Malam tadi Win tidur dirumah orang tuanya. Menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya antara dia dan Bright.
Hatinya kembali dibuat terluka saat orang tuanya bilang bahwa mereka sudah mengetahui perihal itu sejak dulu. Namun Bright meminta untuk tak menyampaikannya pada Win.
Win tidak tahu lagi harus bagaimana, dia sangat hancur. Bagaimana bisa dia menerima dengan semudah ini? Bright memberi tahu bahwa dia akan dipenjara tapi kenapa dia baru memberi tahunya kemarin? Bahkan dua hari lagi pria itu akan dikurung.
Phi Bright 🐺:
Aku akan menjemputmu, kumohon datanglah ke rumah.Win tak mampu lagi mendengar, melihat, bahkan tahu menahu soal Bright. Dia tak ingin prianya pergi dalam waktu sesingkat ini.
Pesan yang baru saja Win terima dari Bright ia acuhkan begitu saja tanpa mau membalasnya. Dia hanya membaca pada layar notifikasi, peduli apa pada Bright yang jelas kini dia merasa dikhianati. Apa itu berlebihan?
"Win, Bright ada didepan, kamu temui dia dulu ya?"
Ibu datang membuka kamar Win begitu saja, namun Win menggelengkan kepala saat ibu memberi tahu bahwa Bright sudah ada dirumahnya.
"Jangan seperti ini. Disini bukan kamu saja yang terpuruk, Win. Bright juga pasti tidak tahu harus melakukan apa. Justru kamu seharusnya memberi dia semangat, menenangkan perasaannya"
Ibu mengelus pundak Win, namun pria itu tetap saja merespon dengan hanya menggelengkan kepala sebagai sebuah penolakan bahwa dia tak ingin menemui Bright.
"Apa harus ibu yang menyuruh dia masuk?"
Win menatap sang ibu, "Bu apa aku berlebihan sampai melempar kunci pintu pada phi dan aku bilang bahwa aku sudah tak membutuhkannya lagi? Aku tak ingin dirumah itu lagi Bu, dia sendiri yang menyuruhku untuk tinggal lagi disini"
"Kamu lupa bagaimana sibuknya Bright demi mendapatkan rumah itu untuk menjadikan tempat tinggal bersamamu?"
Win mengangguk lemah, "Win ingat tapi, rumah itu terlalu-"
"Terlalu banyak kenangan, bukankah begitu?"
"Win!"
Ibu dan juga orang yang baru saja terpanggil menengok ke arah pintu kamar yang tiba-tiba saja terbuka. Sosok Bright yang sudah berdiri disana menjadi pemandangan pertama yang mereka lihat.
"Hari ini saja, kamu ikut bersama Bright" ucap sang ibu.
"Aku tidak mau!"
"Bright sebaiknya kamu yang bicara, ibu keluar dulu"
Ibu pun akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar. Menyerahkan Win yang keras kepala itu pada Bright yang mungkin akan berhasil menaklukkannya, bagaimanapun caranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
P o s s e s i v e || Brightwin
Fanfic"Aku bisa menjagamu dengan baik" Ungkapan Bright yang selalu tak ada buktinya.