11 ; A Tough Day

13.9K 1.3K 112
                                    

"Selamat pagi, Win

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi, Win

Pagi yang cerah ini mereka berdua bangun tepat pukul lima pagi. Setelah semalam mereka sibuk dengan-itu, dan hanya tertidur selama kurang lebih tiga jam.

Mata Win benar-benar sayu. Merah, berat, dan juga sedikit membengkak dikarenakan dia terus menangis semalaman. Berhasil berhenti setelah Bright memeluk sambil mengelus punggungnya hingga ia merasa kantuk dan jatuh tertidur.

Percaya atau tidak, Bright sama sekali tidak tidur. Dia sibuk memeluk Win juga menatap pria pujaannya itu yang akan segera ia tinggal untuk sementara waktu namun tidak bisa juga dibilang hanya sebentar.

Bright sampai merutuki dirinya sendiri semalaman. Selama ini Win tidak pernah sehancur ini dalam hal menangis. Separah apapun dia memarahi Win atau berlaku kasar padanya, Win hanya akan menangis sambil menunduk dan tak akan pernah membalas marah pada Bright.

Selama ini Bright belum cukup-ah ralat, dia sebenarnya belum mampu membahagiakan Win. Kedatangan dirinya pada kehidupan Win justru membuat beban walaupun disisi lain Win begitu membutuhkan dirinya.

"Sekarang jam berapa Phi ?"

"Jam lima, apa kamu mau sesuatu?"

Win menggelengkan kepala, sebenarnya dia ingin meminta sesuatu dan itupun hanya satu, Bright tak akan pernah pergi meninggalkannya terlebih itu karena masuk penjara.

Sesak sekali rasanya.

Atau mungkin Win yang terlalu berlebihan?

"Phi hari ini kamu masih disini kan?"

Entah darimana perasaan resah dan sesak itu kembali menyerang Win.

Dia segera memeluk Bright dan berharap bahwa waktu berhenti saat itu juga. Atau paling tidak, tuhan menjemputnya bersama dengan Bright dalam keadaan seperti itu.

"Hari ini ke pengadilan, besok aku-"

"Jangan bicara lagi!"

Win tahu, besok Bright akan segera berpindah tempat. Ke tempat yang akan menjadi rumah baru baginya. Rumah yang tak pernah diharapkan setiap orang sekalipun itu seorang penjahat.

"Phi, dulu kamu pernah bilang padaku kalau aku ini anak kecil, bahkan bayi bagimu. Aku tak dapat menjaga diriku sendiri tanpa pengawasan mu, apa kau ingat?"

Bright mengusap rambut Win, "hm"

"Lalu Phi bilang padaku jangan pernah pergi kemanapun tanpa izin darimu dan jangan berani melanggar untuk pergi tanpa Phi. Ingat?"

Bright mengangguk, dia mencium pucuk rambut Win, kembali menghirup aroma tubuh itu tanpa ampun. Karena dia akan merindukannya nanti.

"Phi juga selalu marah padaku bahkan menghukum ku. Mengunciku untuk tidur di kamar sendirian"

P o s s e s i v e || BrightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang