3 ; Sorry

29.4K 2.8K 247
                                    

"Win pingsan di balkon kamar"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Win pingsan di balkon kamar"

Kalimat yang baru saja Bright dengar dari mulut seorang wanita paruh baya dihadapannya membuat dirinya cemas bukan kepayang.

Tadi ia mendapat telepon dari orang tua Win bahwa Win pingsan di balkon kamar. Entah bagaimana ceritanya orang tua Win bisa tiba-tiba datang kerumah sebelum mereka menemukan Win sudah tergeletak dalam keadaan tak sadarkan diri.

Perasaan Bright bercampur aduk saat ini. Dokter yang sengaja ia panggil ke rumah kini tengah memeriksa keadaan Win. Ia berharap ini tidak ada kaitannya dengan apa yang terjadi pagi tadi setelah mereka bertengkar hebat lalu Bright meninggalkan Win dan memilih pergi ke kantor.

"Apa sebelum kamu pergi ke kantor Win sudah makan?" Tanya ibu Win kepada Bright mencoba untuk sedikit memastikan.

Bright mencoba mengingat apa Win sudah sarapan tadi pagi atau belum namun yang ia ingat hanyalah bagaimana dia yang menolak sarapan yang sengaja Win buatkan untuknya. Dan seingatnya Win tidak memasak sarapan untuknya sendiri, dia hanya membuatkan sarapan untuk Bright.

Bukannya menjawab, Bright justru pergi dari kamar untuk segera masuk kedalam dapur. Ia mencari sarapan yang Win hidangkan tadi pagi di meja makan namun ia tidak menemukannya. Mungkin Win sudah membuangnya atau dia sendiri yang makan.

"Phi melukai phi Win lagi kan?"

Bright tersadar ketika seseorang menghampirinya.

Frank.

"Kamu tidak berhak tahu"

"Ini memang bukan hak ku. Tapi bisa gawat kalau orang tua phi Win sampai tahu luka diwajahnya itu adalah ulah mu"

Bright menghela nafas sambil mengepalkan tangannya.

"Sekarang kamu pulang, kamu ada ujian di kampus kan?"

Bright menatap sang adik lalu meninggalkannya tanpa mau berdebat apapun lagi. Setelah itu dia berlari kecil menghampiri dokter yang baru saja keluar dari kamar.

"Bagaimana keadaan Win?"

"Dia demam hebat. Sepertinya dia kurang tidur dan kurang makan dia juga kelelahan, saya sudah memberi obatnya pada ibunya" jelas sang dokter setelah selesai memeriksa keadaan Win.

Bright menatap kosong tuk memerhatikan Win yang berbaring lemah di atas ranjang. Kejadian tadi yang menimpa nya membuat ia merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Win sekarang.

"Malam ini kami akan menginap disini, kau tidak keberatan kan, Bright?"

"Tentu saja, kalian bisa menginap disini"

Jawaban Bright sebenernya adalah dusta. Ia tidak ingin orang tua Win menginap malam ini karena bukan waktu yang tepat. Seharusnya malam ini ia berbincang berdua bersama Win, menjaga pria itu dengan baik sampai Win benar-benar pulih.

P o s s e s i v e || BrightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang