"Oh.. Begitu ya?"
"Hm... Maaf ya."
"Ah ya, nggak papa. Kalo gitu saya permisi."
"Ya.. Kapan kapan mampir sebagai pelanggan ya~"
Halilintar hanya mengangguk. Dia melangkahkan kakinya keluar dari toko roti itu. Helaan nafas terdengar.
"Udah siang. Tapi, aku belum dapet kerja." gumam Halilintar. Dia terus berjalan mengikuti langkah kakinya yang entah akan membawanya kemana.
"Lho? Halilintar?"
Halilintar mendongak. Melihat siapa yang memanggilnya. Tidak jauh di depannya berdiri seorang lelaki berbadan tegap berseragam anggota polisi serta beriris merah maroon. Lelaki itu berjalan menghampiri Halilintar.
"Udah sembuh? Kok nggak ngasih tau abang sih?"
'Siapa ya? Nggak pernah ketemu juga. SKSD banget sih.' batin Halilintar.
Melihat lawan bicaranya hanya diam, lelaki itu memperkenalkan diri.
"Saya Kaizo. Kakaknya Fang."
"Eh? Saya Halilintar-"
"Ya abang tau. Nggak usah terlalu formal. Santai aja. Dan panggilnya abang aja."
"Iya bang."
Dan seketika hening.
"Lagi ngapain? Cari kerja?" tanya Kaizo basa-basi.
"Iya."
"Kayaknya tadi abang liat ada lowongan kerja deh."
"Serius?"
"Iya lah. Mau nggak?"
Halilintar mengangguk. 'Baik banget. Gara-gara kejadian itu aku jadi lupa banyak hal. Apa dia yang nolongin waktu itu ya?' batin Halilintar kemudian.
Kaizo berjalan ke arah mobil polisi yang ia bawa, karena saat ini dia sedang patroli.
Kaizo memasuki mobil diikuti Halilintar.
"Gimana sekarang? Mendingan?" tanya Kaizo sembari memasang sabuk pengaman.
"Ya... Gitu deh. Oh iya, Fang gimana bang?"
"Dia lagi dapet hukuman."
"Oh." hanya itu yang Halilintar ucapkan sebagai balasan. Halilintar rasa dia tidak perlu melanjutkan pembicaraan ini.
Dan setelah itu perjalanan mereka diiringi dengan keheningan.
Sekitar 10 menit perjalanan sebelum akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.
"Halilintar?" gadis yang identik dengan warna pink ini menghampiri Halilintar dan Kaizo yang baru saja masuk ke dalam toko kue nya.
"Ehm.."
"Dia Yaya. Nggak inget?" ujar Kaizo saat melihat Halilintar yang sedikit kebingungan.
"Waah.. Kamu dah sembuh. Kok Taufan nggak ngasih tau aku ya?"
"Yaya, tentang lowongan kerja itu.. Masih ada?" tanya Kaizo.
"Oh! Masih kok. Belum ada yang ngambil."
"Kalo gitu, titip Hali ya." ucap Kaizo yang langsung melangkahkan kaki keluar toko.
"Eh? Maksudnya, kamu mau kerja disini?" tanya Yaya untuk memastikan.
"Ehm.. Ya. Aku dibawa abang Kaizo ke sini." jawab Halilintar.
"Oh.. Kalo gitu, temuin mama ku dulu. Biar mama yang ngurus."
"Hm." Halilintar mengikuti Yaya untuk menemui ibu Yaya. "Sekarang kerja apa aja boleh deh, yang penting nggak nganggur."
.
.
.
.
.
.
."Akhirnya! Nggak nyangka bakal sampe sore." ujar Thorn sambil merenggangkan tubuhnya.
"Nah! Beres! Sekarang tinggal ngambil kue nya." ucap Taufan. "Solar, kamu yang jalan ya?"
"He? Males ah!" tolak Solar.
"Kamu itu dari tadi nggak ngapa-ngapain ya! Kerjaannya cuma foto foto sama rekam video kita masak."
"Bukan nggak ngapa ngapain! Kalian yang nggak bolehin aku masuk dapur!"
"Ssssttth... Dah. Aku capek nih. Mau apa nggak ngambil kue nya?"
"Oke... Kunci?"
"Kunci apa?"
"Masa iya aku jalan sampe sana, naik motor lah. Mana kuncinya? Cepet!"
"Jalan aja lah... Polusi udara kalo naik motor."
"Jalan? Dari sini? Jauh, Fan. Tega."
"Jalan itu sehat, Solar. Sekali kali kan."
"Hish.. Ya udah, ongkos."
"Ya ampun, temenku yang paling kece nggak punya duit?"
"Bawel! Mau di ambil nggak kue nya?"
"Hidih.. Iya iya. Bentar diambil dulu." akhirnya Taufan mengalah dan berjalan ke kamarnya, ngambil ongkos buat Solar. "Padahal mau hemat bensin malah minta ongkos. Sama aja dong.."
Beberapa menit kemudian, Taufan kembali.
"Nih! Dasar nggak mau rugi." ucap Taufan sambil memberikan ongkosnya.
"Iya lah." ujar Solar yang langsung keluar dari rumah Taufan.
"Sekarang ngapain?" tanya Thorn setelah Solar pergi.
"Aku mau beres beres dulu, kamu istirahat aja dulu." jawab Taufan sambil berjalan ke arah dapur.
"Thorn ikut!" ucap Thorn menyusul Taufan ke dapur.
"Nggak papa nih?"
"Nggak papa kok."
"Okay. Kamu bawa semua ini ke ruang tamu, aku nyuci piring."
"Siap laksanakan!"
🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸
Akhirnya ada waktu buat lanjutin nih cerita.
Maaf lama ya.
Jangan lupa vote ⭐ sama komennya 💬
17 Juni 2020
dyrannosaur
KAMU SEDANG MEMBACA
A Hug
Short Story{ 1 } |✨|「Tamat」 Hanya pelukan yang Halilintar butuhkan saat ini. • BoBoiBoy fanfiction • • Bahasa Indonesia • BoBoiBoy belongs to Animonsta studios Saya tidak memiliki hak atas tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. Karena saya hanya meminjamnya~ Catat...