"Astagfirullah. Na, kok lo pake celana?" kaget Ezel.
"Emang kenapa?" tanya Aluna heran.
"Kan lo cewek masa pake celana," ucap Ezel tak habis pikir.
"Gue kan emang dari dulu gini, udah izin juga sama kepala sekolahnya," jawab Aluna.
Aluna memang selalu memakai celana ke sekolahnya. Dia tidak nyaman jika harus mengenakan rok.
"Ah yaudah lah, yu berangkat!" ajak Ezel.
"Gue kan bawa motor," protes Aluna.
"Kali-kali bareng cogan," ucapnya percaya diri. Tapi emang cogan sih, banget malahan.
"Idih," Aluna mendelik malas.
Aluna dan Ezel turun dari lantai dua. Lalu menghampiri Basuki yang sedang membaca koran.
"Pagi Ayah. Luna sama Ezel pergi dulu ya," pamit Aluna.
"Ga sarapan dulu?" tanya Basuki.
"Nanti aja di kantin," jawab Aluna.
Aluna mencium punggung tangan Basuki di susul oleh Ezel.
Ternyata Ezel membawa mobil. Hari ini hari pertama Ezel sekolah di Indonesia. Ezel dan Aluna berbeda tingkatan, Ezel masuk kelas 12 dan Aluna masih kelas 11.
"Na, ga kangen gituh sama gue?" tanya Ezel saat sedang fokus menyetir.
"Kangen," jawab Aluna seadanya.
"Ga ikhlas banget," rajuk Ezel.
"Pala bapak kau gondrong," ucap Aluna malas.
"Ngga tuh," jawab Ezel.
"Bodoamat!" kesal Aluna.
"Lo berubah, Na!"
"Lo jahat, Zel!"
"Emang gue pernah jahatin lo?" tanya Ezel heran.
"Iya. 12 tahun lo jahatin gue. Gue kecelakaan, gue sedih saat bunda meninggal, gue sedih saat ayah koma. Lo ga ada di samping gue," lirih Aluna.
Ezel menepikan mobilnya, lalu menatap Aluna tulus.
Ezel menggenggam kedua tangan Aluna.
"Na, i'am so sorry!" lirih Ezel.
"Keluarga gue tau kejadian lo kecelakaan pas udah di pesawat. Itu juga gue di kasih tahu pas seminggu setelah kejadian. Mungkin kalo gue tau pas di pesawat, kalo ga diturunin gue bakal nekad lompat apalagi dulu gue masih kecil," ucap Ezel.
"Gue sedih banget, pas tau bunda meninggal," ucap Aluna lirih
"Gue juga sama, Na. Gue sampe sakit tiga hari karena gamau makan, gue kepikiran sama lo, bunda Lia, dan ayah lo,"
"Sekarang gue ada disini. Lo ga boleh sedih lagi. Gue selalu inget pas bunda Lia waktu itu ngomong, " Jagain Aluna ya bang Ezel!" mungkin itu sekaligus amanah buat gue agar selalu jagain lo," sambungnya.
Aluna tersenyum tipis lalu memeluk Ezel, sahabat kecilnya.
***
"Males gue deket-deket sama lo, Ezel," desis Aluna kesal.
"Jangan gitu dong, Na! Gue takut di culik tante-tante tadi," ucap Ezel yang masih memegangi belakang kemeja Aluna.
Sebelum keruangan kepala sekolah, saat baru saja Ezel dan Aluna memasuki gerbang, siswi-siswi SMA Harapan sangat ribut saat melihat Ezel. Membuat Aluna gerah, dia tidak suka keramaian.
Apalagi tadi siswi-siswi hits SMA Harapan yang modelnya kayak ondel-ondel mengerumuni Ezel, membuat Aluna bergidik ngeri.
"Nana anterin!" pinta Ezel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aluna
FantasiAluna Syabilla Ermawan. Gadis tomboy dan kapten basket SMA Harapan. Ia dibesarkan hanya oleh seorang ayah. Karena, kecelakaan yang ia alami pada umur 5 tahun itu merenggut nyawa ibunya. Hari-harinya terasa nyaman sebelum ibu dan kakak tirinya hadir...