23. Pertemuan

37 4 0
                                    

"Beneran Lun, ade lo sekolah disini?" tanya Dafa antusias.

Aluna yang sedang fokus makan hanya menganggukkan kepalanya.

"Pucuk dicinta ulam pun tiba, Alena yang tercinta Bang Dafa bahagia!" serunya.

"Bukan temen gue," sinis Mufia.

"Bukan temen gue juga," timpal Aluna.

Tak beberapa lama Alena menghampiri meja kantin yang ditempati Aluna dan teman-teman.

"Jodoh gue datang, Ekhem! Jadi grogi gini," ucap Dafa.

Alena hanya mengernyitkan dahi bingung.

Alena duduk disamping Dika yang sama sekali tak peduli dengan dirinya, melirik saja tidak.

"Gleria boleh gabung ga, Kak?" tanya gadis berambut ikal itu.

"Boleh dong! Lo yang dulu itu, 'kan? Yang ngebela pas gue jatuh?" tanya Mufia antusias.

Gleria mengusung senyum manisnya. "Iya, Kak."

Mufia langsung menarik Gleria ke kursi kosong di samping kirinya. "Makasih banget ya, jadi terhura."

"Iya, Kak. Itu udah seharusnya," jawab Gleria.

"Cebol!" seru seseorang seraya menghampiri meja kantin yang ditempati Aluna membuat seisi kantin menatapnya.

"Apaan si, Nello? Gue ga cebol," desis Alena.

"Ga papa kok cebol juga, gue tetep cinta," godanya.

"Eh bocah! Sekolah yang bener, masih bocil juga udah cinta-cintaan. Ale itu jodoh gue," lontar Dafa.

"Apaan si Kak Dafa. Ale itu gamau jadi jodohnya Kak Dafa," gerutu Alena.

"Makan tuh cinta!" ledek Aluna.

"Lun, masa gue ditolak!" rengek Dafa.

"Bodo amat njing!" jawab Aluna membuat Dafa mencebikkan bibirnya.

Pletak!

"Apaan si bangsat?" maki Aluna seraya mengusap bibirnya yang ditabok.

"Kalo ngomong tuh di filter dulu, cinta!" ujar Ezel.

"Cinta cinta matamu meledak!" kesal Aluna.

"Makin kesini, Ezel makin bucin deh sama Aluna. Jadi curiga," ucap Mufia.

Aluna hanya mendelikan matanya jengah.

"Gimana kelas lo? Nyaman? Kalo ga nyaman gue minta guru kesiswaan buat pindahin lo ke kelas yang lain," tanya Aluna.

Bukan Aluna jika tak bisa melakukan apapun yang ia mau.

"Jangan!" seru Nello.

Semua orang yang berada di meja itu menoleh kaget ke arah Nello. Cowok urakan tapi tampan.

"Gue nanya Ale bukan lo!" sinis Aluna.

"Tau tuh. Bocah ga jelas, jauh-jauh sana!" usir Dafa.

Nello menatap Dafa sinis lalu mengacungkan jari tengahnya.

"Lo ngajak tawuran? Ayo lawan Aluna!" seru Dafa.

Aluna menatap Dafa malas.

"Pesenin abang dong Neng!" goda Ezel seraya menoel-noel dagu Aluna.

plak!

Aluna memukul kepala Ezel dengan keras sehingga headband yang menempel sempurna di kepala Ezel miring.

"Belum juga nikah udah KDRT aja!" ledek Fabian.

"Lo galak amat sih, Na. Sakit tau kepalanya!" ringis Ezel seraya mencebikkan bibirnya, menarik simpati Aluna.

AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang