan bakal cari hadiah yang terbaik buat kakak. Jadi katakan, kakak mau apa?"

"Apapun yang kamu kasih."

"Yah! Nggak asik nih.. Kan kakak bisa milih apa yang kakak mau."

"Kalo gitu.. Kakak.."

🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸

Udah pada tau Halilintar minta apa, kan?

Vote ⭐ sama komen 💬 yaa...

30 Juni 2020

dyrannosaur


A HugTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang