"Yah Aluna izin mau ajak makan Ale," ucap Aluna saat mendapati Basuki sedang menonton tv bersama istri barunya itu.
"Kenapa ga dirumah aja sayang? Ini udah malam loh," tanya Dahlia.
"Ga. Sekalian belanja keperluan Ale," jawab Aluna dingin.
"Yaudah, ini uang buat belanjanya," ucap Basuki seraya menyodorkan uang satu juta rupiah.
"Ga usah Yah. Luna masih punya uang kok. Oh iya Luna mau ganti biaya rumah sakit orang tua Ale," ucap Aluna sambil menyodorkan uang yang dibungkus kertas coklat.
Alena tertegun, walaupun Aluna sangat dingin dan jutek tapi ia sangat baik.
"Sayang kamu ga perlu ganti uang Ayah, Ayah ikhlas," ucap Basuki seraya berdiri dan mengusap kepala Aluna.
"Tapi Yah--"
Cup
"Sana katanya mau belanja sama Ale!" ucap Basuki.
"Ayah!" panggil Aradela.
"Iya sayang?" jawab Basuki seraya mengalihkan pandangannya ke arah Aradela yang baru saja menuruni tangga.
"Loh kamu mau kemana sayang?" tanya Dahlia.
"Aku mau jalan-jalan, Ma," jawabnya tersenyum malu-malu.
"Sama siapa?" tanya Basuki.
"Sama Ezel,"
Deg!
"Aduh ada yang lagi jatuh cinta nih," goda Dahlia.
"Apaan si Mah," jawabnya malu-malu.
'Ga pantes la Su, lo malu-malu ke gitu. Kek orang nahan boker aja,' batin Alena.
"Aku boleh minta uang ga, Yah?" tanya Ara.
"Boleh sayang," jawab Basuki.
Aradela tersenyum sumringah.
"Yaudah kalo Luna ga mau terima, dipegang Ale aja," ucap Basuki menyodorkan uang satu juta yang tadi ke depan Alena.
Alena bingung harus menerimanya atau tidak. Alena menatap Aluna, Alena menerima uang itu saat Aluna mengangguk.
"Ga kebanyakan, Om?" tanya Alena yang tak pernah memegang uang sebanyak itu.
"Ngga Ale, itu buat keperluan Ale. Ayah aja ya manggilnya!" ucap Basuki.
"I-iya, Yah," jawab Alena.
Basuki lalu merogoh lagi sakunya, menyodorkan uang lima ratus ribu kepada Aradela.
"Kok aku cuma lima ratus ribu, Yah?" tanya Aradela saat mengetahui lebih besar jumlah yang Basuki berikan kepada Alena.
Basuki mengernyitkan dahinya bingung, pasalnya Aluna saja yang notabene-nya anak kandung sendiri tidak pernah protes saat diberi uang lebih kecil, malahan Aluna selalu menolak jika Basuki ingin menambah uang jajannya.
"Ara!" tegur Dahlia.
"Yah Luna sama Ale pergi dulu," pamit Aluna lalu melenggang pergi sambil menatap tajam Aradela.
Aluna sengaja mengajak Ale keluar karena ia sangat sumpek berada di rumah, sekalian malam mingguan.
Saat membuka pintu Ezel sudah berada di depan pintu.
"Na--"
"Ara ada kok, masuk aja!" Aluna memotong perkataan Ezel lalu melenggang pergi menuju mobil sambil menarik Alena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluna
FantasíaAluna Syabilla Ermawan. Gadis tomboy dan kapten basket SMA Harapan. Ia dibesarkan hanya oleh seorang ayah. Karena, kecelakaan yang ia alami pada umur 5 tahun itu merenggut nyawa ibunya. Hari-harinya terasa nyaman sebelum ibu dan kakak tirinya hadir...