18 ; The Reason

13.4K 1.2K 143
                                    

"Ibu, Win pulang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ibu, Win pulang"

Setelah kejadian tadi, Bright memutuskan untuk ikut bersama Win pulang kerumahnya. Tadinya Bright mengajak Win kembali ke rumah mereka, namun Win menolak.

"Ya ampun, itu tangan kamu kenapa? Ini lagi, wajahmu Bright!"

Ibu terlihat sangat khawatir melihat keadaan keduanya yang tidak baik-baik saja.

"Nanti Win jelasin. Win mau obati lukanya dulu"

Tanpa disadari Win menarik tangan Bright membawanya ke kamar. Berniat untuk mengobati luka pada wajah Bright namun segera ia urungkan niat tersebut.

Dia memberi obat merah dan kapas kecil untuk Bright mengobati lukanya sendiri.

Bright tak berharap lebih. Ia tahu Win tak akan melakukannya, mengobati luka pada wajahnya seperti yang selalu Win lakukan dulu jika ada luka sekecil apapun pada Bright dan Win akan segera mengobatinya.

Namun sekarang sudah waktunya Bright mengobati lukanya sendiri. Sekecil dan sebesar apapun lukanya, mungkin Win tak akan mau lagi menyembuhkannya.

"Tangan kamu masih sakit?"

Untuk memecahkan keheningan serta rasa canggung, Bright mulai bertanya pada Win.

"Masih"

Geram? Tentu saja. Bright merutuki dirinya yang bodoh karena membiarkan Win terluka. Sampai dia kehilangan rasa beraninya untuk menyentuh Win, menyembuhkan luka tersebut yang di akibatkan oleh dirinya.

Namun mau tak mau, Bright harus bertanggung jawab. Dia mencoba meneteskan obat merah tanpa mengatakan apapun sebelumnya, membersihkan lukanya dengan hati-hati kala Win sedikit merintih merasakan perih.

"Kalau udah kering, ini bakalan sembuh. Kamu jangan banyak gerak"

"Iya"

Dengan telaten Bright terus berusaha mengobati luka ditangan Win, padahal wajahnya sendiri sudah memar karena pukulan-pukulan keras yang Luke layangkan padanya.

Namun rasa sakitnya tak sesakit saat melihat Win hampir saja tersentuh oleh Luke yang mana kala saat itu dia menyatakan cinta pada Win, tepat dihadapannya.

Hal itu masih saja terngiang-ngiang di kepalanya. Dia tak akan pernah melupakan kejadian tersebut.

Bodoh, Bright!
Bright terlalu mempercayai Luke untuk menjaga Win selama dia tak ada, namun apa yang Luke lakukan padanya? Justru dia berusaha mengambil alih posisinya untuk Win.

"Aku janji tak akan pergi lagi dan membiarkanmu pergi sendirian kemanapun tujuanmu"

Bright menatap Win, begitupun sebaliknya.

"Dua kali, Win. Dua kali aku melihat kejadian yang sama, dan itu semua terjadi atas kecerobohan ku sendiri"

Bright menghela nafas, "seandainya aku tak pernah pergi, seandainya aku selalu mengikuti kemanapun kamu pergi, dua hal ini pasti tak akan pernah terjadi"

P o s s e s i v e || BrightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang