Hari ini Bright harus benar-benar membicarakan perihal yang lalu kepada Win. Memberi tahu pria itu bahwa dirinya akan segera menyerahkan diri ke kantor polisi dalam waktu dekat.
Win sudah tahu apa masalah dibaliknya. Dia tahu kasus pembunuhan yang Bright lakukan dulu bahkan sampai dirinya percaya tak percaya jika Bright akan membunuh seseorang karena hal yang bisa dikatakan cukup sepele.
Namun masalah ini Win belum tahu karena Bright tidak pernah memberi tahunya bahwa dia akan di tangkap polisi. Pasalnya, ayah Bright pernah mengatakan bahwa dia akan menjaga dan membebaskan Bright dari jeratan kasus pembunuhan. Tapi sekali lagi, kesalahan tetaplah kesalahan. Siapapun yang melakukannya dan melanggar kebijakan maka ia tetap harus di hukum dengan hukuman yang sepadan karena kesalahan yang diperbuat.
Dan kali ini mungkin sudah waktunya Win untuk tahu. Walaupun Bright ragu Win dapat menerima kenyataan nya.
"Win"
"Kenapa phi ?"
"Besok datang ke kantorku ya, tapi malam. Aku akan menyuruh Frank menjemput"
"Memangnya ada acara apa?"
Win menghampiri Bright yang tengah bersandar ditepian ranjang. Duduk disampingnya sambil menatap wajah lelah pria yang kini tengah menatapnya juga."Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin mengajakmu lembur. Tidak keberatan, kan?"
"Tentu saja tidak."
Bright menghela nafas sambil mengepal tangannya dibalik bantal, dia tidak tahu bagaimana caranya kini untuk memberi tahu Win. Melihat wajah Win yang damai membuatnya semakin kesulitan untuk berucap, dia tidak mau merubah suasana hati Win dalam waktu sesingkat ini.
"Boleh aku memelukmu?" Bright melirik pada Win.
"Dalam hubungan kita memangnya ada pasal tolak pelukan?"
Bright tersenyum, dia segera memeluk Win dengan perasaan yang amat sangat resah. Kini dia tak dapat mengendalikan perasaannya, dia tak dapat menangani hal ini dengan baik.
Benar saja apa yang dikatakan ayah Minggu lalu, Win adalah tanggung jawab Bright yang cukup luar biasa besarnya. Jadi dia harus siap dengan Win yang pastinya akan sulit menerima kenyataan bahwa Bright akan dipenjara.
"Ada masalah?" Tanya Win di sela pelukan mereka.
Bright menggelengkan kepala, "hanya ingin"
"Kalau ada sesuatu, phi bisa ceritakan padaku. Apa di kantor sedang ada masalah?"
"Tidak Win, ini hanya masalah pada diriku sendiri. Aku juga tidak tahu kenapa"
Bright semakin mengeratkan pelukannya pada Win, sengaja menyandarkan kepalanya pada ceruk leher Win. Mencium aroma tubuhnya dengan sangat baik, Bright harap dia tak akan pernah lupa terhadap wangi tubuh Win yang begitu memabukkan setelah nanti dia tak akan mencium wanginya lagi setiap hari seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
P o s s e s i v e || Brightwin
Fanfiction"Aku bisa menjagamu dengan baik" Ungkapan Bright yang selalu tak ada buktinya.