3.Ezel, Jangan pergi lagi!

51 7 0
                                    


Aku pergi untuk kembali
***

Tepat pukul tujuh anak-anak dari Panti Asuhan Kasih Bunda berdatangan. Aluna hanya mengundang Sobat Absurdnya saja dan anak-anak Panti Asuhan. Pakaiannya juga tidak terlalu terbuka, ia memakai gaun di bawah lutut, ini kali pertamanya Aluna memakai rok. Semenjak terjadi kecelakaan itu, Aluna enggan memakai pakaian-pakaian feminim, dia akan lebih suka memakai celana.

Anak-anak panti sangat antusias saat melihat cake-cake yang di sediakan.

Setelah acara tiup lilin, mereka berdo'a untuk Aluna. Setelah itu, mereka menikmati makanan yang di sediakan.

Dika banyak sekali dikerumuni anak-anak, karena Dika orang yang penyayang walaupun dingin, anak-anak pasti nyaman saat bermain dengan Dika.

Mufia sangat sibuk menawar-nawarkan makanan ke bocah yang tubuhnya gempal.

Terlihat Fabian yang sibuk dengan makanannya, apapun yang dia lihat pasti dia makan.

Sedangkan Dafa sedang mengusili Si Manis.

Aluna tersenyum bahagia. Di pesta spesial sweet seventeennya, dia sangat bahagia sekali, walaupun tanpa ada bunda, ayah, dan ... Ezel. Aluna tetap bersyukur karena masih ada Bi Sari, Mufia, Fabian, Dika, dan Dafa.

Anak-anak datang silih berganti memberika kado, hanya kartu ucapan saja, tetapi Aluna sangat senang karena di dalamnya terdapat do'a-do'a untuk kebaikannya.

"Lun, Happy sweet seventeen ya! Semoga makin cantik, makin pinter, eh udah jenius ya. Makin baik, ga jomblo terus, pokoknya wish you all the best Aluna!" ucap Mufia.

Aluna memeluk Mufia dengan sayang.
"Makasih ya Mumu. Lo memang sahabat gue banget," ucap Aluna.

Mufia mengangguk lalu menyodorkan kadonya.

"Happy Sweet seventeen, Lun!" ucap Dika.

Aluna memeluk Dika erat. Jangan salah paham. Aluna sudah menganggap Dika adalah kakaknya sendiri begitupun Dika, dia menyayangi Aluna sebagai adik.

"Jangan suka berantem lagi!" pinta Dika sambil mengelus puncak kepala Aluna.

"Iya Abang. Jangan dingin mulu, kasian nanti ga laku," ucap Aluna sambil terkekeh.

Dika tersenyum sambil mengacak-acak rambut Aluna yang  kali ini tergerai, sangat cantik.

"Happy sweet seventeen, Bebeb! Pokoknya lo harus teraktir abang lo ini yaa! Gamau tau pokoknya!" ucap Fabian sambil memeluk Aluna.

"Makan mulu lo yang di urusin," kesal Aluna. Padahal dirinya juga sama saja dengan Fabian.

"Ga makan ga hidup," ucap Fabian menyebutkan motto nya.

Fabian menyodorkan kadonya.
"Happy sweet seventeen, Bocil! Wish you all the best. Jangan nakal mulu lo, udah gede juga," ucap Dafa.

"Ga ngaca!" kesal Aluna sambil memeluk Dafa.

"Gue boleh minta sesuatu ga?" tanya Dafa sambil melepaskan pelukkannya lalu menatap Aluna.

"Apa?" tanya Aluna penasaran.

"Itu Si Manis ruqyah aja, ngeliat gue kayak ngeliat setan," ucap Dafa.

AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang