Sasa memandangi semua bagian rumahnya yang tak terbentuk sama sekali. Pesawatnya jatuh di tengah tengah hutan dan semua terbakar habis termasuk tubuh ayah, mamah dan kakaknya.
Tak ada yang tersisa, neneknya meninggal beberapa minggu lalu, pamannya telah pindah keluar negri sejak lama. Kini dia di sini, seorang diri di dunia ini.
Semua harapannya hancur, impian dan cita citanya telah terbakar habis seperti tubuh keluarganya. Apa yang bisa sasa lakukan sekarang?
Sasa memasuki kamar mandi dan membenturkan kepalanya dengan keras ke wastafel hingga berdarah. Menambah luka luka di tubuhnya yang tidak sebanding luka di hatinya.
Memandang wajahnya yang tidak karuan di cermin lalu membenturkan kepala ke cermin itu hingga hancur berkeping keping layaknya hatinya
Telpon rumah, dan ponselnya yang sibuk berbunyi, tak di hiraukannya. Duduk di pojokan wc sambil memeluk kakinya
"Mamah sasa sama siapa?"
"Ayah sasa sama siapa?"
"Kakak nanti kita berantem ya!"
"Mamah masakin sasa makanan!"
"Ayah ayo cuci princess bersama sasa"
"Hahahaha ayo kita main"
"Ahahaha huhuhu mamah hiks huhu ayah huhuhuhu kakak huwaaaaa hiks hiks temanin sasa huhu hiks hiks sasa sendiri huwaaa huhu sasa sendiri mamah!!! SASA SENDIRI!!" Tangisnya tanpa suara sambil memegang dadanya yang sesak dan susah bernafas
Cairan merah kental keluar dari hidungnya membasahi lantai putih itu. Kepalanya juga berdarah akibat pecahan kaca wastafel tadi.
Apa yang bisa sasa lakukan sekarang?
.......................................................................................................
Icha dan bila menangis sejadi jadinya di kelas membuat semua panik dan heran.
"Lo berdua kenapa dah? Gak usah mikirin si murahan deh" ujar jelita membuat icha murka sedangkan bila menatap bengis jelita
"LO KALO GAK TAU DIAM SIALAN!" Seru icha sambil menarik dasi jelita dengan erat
"Cha, cha sabar cha!" Seru yang lainnya
Anak lelaki menarik icha dan yang perempuan menarik jelita. "LO DIAM! LO YANG MURAHAN BUKAN SASA. SIALAN LO!" Bila yang biasanya diam saat ini tampak benar benar emosi
"Tapi memang benar dia murahan yang udah terbukti tuh" ujar jelita tak kapok
"Jelita diam anjay!" Seru rizky dan reno yang menahan icha dan bila yang terus memberontak
"DIAM LO SIALAN! LO ITU YANG MURAHAN BUKAN SAHABAT GUE!" bentak icha dengam air mata yang mengalir di pipinya
"GUE BUKAN MURAHAN. SAHABAT SIALAN LO ITU YANG MURAHAN, BITCHI" seru jelita membuat para perempuan menjeriti jelita untuk diam
Bila terlepas dari pegangan reno lalu meninju, menjambak, dan menampar jelita dengan kalapnya. "ASTAGA BILA WOY SADAR!" Teriak dion namun tak di dengarkan bila
"ASSTAGHFIRULLAH APA APAAN INI?!"
.......................................................................................................
Galih menatap bila dan icha dengan pandangan kosong. Semua bukti yang di berikan hana dan di suruh oleh yera hanyalah editan semata.
Semua sahabatnya hanya memandang iba dan penuh amarah pada galih. Mereka memang badboy dan nakal tapi mereka tak pernah menyakiti perempuan dengan hinaan atau pun tindakan selayaknya galih
"Nyesel heh!" Sinis icha dengan air matanya dan di tenangkan oleh rehan.
"Udahlah cha. Kita pergi aja" sinis bila dengan sang pacar _farel yang setia merangkulnya
"Oke. Lo lihat aja betapa menyesalnya lo nanti, dan gue bakal nantiin kehancuran lo itu!" Ujar icha tajam lalu berlalu bersama bila, farel, rehan dan diego dari markas galih dkk
Icha berada di depan mobil diego yang mereka gunakan bersama "Sasa lo dimana sa" ujar icha sambil berjongkok dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya
"Udah udah. Sekarang kita cari sasa lagi aja, siapa tau ketemu" ujar diego membuat semua mengangguk mengiyakan
Bila berjongkok di depan icha "Bukan cuma lo cha, gue, farel, rehan, diego, guru guru, dan semua sahabatnya sasa juga kangen sama dia. Tapi kita kan udah berusaha semingguan ini" ujar bila lalu menuntun icha masuk ke mobil diego
"Temuin sasa bil, temuin sasa" tangis icha diangguki bila dan semua
"Kita pasti temuin sasa, cha" ujarnya lalu memeluk icha erat
.......................................................................................................
Seorang perempuan terikat di sebuah kursi dengan sebuah lampu yang menyorotinya. Dirinya meronta ronta namun apa daya mulutnya juga di bekap dan tubuh di ikat kencang.
Tak tak tak tak
Suara tapak sepatu memasuki ruangan itu, seorang pria tampan dengan rahang tegas dan mata biru memandangnya jyjyk.
"Sialan! Jadi cewek gak guna ini yang bikin sasa jadi begitu?" Tanya pada sang pengawal
"Ya tuan" jawabnya menunduk hormat
Lelaki tersebut mengambil pistol dari saku jaketnya lalu mengarahkannya pada perempuan yang menatapnya takut dan menggeleng gelengkan kepalanya.
"Lo tau, semua yang membuat sasa gue menderita bakal mati. Ingat itu Jie Yera" ucapnya lalu asik melobangi tubuh yera dengan pistolnya padahal yera sudah tak bernyawa
"Saatnya membasmi tikus kecil lainnya" gumamnya lalu pergi dari sana
"Oh! Kembalikan mayat perempuan hina ini ke keluarganya" ucap si lelaki diangguki para pengawalnya lalu dia pun pergi dari sana
.......................................................................................................
Revisi 22-10-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Not A Happy ENDING✔ [Book 2]
Ficción General[Sudah di Revisi Ulang] Benar kata yang menyebutkan bahwa 'hidup tak semulus jalan tol'. Juga tentunya hidup tak semulus pantat bayi. Apa saja bisa terjadi selama kau masih hidup. Perasaan apa saja bisa kau miliki selama masih hidup dan selama sist...