#epilog

100 18 0
                                    

Ke empat perempuan cantik memasuki kawasan tsakiyah membuat semua ricuh. Mereka berjalan dengan anggun dan angkuh. Belum selesai tentang hana dkk dan yera yang menghilang tiba tiba dan di temukan sebagai mayat, sekarang mereka ricuh kedatang ke empat perempuan tersebut.

Memasuki kantin membuat kantin semakin ricuh lalu menghampiri segerombolan laki laki yang seorang diantaranya sama dengan yang di foto

"Lo galih?" Ujarnya tanpa basi basi membuat keadaan langsung hening dan semua memperhatikannya

Galih menoleh dengan pandangan kosong dan wajah stressnya namun di abaikan oleh ke empat perempuan tersebut.

"Oke berarti benar" ujarnya lalu mengambil sesuatu dalam tasnya dan mengeluarkannya

Menyodorkan buku bersampul hitam kepada galih dengan paksa "Gue cuma mau bilang makasih udah bikin sahabat gue, sasa menderita. Dan makasih juga udah bikin sahabat gue, sasa bahagia" ujar dyna sinis

Zeze mengeluarkan amplop dari sakunya "Untuk lo dari sahabat bodoh gue, sasa" ujarnya

Mawar memandang galih lalu menarik kerahnya dan meninju galih. Semua kaget namun galih tak melawan. "Kenapa berhenti" tanya galih memandang mawar

Mawar berdecih lalu memandang galih remeh "Tangan berharga gue sayang banget buat nonjokin elo. LEVI!" teriak mawar membuat seorang lelaki keluar dari kerumunan

"Oho...cowok bego yang sia sia in cewek sebaik sasa kayak gini ya. Banci!" Ujarnya lalu meninju galih habis habisan tak peduli dengan keadaan yang semakin tak kondusif

Levi akan membalaskan dendam sahabatnya

.......................................................................................................

Seorang gadis kurus, dengan kulit putih pucat, dan wajah sayu serta pandangan kosong. Duduk di kursi roda di depan jendela. Raut wajahnya selalu berganti, murung, sedih, senang, bahagia, kecewa, sakit dan itu selalu terjadi berulang ulang dan terus menerus

Seorang wanita memandangnya sedih lalu mendekatinya dengan senyuman "Sayang, kamu sudah makan" ujarnya mengelus kepala si gadis

Namun gadis itu malah tertawa sambil memandang udara kosong "Hihi iya iya nanti kita main ya" ujarnya dengan kikikan memilukannya

Wanita itu sebisa mungkin menahan air matanya "Sayang kamu mau makan? Di suapkan okey!" Ujarnya dengan senyuman membuat sasa memandangnya dengan sinis dan marah lalu berteriak histeris

"PERGI PERGI!!! GUE BUKAN CEWEK MURAHAN SIALAN! JANGAN SEBUT GUE MURAHAN ARGHHHHH MAMAH" histerisnya membuat banyak derap kaki memasuki ruangan itu.

Segera para suster menyuntiknya dengan cairan penenang sampai dirinya terkulai lemah, dia pingsan

Dia Merlisa, merlisa tiarnia syakira. Gadis yang saat ini mengalami gangguan jiwa akibat kepergian keluarganya dan hidup sebatangkara.

Walau dirinya masih memiliki paman, namun pamannya sama sekali tak tau dan juga tak bisa di hubungi.

Semua memandang sendu pada gadis kurus dengan kulit pucat dan wajah manis tersebut. Betapa tuhan sangat menyayanginya sehingga mengujinya seperti ini.

Mereka pun meninggalkan sasa yang sedang dalam pengaruh obat bius.
.

Drap drap "Bagaimana sudah di cari kemana mana?"

"Sudah dokter, namun tetap tidak di temukan"

"Cari lagi dan kerahkan semuanya"

"Baik dokter"
.

Sasa memadang pemandangan indah dari taman rumah sakit jiwa ini. Lalu memandang langit biru yang tampak cerah dengan desiran angin dengan pelan.

Berjalan ke arah luar dan menemukan jalan raya, lalu tersenyum saat melihat toko kue kesukaan keluarganya "Hihihihi beli kue ah biar di makan sama ayah, mamah dan kakak di rumah nanti" ujarnya bahagia

Dengan santai bersenandung menyebrangi jalan raya. Setelah menyebrang sasa  merasa aneh pada bagian dadanya dan melihat sebuah peluru bersarang di sana dengan darah yang mengalir deras

Bruk... tubuhnya ambruk

"Kyaaaa... TOLONG ADA YANG KETEMBAK!"

Sasa mendengar dengungan dari banyak orang, matanya sayu dan memandang toko kue di depannya. Bibir pucatnya melengkung saat melihat ayah, mamah dan kakaknya dengan pakaian putih memandangnya dengan tersenyum hangat

"Ayah? Mamah? Kakak?" Ujarnya bahagia

"Sayang!"

"Jelek wlekk"

"Ayo sini"

Sasa tersenyum senang lalu melangkah ke arah keluarganya yang menatinya dan memeluk mereka. "Sasa kangen kalian hiks hiks. Dunia gak sebaik yang sasa kira hiks hiks"

"Tak apa, sekarang sasa tak akan menderita lagi bersama kami"

"Iya, nanti mamah buatkan rendang kesukaan adek mau?"

"Nanti kita bikin video bareng ya jelek!"

Sasa tertawa pada keluarganya hingga matanya menyipit dan tertutup rapat dengan bibir yang melengkung sempurna.

.......................................................................................................

Revisi 22-10-2020

Not A Happy ENDING✔ [Book 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang