"Gue mau tidur sini gak papa kan Van?" Tanya Ikiw."Boleh aja, tapi lo udah bilang belum ke ortu lo?" Tanya Vano balik.
"Belum sih, ya udah gue telpon dulu. Males gue pulang"
"Kenapa bang kok males?" Tanya Elan.
"Males bawa motor ahahaha" Ikiw berdiri dari duduknya dan menelpon orang tuanya.
"Lo No, mau nginep juga?" Tanya Vano.
"Gue anter Tia dulu"
"Oke" ucap Vano.
"Lo Dit? Lan?" Tanya Vano lagi.
"Gue ngikut aja bang" sahut Elan.
"Gue bilang dulu bentar" ucap Adit sambil mengotak-atik ponselnya.
"Pin, gue baliknya gimana?" Tanya Lia.
"Ya lo balik tinggal balik pesen ojol kek" sahut Vina.
"Ih Pin, gak mau gue takut udah malem juga kalo gue di apa-apain gimana"
"Biasa pulang malem juga lo" sambar Elan.
Lia memelototi Elan dan beralih menatap Vano sambil memasang puppy eyesnya.
"Ka, anterin pulang ya please"
"Dih siapa lo? Sono pulang sendiri" ucap Vano ketus.
"Lah-lah kalian pacaran apa ngga sih? Bukannya kemaren-kemaren kalian dinner ya?" Tanya Vina heran.
"Gue cuma ngelaksanain kekalahan dari taruhan yang dia buat" sahut Vano.
"Taruhan?" Tanya Tia.
"Hehe iya" jawab Lia sambil menyengir.
Tia dan Vina saling tatap dan menggelengkan kepalanya perlahan.
"Ka, anterin dong yah mau kan? Udah malem soalnya nanti kalo gue diculik kak Vano kangen lagi" ucap Lia memasang wajah sendunya.
"Hueee" sahut Vano seperti mengeluarkan isi perutnya.
Lia memberenggut kesal, "ish"
"Bang, anterin sana kasian udah malem" ucap Vina.
"Gak!" Sahut Vano tegas.
"Bang, ya Allah cuma sebentar doang gak bakal ngabisin bensin sampe berliter-liter" ucap Vina.
Vano menghembuskan nafasnya pelan, "hm ya udah, bentar ngambil kunci mobil dulu"
"Asik" ucap Lia senang.
"Pin, gue pulang sekarang ya" ucap Tia.
"Ya udah hati-hati ya, kak Dino bawa motornya yang bener awas aja kalo Tia sampe lecet-lecet" ucap Vina memperingati.
Dino hanya menganggukan kepalanya dan menyambar kunci motornya yang tergeletak diatas meja.
"Yuk" ajak Dino sambil mengulurkan tangannya.
Tia menerima uluran tangan Dino dan berjalan keluar dari rumah Vina sambil melambaikan tangannya, "bye semua gue duluan"
Mereka membalas melambaikan tangannya sambil tersenyum.
"GUE BOLEH TIDUR DI SINI YES!" teriak Ikiw sambil loncat-loncat.
"Girang banget bang kaya tante girang ahaha" sahut Elan sambil tertawa.
"Parah lo Lan" ucap Ikiw memanyunkan bibirnya.
"Trus bang moncongin biar sekalian kaya soang" ucap Elan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lanna
Teen Fiction"Gue gak paham sama perasaan sendiri disatu sisi gue punya hati yang harus dijaga, tapi disisi lain..." -Arselan Pranadipa "Siapapun yang dipilih itu pilihan terbaik lo. Entah gue akan sedih atau bahagia kita liat kedepannya" -Davina Putri Pandhita ...