Not A Happy ENDING✔ [Book 2]

#duatujuh_kasiannya pakjay

Tsakiyah itu sekolah swasta tapi kayak sekolah negri. Isinya orang orang aneh dan susah di tebak. Nakalnya melebihi anak smk yang kebelet tawuran. Hobinya bully, gosip, pokoknya nyari sensasi lah

Sekolah itu tuh hampir seluruh isinya orang kurang kerjaan yang selalu mencari sesuatu buat jadi kerjaan karna kurangnya kerjaan yang di kerjakan mereka_yaelah belibet!

Hari ini hari kamis, semua pakai seragam batik berwarna kuning. Katanya sih biar semua nya menjadi menyilaukan. Tapi nyatanya semua tampak seperti seonggok tai yang pantas di injak.

Kerjaan pak jay tuh aneh aneh aja. Bajunya batik kuning lengan panjang. Roknya, rok payung hitam untuk cewek dan celana bahan hitam buat cowok.

Pagi ini jadi pagi menyebalkan bagi mereka semua. Pak jay entah kesamber apaan ngumpulin mereka semua di lapangan trus nyalain proyektor. Sialnya lagi pak jay nampilin senam pinguin di sana dan nyuruh semua senam pake seragam batik?!

Pak jay gila! Si kepsek satu itu rasanya pengen sasa tendang aja ke lubang hitam di luar angkasa yang di kirim pake pesawat dari nassa. Pak jay emang pantes di juluki kepsek ter aneh di sepersejaraan kepsek versi nya on the spot wkwkwk

"Nih kepsek belum pernah di sentil ginjalnya pasti" gerutu sasa yang membuat beberapa teman sekelasnya yang juga menggerutu mengangguk sedangkan yang diam jadi terkekeh

Sasa dan segala ke anehan dan ke asal ceplosan nya tersebut. Ckckck miris amat dah~o~

Musik tiba tiba berhenti, semua bernafas lega sebelum berteriak shock akibat pak jay menggantinya menjadi senam poco poco

"PAK JAY GILAA!" teriak sasa membuat semua menatapnya kaget

"LANJUT AJA SA, NANTI BAPAK BELIKAN MAKANAN!" Balas teriak pak jay membuat mereka kaget lagi

"OKE!" "GUYS SENAM LO PADA. ENTAR PAK JAY YANG BAYAR SEMUA KANTIN HARI INI!" seru sasa membuat semua pelajar tsakiyah bersorak heboh lalu bergoyang dengan semangat tanpa jaim jaim apalagi para kaum gratisan yang langsung loncat gak karuan

Pak jay melongo lalu menatap riana yang notebenenya kakak dari sasa malah mengejek pak jay bersama geng abal abalnya.

"Allahuakbar punya anak didik gini amat! Mau di tendang sayang, gak di tendang bikin emosi" ujar pak jay pelan lalu duduk di beton pinggir lapangan

Lihat sekarang, bahkan para guru pun ikut senam sambil menatap pak jay jahil dan mengejek. Toh mereka semua tau kalau pak jay gak bisa marah ke sasa. Kalau pun pak jay marah, si juara debat itu pasti bakal ngeluarin yang katanya sih skill handalnya

"MAKASIH TRAKTIRANNYA PAK JAY!" teriak mereka semua lalu lari ke kantin setelah senam berakhir

Sasa, dan galih menghampiri pak jay yang terlihat lesu. "Sabar pak jay. Hidup itu emang penuh cobaan" ujar sasa memberikan pak jay permen lolipop

Galih terkekeh mendengarnya "Cobaan bapak itu ya kamu!" Ujar pak jay tak terima membuat sasa tergelak. Bahkan farel, diego dan rehan yang lewat mau ke kantin ikut tergelak keras

"Sabar pak jay!" Seru rehan dan farel jahil lalu melenggang pergi

"Pak gini ya pak. Dari pada kita  belajar enakan hari ini kita free aja pak" usul sasa membuat pak jay melotot

Lalu sasa menarik galih pergi menuju kantin untuk mengambil banyak jajanan sebelum kehabisan. "Bocah laknat" umpat pak jay lalu mencoba bersabar

............................................................................................................

Seorang cewek yang bisa di bilang sok kecakepan menyeret kopernya keluar bandara. Semua memandangnya aneh.

"Gila kali tuh cewek"

Iyalah di bilangin gila. Gak tau cuaca indonesia ini panasnya nauzubillah banget. Eh dia pake syal merah, pake leging ketat semata kaki, sepatu bots bulu bulu, sama long sweeter hitam.

Siapa pun yang ngeliat cewek itu pasti bakal berpikir dua kali atas kewarasan cewek itu. Orang aja rasanya pengen pake daster aja biar adem.

Dasar manusia dengan segala selera anehnya-_-

Memasuki sebuah taksi biru lalu meluncur menuju ke rumahnya. Who is she?

"Sayangku im coming dan bakal jawab semua yang kamu tanyakan dulu. Miss you so bad baby"

............................................................................................................

Revisi 22-10-2020