"Ada Seulginya ga?" tanya seseorang.
Suaranya samar-samar, tapi masih bisa denger dia ngegibah tentang ku.
Aku keluar untuk melihat mereka yang sedang mengobrol tapi memakai namaku.
"Halo Seul, pa kabs?"
"Khokunkab."
"Itu bahasa terima kasih dari Thailand anjay." ujar Rosé.
Dia, Bogum gatau kenapa kesini.
"Kenapa?""Gue cuma mau ngobrol aja sebentar."
•
"Oke, gue langsung ke intinya aja ya."
"Lanjut gan."
"Lo tau kaga kalo club tempat lo kerja itu punya abang gue?"
"Tau cuma kaga deket sih."
"Jadi kan gini, gue punya agensi. Isinya ya cuma itu-itu aja, gue mau nawarin lu kerja di agensi gue."
"Boleh juga, tapi gue masih kerja disini. Mungkin bulan depan udah ngga."
"Kaga apa kok, gausah keluar juga sih dari sini."
"Keinginan gue sendiri itu."
"Kenapa?"
"Ya gue udah milih jalan gue buat fokus ke DJ aja."
"Boong banget wajah lo."
"Lah, wajah lu wajah orang nipu." balasku, tentu itu cuma bercanda.
"Gue nipu lu harusnya meras uang bukan nawarin kerjaan sih. Seojoon kan yang nyuruh Rosé buat pecat lo."
"Tau darimana?"
"Sejujurnya ya Seul. Gue ada orang yang kerjanya buat ngawasin lo."
"Ye, apaan dah pake orang ngeawasin gue segala. Gue kan bukan buronan."
"Biar gue bisa bantu lo, Irene udah sama gue. Jadi gue harus bales kebaikan lu yang udah ikhlas."
"Jujur aja gue ga suka Seojoon, karna sikapnya itu seenaknya sendiri." lanjutnya.
"Terus?"
"Gue nawarin kerjaan ini biar penghasilan lo bertambah. Gimana?"
"Jangan sampe Rosé denger ya."
"Lah ngapain Rosé jadi ikutan?"
"Ya kaga. Gue agak gimana gitu sama dia."
"Ada perasaan?"
"Kaga woy."
"Terus?"
"Ada yang ganjil aja ama sikapnya."
"Bukan mau sombong Seul. Tapi ada orang yang gue suruh itu dan ngawasin lu selama ini bisa ngebantu lu kan ternyata. Mungkin udah takdirnya."
"Tapi gue pikirin lagi itu tawaran lo."
"Iya dipikir aja dulu sampe mateng, baru lu angkat."
"Lu kata ayam goreng."
"Ya lo angkat bicara ke gue, tinggal bilang aja. Ada tempat baru buat lo."
"Makasih ya, gue balik kerja dulu. Salam buat Irene." ucapku dan melanjutkan pekerjaan lagi.
••
"Bang." panggil Dejun.
"Apaa?"
Kita bertiga udah siap buat pulang tapi Rosé kayak biasanya ngitung duit dulu.