Sasa keluar dari bilik kamar mandi setelah selesai mandi dan memakai baju dari panitia tadi. Rok hitam selutut dengan baju kemeja putih lengan panjang di sertai tanda pengenal terjepit di kantong kemejanya
Berdiri di depan kaca lalu memakai bedak bayi tipis, sedikit gel rambut dan liptint pink. Lalu memakai deodorant dan sedikit parfum dan memakai kembali bando telinga kucingnya.
"Yahh lebih baik" gumamnya lalu menyimpan kembali itu semua ke dalam tas hitamnya, mengambil permen karet lalu keluar dari kamar mandi tersebut
Tentunya sasa yang begitu sangat mencuri perhatian semua orang, secara sasa memakai baju khusus lomba dan juga sasa bukan anak sini.
Well well rumor sekolah bagus anti bully itu memang bulshit belaka. Look that, sasa di hadang para cewek dengan make up seperti mau kondangan nikah mantan sama bajunya yang agak ngepress.
"Elo anak lomba apa?" Tanyanya. Toh hari ini banyak lomba yang di laksanakan
Debat, fisika, matematika, sastra, dan seni lukis. Jadi ya harus nanya dulu lah. Lumayan pinter lah pembully elite school
"Debat. Kenapa?" Tanya sasa heran. Why sasa di hadang? Kagak tau apa setengah jam lagi lomba sasa bakal mulai
"Dari mana lo!" Sinisnya. Ini nanya atau apa? Kagak ada sopan santunnya
"Tsakiyah" oke saat ini sasa harus memakai mode peka banget biar ngerti omongan si mbak mbak depannya ini
"Hahahaha tsakiyah guys!" Ujarnya sambil tertawa
"Yang tahun lalu babak pertama bikin malu trus kalah. Ahahaha!" Ucap si pengikutnya
Sasa? Dia mah bodoamat ye kan. Kagak tau apa sasa itu orangnya santuy sekali. "Iya tsakiyah. Lebih baik sekolah gue dari pada sekolah elite dengan kepsek gila yang hobi jual kursi buat anak anak kayak kalian. Cuihh" telak sasa membuat mereka terdiam marah
Bodoh sih! Kok ngajak ribut sama anak debat? Situ waras mbak?
"Berani lo ngomongin sekolah ini!" Bentaknya. Sedangkan sekitar sudah mulai ramai ikut ikutan ngecaci sasa
"Loh? Gue kan kagak bohong. Bukannya kalian emang beli kursi dari kepsek dengan harga puluhan juta. Hoby ngebuly dan malah korban yang di keluarkan sedangkan kalian selamat karna nyogok kepsek gila duit itu?" Ujar sasa santai. Mengunyah permen karetnya yang mulai hilang manisnya
"Gue yakin di antara kerumunan ini ada anak beasiswa dan anak jalur prestasi atau resmi yang sebenarnya jijik sama kelakuan orang berduit kek kalian" ujarnya membuat kerumunan yang semula ribut jadi senyap
Cause, yang sasa katakan itu sepenuhnya benar sekali. Mereka juga kaget anak sekolah luar tau tentang kebusukan sekolah ini. "Mana setiap bikin tugas ngebayar atau maksa anak anak jalur beasiswa lagi. Enggak malu nilai bagus kerja keras orang" lanjut sasa dengan masih asik mengunyah permen karet
Double kill. Mampos kau! Sasa tertawa terbahak melihat kamera yang merekamnya.
"Mau apa kalian ngerekam gue? Lihat ye, kalau kalian ngerekam dan menggunakan kekuasaan kalian. Orang seperti gue lebih di bela dari pada orang kaya kayak kalian. Trus kalau pun ingin melaporkan pada polisi atas pencemaran nama baik. Otomatis polisi bakal nyelidikin ini trus..Bomm sekolah ini mampus!. Lagian kayak gue kagak tau aja akal akalan lu nahan gue di sini karna marcelo dirgantarayudi brengsek itu yang gak membiarkan gue menang. "
"SIALAN MATIKAN REKAMAN KALIAN!" amuknya membuat yang merekam langsung mematikan itu
"Loh? Sasa?" Ujar seseorang membuat semua menatapnya lalu memekik heboh
Kerumunan terbelah lalu tiga lelaki tampan nan jangkung berdiri di hadapan sasa. "Kok di sini? Ikut lomba ya?" Ujar reon menatap baju yang di pakai sasa
"Hehe iye bang. Bang zack, bang reon sama bang lano sekolah di sini ye?" Tanya sasa
Semua yang melihat sasa akrab dengan mostwanted mereka hanya pucat pasi apalagi ketiga cewek dengan makeup tebal tadi
"Dihh si squisy kuuu kangenn" ujar lano sambil memeluk sasa membuat kerumunan itu memekik heboh
Ketiga pria itu biasanya dingin dan tak suka berdekatan dengan lawan jenis. But now what? Look that, mereka tampak akrab sekali
"Hehh jangan meluk meluk sasa. Dasar lo" ujar zack menarik sasa dari kerumuna menuju aula garuda tempat semua lomba di laksanakan dan lomba pertama adalah debat
"Woy zack. Si bangsul malah ngebawa sasa gue" ujar reon kesal sambil mengejar zack dan sasa
"Heh woi! Itu sasanya guee" heboh lano mengejar mereka
"Kagak kagak! Sasa cuma punya gue!" Seru zack yang di balas protesan tidak terima dari reon dan lano atas perkataan zack
"Aelah lu selalu aja ngaku ngaku. Dasar zack kambing!" Seru lano
"Si anjay lepasin sasa gue!"
Dan mereka pun hilang di belokkan koridoor yang memandang kepergian para mostwanted dan anak lomba itu dengan cengo. Sejak kapan mostwanted mereka seperti itu?
Lah si sasa menang banyak dong:(
............................................................................................................
Revisi 22-10-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Not A Happy ENDING✔ [Book 2]
Fiksi Umum[Sudah di Revisi Ulang] Benar kata yang menyebutkan bahwa 'hidup tak semulus jalan tol'. Juga tentunya hidup tak semulus pantat bayi. Apa saja bisa terjadi selama kau masih hidup. Perasaan apa saja bisa kau miliki selama masih hidup dan selama sist...