Hari ini sama yang kemaren-kemaren itu sama aja, Irene? Lumayan sering ke apartement cuma buatin makanan doang tapi ya kalo dia ga dateng juga gaapa. Berharap sama manusia boleh, tapi jangan terlalu tinggi ntar pas ga sesuai hati malah bikin kesel sendiri.
"Irene dateng ke rumah Seul?" tanya Rosé.
"Ngga tadi malem, soalnya gue ke club."
"Udah sarapan?"
"Udah kok."
"Bang."
"Oit. Yaudah gue mau ke belakang dulu ya Roje."
••
"Rene, Bogum ada dibawah tuh samperin gih." ujar Suho.
Dengan langkah malasnya Irene menuruti abangnya dateng ke bawah buat nyambut Bogum.
"Gak ada kuliah? Aku kira gak ada." ujar Bogum.
"Terus mau ketemu siapa?"
"Mau main aja, sama diajak sarapan sama appa."
"Ooo, yaudah ayo ke sana."
••
"Nanti, Suho dulu ya yang tunangan terus kalian siapin tanggalnya buat nikah." ujar eomma Irene.
"Eh, cepet banget eomma. Irene harus biasa dulu sama aku."
"Terbiasa? Emangnya belum dek?" tanya appa Suho.
"Belum, kasi waktu sebulan biar kita tau satu sama lain."
"Gak apa. Itu terserah kalian."
"Tapi ada syaratnya. Irene kamu gak boleh ketemu sama Seulgi, eomma mohon ya."
Irene hanya memasang wajah betenya kalo eomma nya udah bahas Seulgi, karna bahasannya itu bukan mengarah ke positif melainkan sebaliknya.
•
Duduk di kursi balkon kamar memanglah enak pas siang karna cuaca agak sejuk, jadi Irene milih ngajak Bogum kesana.
"Eomma kamu kayak benci gitu sama Seulgi, kenapa sih?"
"Bukannya kamu juga?"
"Aku benci Seulgi? Gak mungkin banget. Dia itu baik Rene, malah nyuruh aku buat ngejaga kamu."
"Kamu gak ada pikiran Seulgi selingkuh gitu?" tanya Irene.
"Bukannya kebalikannya ya? Aku ga nuduh kamu sih. Tapi Seulgi anaknya baik, masa kamu udah ngasi semuanya ke dia tapi dia ngebales kamu kayak gitu."
"Tapi dia ga keliatan nyesel."
"Rene, mungkin dia udah ada hiburan. Seulgi sekarang kerja di club malam punya abang ku."
"Nah itu kenapa ya dia milih kerja disana kayak gak ada kerjaan lain."
"Seulgi mungkin udah gak pede sama masakan buatannya. Orang yang insecure itu sebab orang sekitarnya ngeremehin dia, tapi dia masih tetep kuat dan berusaha ga bikin masalah kan karena masakannya?"
"Tapi aku selalu dukung dia kok."
"Itu juga buat dia kuat karena kamu disisinya terus, tapi beda sama yang lain kan? Aku sering denger Seulgi itu bukannya ga berani, tapi takut sakit hati gara-gara ucapannya Seojoon."
"Kok kamu tau banget?"
"Tau dong."
"Darimana?"