Aku memasuki kelas setelah dari perpustakaan untuk mengajar mata kuliah siang ini.
Sebagai asisten dosen aku harus lebih disiplin tentang waktu, tidak pernah masuk kelas saat waktunya mepet dan masuk 30 menit lebih awal.
"Siang kakak asisten..." sapa junior dibawahnya satu tahun.
"Siang jugaa... 30 menit lagi dimulai ya." sapaku kembali.
Hanya ada beberapa mahasiswa saja yang baru masuk kelas.
•
"Sampai disini kalian paham kan bagaimana cara memasarkan produk yang dibuat dan apa yang disukai masyarakat?." tanyaku.
"Paham kakak."
Aku tersenyum dan waktunya mengeluarkan kejutan untuk mereka.
"Minggu depan kumpulkan essay yang sudah saya jelaskan tadi ya, empat produk dan masing-masing empat paragraf."
"Ahhh.....kakak tidak seru ih..." ujar salah satu murid.
"Kan kalian sudah paham. Sampai bertemu minggu depan."
Salah satu murid mendatangiku ke depan tempat ku berdiri. Ya, dia Seulgi pacarku sejak SMA. dia mengikuti gap year karena harus menabung dulu.
"Hai kakak asisten." sapanya mengeluarkan senyuman lucunya.
"Ayo kita pulang."
Semua orang tidak mengetahui hubungan kami, karena dia tidak mau aku dibilang salah memilih pacar. Padahal dia tampan dan pintar.
"Ngga ke perpustakaan kota dulu nih?" tanyanya.
Itu sudah kebiasaan kami untuk belajar di perpustakaan milik pemerintah.
"Ngga dulu deh, aku capek abis buat laporan tadi malem. Numpuk 500 halaman."
"Belum skripsi neng."
"Iya sih."
••
Dengan motor sportnya Seulgi membelah jalanan macet kota Seoul.
"Besok aku dianter supir kalo kamu gabisa." ujarku.
"Kenapa?"
"Katanya besok kamu ada pesta di kedai dan ngurus perlengkapannya."
"Oh iya sih lupa."
Sudah biasa emang kalo Seulgi itu lupaan, orang pernah ke kampus ga bawa tas soalnya takut telat karna bangun kesiangan.
"Mangkannya kalo ada jadwal tuh dinotes apa aja yang mau dilakuin besok."
"Iya maaf."
"Yaudah pulang, hati-hati."
"Bye sayang."
°°
Aku berencana untuk pulang lagi bareng Seulgi tapi ga jadi gara-gara dosennya ga masuk lagi dan disuruh nunggu dia ngasi dokumen buat materi besok.
"Ini ya Irene buku buat materi besok dan ini flashdisk nya."
"Siap pak, kalau begitu saya ijin pulang dulu."
"Iya, makasih ya Irene."
Bapaknya ga nyebelin kok, cuma males aja ngajar.
••
"Dikasi materi lagi Rene?" tanya Seulgi.
"Iya nih, gamau bantu bawain."
"Eh ya maap hehe."