Malam ini Win benar-benar tidak pulang sesuai ajakan Luke. Dia menelepon ibunya untuk meminta izin namun sama sekali tak dapat jawaban. Hatinya sedikit resah karena berpikir yang tidak-tidak soal ibunya, tapi dia harap tidak terjadi apapun.
Sahabat dekat Luke sudah sebagian datang. Kini rumahnya sudah terlihat seperti club' malam yang membuat Win ingat pada saat itu. Ini benar-benar mirip sekali dengan suasana hari itu.
Dalam keramaian, kini Win merasa sepi dan hampa. Entah mengapa pikirannya terus menerus tertuju pada Bright.
Dia resah, dia gelisah. Bagaimana kabar Bright saat ini? Bagaimana keadaannya?
Bright sudah dibebaskan tiga hari yang lalu jadi mungkin kini Bright sedang ada dirumah untuk istirahat dan membiasakan diri seperti semula.
"Kenapa diam saja, Win? Kamu pusing?"
Win menganggukkan kepala. Walaupun dia tidak pusing, tapi rasanya sudah tak ada gairah lagi untuk dia beradaptasi dengan banyak orang di acara malam hari seperti ini. Tubuh dan pikirannya terlalu lelah bekerja.
"Kamu masuk rumahku dan duduk di sofa, jika mau kamu boleh tiduran di kamarku"
Win menggelengkan kepala, "tidak apa-apa aku hanya ingin ke toilet sebentar"
"Perlu aku antar?"
"Tidak"
Win segera lari ke toilet yang berada didalam rumah Luke. Didalam sana Win merasa lebih tenang ketimbang berada pada keramaian. Bising dan juga sangat mengganggu.
Dia membuka ponsel, tahu saja ada pesan masuk atau panggilan tak terjawab dari ibu tapi dia sama sekali tak mendapatkan notifikasi itu.
Yang ada justru pesan sang ibu yang di arsipkan. Padahal seingatnya, dia tak melakukan itu.
Ibu:
Win pulanglah... Bright ada dirumahWin membulatlan matanya, merasa bahwa dia salah membaca namun ini benar-benar ibu yang mengirim pesan.
Tapi Win segera menggelengkan kepala. Dia tak boleh tertarik dengan Bright yang katanya datang kerumah. Toh itu juga tadi, mungkin sekarang Bright sudah pulang.
Tapi...
Bagaimana jika saat dia pulang dan Bright masih dirumahnya?
"Win! Kenapa kamu melamun?"
Win segera tersadar. Tiba-tiba saja Luke berada disana dengan membawa satu gelas alkohol untuk Win.
"Aku tidak minum"
"Kenapa?"
"Tidak apa-apa, aku minum jus saja"
"Yaudah ayo kita keluar lagi"
Mereka pun kembali keluar, menghampiri sekumpulan orang yang sedang asyik menari-nari dengan alunan musik yang begitu kencang.
Namun Win tetap dibuat diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
P o s s e s i v e || Brightwin
Fanfiction"Aku bisa menjagamu dengan baik" Ungkapan Bright yang selalu tak ada buktinya.