"Makasih ya kak, udah nemenin gue hehe" ucap Vina sambil menyengir.
"Hm"
"Kok tadi kakak bisa tau toko baju yang bagus-bagus sih, padahal kan gue pengennya yang pertama. Tapi gak papa sih lebih banyak modelnya"
"Mama sering minta anter kesitu"
Vina mengangguk-anggukan kepalanya.
"Loh kok belok? Rumah kita kan kesana" tunjuk Vina.
"Main dulu" ucap Andra.
Vina merasa senang, tadi dirinya yang mengajak Andra dan sekarang?
"Masih pengen lama-lamaan ama gue ya?" Goda Vina.
"Najis"
"Kasyar"
"Bodo"
Vina melihat keluar jendela dan melihat langit yang sebentar lagi berubah warna menjadi hitam.
"Kak Aan, kayanya mau ujan deh" ucap Vina masih menatap langit.
"Biarin"
"Kita mau kemana sih?"
"Ga tau"
Vina melongo, "hah?"
Andra menaikan bahunya acuh tak acuh.
Sesampainya ditempat tujuan, Andra keluar dari mobilnya diikuti Vina.
"Kak ini tempat apa sih?" Tanya Vina.
Vina melihat sekeliling gedung tersebut yang sepetinya sudah tidak terpakai.
"Kak Aan mau nyulik gue?" Tanya Vina dan memundurkan langkahnya.
"Unfaedah" ucap Andra dan masuk kedalam gedung tersebut.
"Anjir ini tempat apaan sih serem banget. Kak Aan tunggu!" teriak Vina.
Andra terus melangkahkan kakinya dan berakhir dirooftop gedung tersebut.
"Waaaaaah bagus banget!!" ucap Vina antusias sambil menutup mulutnya.
Diatas gedung tersebut sangat rapi, terdapat beberapa tanaman didalam pot yang sepertinya terawat dengan baik dan satu sofa panjang berwarna coklat yang masih layak pakai.
Andra merebahkan tubuhnya diatas sofa tersebut dan memejamkan matanya.
"Bunganya bagus banget" ucap Vina antusias sambil memegang bunga tersebut.
"Kak Aan ini beli dimana?" Tanya Vina.
Vina menolehkan kepalanya terhadap Andra, "ck pantesan gak denger"
"Jadi pengen bawa pulang" Vina masih melihat-lihat bunga yang ada didepannya.
Setelah selesai melihat bunga tersebut Vina melangkahkan kakinya menuju Andra.
"Ka Aan bangun ih, baru juga tiduran bentar masa udah pules. Dasar kebo" ucap Vina.
"Hm"
"Buka matanya gini nih" Vina membuka mata Andra menggunakan jarinya.
"Ih kak Aan jelek banget ahaha"
Andra kembali memejamkan matanya.
"Kita ngapain kesini ka?" Tanya Vina yang dari tadi menahan kata-kata tersebut dan menanyakannya saat waktu yang pas.
Andra tidak menjawab pertanyaan Vina, ia hanya diam dan masih memejamkan matanya.
"Kak bangun ish geseran, gue juga mau duduk" ucap Vina sambil mengguncang-guncang lengan Andra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lanna
Teen Fiction"Gue gak paham sama perasaan sendiri disatu sisi gue punya hati yang harus dijaga, tapi disisi lain..." -Arselan Pranadipa "Siapapun yang dipilih itu pilihan terbaik lo. Entah gue akan sedih atau bahagia kita liat kedepannya" -Davina Putri Pandhita ...