📍17📍

2.7K 260 67
                                    

"Ada buku cerita yang aku baca, tentang seorang putri yang tidur lama banget sama kayak kak Hali terus dia bangun pas ada pangeran yang cium dia. Jadi, kemungkinan ini bakal berhasil. Cepet! Cium kak Hali!"

'Haduh, ini kembaran siapa sih?' batin Solar saat mengetahui maksud ucapan Thorn.

"Haah.. Thorn itu kan cuma-" ucapan Solar terputus saat dirinya tiba-tiba didorong dan wajahnya didekatkan ke wajah Halilintar.

"Kemungkinan berhasil Solar, cepet cium kak Hali, aku udah kangen banget sama suaranya." Taufan tersenyum sinis bisa memanfaatkan keadaan, memang udah lama banget dia nunggu momen yang tepat buat ngerjain anak saintis yang satu ini.

Kedua tangan Solar menggenggam erat pinggiran kasur menahan wajahnya agar tidak terlalu dekat dengan wajah Halilintar.

Deg

'Terlalu... deket..' batin Solar sambil memerhatikan wajah Halilintar yang berjarak hanya beberapa cm.

Taufan yang tadinya hanya mendorong kepala Solar kini melepaskannya dan berjalan ke belakang tubuh Solar, dengan bantuan Thorn, mereka semakin mendekatkan wajah Solar dengan Halilintar.

"Ya ampun, tinggal 'chup' aja susah banget sih."

"Tau nih Solar, Thorn kan mau liat berhasil apa nggak?"

'Haduh.. Jelas nggak berhasil lah! Itu kan cuma dongeng! Ini lagi tinggal chup... Ngomong mah gampang, lakuinnya... Eh? aku mikir apa sih >////<'

Wajah Solar merah merona. Dia menahan nafasnya dan memejamkan matanya sembari terus menahan pegangannya.

Dan tiba-tiba pintu ruang rawat Halilintar terbuka. Terlihatlah seorang dokter berdiri dengan wajah terkejut.

"Ehm.. Saya mau periksa keadaan pasien Halilintar." ucap sang dokter yang langsung memberhentikan kegiatan mereka.

'Yah.. Padahal dikit lagi tuh.'

'Haaah... Dokter ganggu nih.'

'Dokter memang sang penyelamat. Makasih dokter OwQ'

Batin mereka kecewa, kecuali Solar.

Mereka menjauh dari Halilintar, berjalan ke arah sofa yang tersedia di sana.

Sekitar 10 menit pemeriksaan Halilintar dilakukan.

"Kak Hali kapan bakal sadarnya dok??" tanya Taufan saat melihat dokter telah selesai memeriksa keadaan Halilintar.

"Untuk sekarang kesembuhan lukanya jauh lebih baik dan kalo untuk dia sadar.. Itu tergantung."

"Maksudnya?"

Dokter itu hanya tersenyum, lalu tanpa mengatakan apa pun lagi sang dokter keluar dari ruangan.

"Apa.. Kak Hali bisa bangun kan, Solar??" Taufan bertanya dan seketika suasana berubah jadi tegang.

Ingin rasanya Solar membentak Taufan dulu akibat kejadian tadi, tapi, saat melihat wajah Taufan yang seperti ketakutan, sepertinya bukan waktu yang tepat.

"Kak Hali bakal sadar kok. Dia kan juara umum karate, harusnya kekebalan tubuhnya bisa bikin dia sembuh. Tenang okay.."

"Hiks.. Nanti kalo nggak bangun-"

Hug!

Thorn tiba-tiba memeluk Taufan dari samping kanan.

"Thorn sama Solar kan ada, kenapa kamu harus bingung?" bisik Thorn guna menenangkan Taufan.

"Hiks.."

"Udah jangan nangis.. Masa' udah umur 17 masih nangis sih..." bisik Solar yang ikut memeluk Taufan.

Taufan tak dapat berkata apa apa lagi, kebaikan Solar dan Thorn yang selalu ada buatnya dan juga keadaan Halilintar sekarang membuat Taufan hanya ingin menangis.

"Hm.. Maaf soal tadi.. Keluarin aja jangan ditahan, ayo nangis. Aku sama Thorn selalu ada buat kamu." bisik Solar dan tepat saat itu Taufan air mata Taufan tidak dapat dibendung lagi.

Sayup sayup suara tangis Taufan serta bisikan yang memberi ketenangan dari Solar dan Thorn terdengar di ruangan itu.

"Tau.. Hiks.. Taufan jangan nangis.. Hiks.. Dong, Thorn kan.. Hiks jadi mau ikut.. Hiks.. Nangis."

"Ga papa, Thorn. Nangis aja, Solar di sini."

Dan akhirnya Solar yang harus menenangkan kembar serta temannya itu.

"Engh..."

Samar samar terdengar suara lenguhan.

Karena tak terlalu mendengarnya ketiganya terdiam sesaat untuk memastikan.

"Fan.." desah Halilintar sangat pelan.

"Kak.. Hali. Tadi yang ngomong kak Hali?" tanya Taufan pada kedua temannya.

"Fan."

Merasa ragu, ketiganya berjalan mendekati Halilintar.

"Dipanggil dari tadi.. Emang nggak denger?"

"KAK HALI..."

🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸🕸

Tadinya di chapter ini ada kissing scene...

HaliSol moment...






































Tapi boong :v 😂

Banyak yang nggak rela Halilintar sama Solar. Katanya sama Taufan aja.

Vote ⭐ sama komen 💬 yaa~

2 Juni 2020

dyrannosaur

A HugTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang