12

49 33 1
                                    

*****

"Pin, udah dong mukulnya aduh aduh pin" ucap Elan yang masih dipukuli oleh Vina.

"Apa lo hah, gak terima gue giniin?! Gue cuma bales perbuatan lo tadi diperpus trus tadi lo bikin jantung gue mau copot" teriak Vina.

"Aduh udah Pin, sakit. Ya udah gue minta maaf" ucap Elan.

Vina menyudahi pukulannya. Bukan karna Elan minta maaf, tapi Vina sudah capek, tangannya sudah pegal.

"Permintaan maaf ditolak" ucap Vina penuh penekanan disetiap katanya dan meninggalkan Elan.

Vina memasuki kelasnya dan membaca buku novel yang dipinjam dari perpustakaan sekolahnya.

"Pin" Elan berdiri dipinggir Vina.

"...."

"Pin"

"...."

"Pin"

"Apaan sih Lan, lo gak liat gue lagi baca apa!?" Ucap Vina masih emosi.

"Maafin gue dulu" ucap Elan sambil memasang wajah sendunya agar Vina mau memaafkannya.

"Gak!" Ucap Vina tegas.

Elan membenarkan posisi kacamatanya yang sedikit turun.

"Pin"

"...."

Elan sudah menyerah, ia kembali ketempat duduknya dan melipat kedua tangannya  diatas meja sambil menelungkupkan kepalanya.

Bel tanda pulang berbunyi. Murid-murid sudah banyak yang berlalu lalang dikoridor.

"Pin, kita duluan ya" ucap Tia dan menggandeng tangan Lia.

Vina tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Pin, ayuk pulang" ucap Elan sambil menarik lengan Vina.

"Gue sama bang Vano" ucap Vina sewot.

Drrt..drrt

"Hallo de, lo pulang bareng Elan ya. Tadi gue udah bilang  kok sama Elan"

Tuut

Telepon dimatikan oleh Vano sepihak.

"Gue pulang naik taksi"  ucap Vina meninggalkan Elan.

Elan menyusul Vina dan menarik lengan Vina.

"Kata bang Vano lo pulang bareng gue"

"Gue udah gede" ucap Vina.

Percuma Elan berdebat dengan Vina, dia pasti akan kalah. Elan langsung saja menggenggam tangan Vina dan membawanya ke tempat parkiran.

"Tunggu sini" ucap Elan.

Vina masih diam saja dan memasang wajah kesalnya.

"Naik, nanti diculik loh" ucap Elan sambil terkekeh.

Vina langsung naik ke motor Elan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Sekarang Vina dan Elan sudah masuk ke komplek perumahannya.

"Eh Lan, rumah gue kelewat kampret!" Ucap Vina sambil memukul helm yang digunakan Elan.

"Satu" gumam Elan.

"Lo mau bawa gue kemana woy!" Teriak Vina memukul helm Elan lagi.

"Dua"

"Eh rumah lo kelewat juga" Vina memukul helm Elan lagi.

LannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang