Happy happy hahaha gaje lu Ta:'v.
****
" Em, itu karna .... "
" Karna foto ini ya Va " ucapnya sambil menunjukkan foto tersebut
Wahaha itu mah Kang Boong :v
" Loh tu ya Pal, ngeselin bin resek deh " geramnya
" Hahahaha, pulanya lama bener lu ngomong "
" Tauk ah gue mau balek ke kelas " Ujarnya dan meninggalkan mereka berdua
Tapi dibalik itu semua ada seseorang yang diam diam tersenyum tapi tak terlihat sangking tipisnya senyumannya.
" Masih sama " Batin Lyan
" Yan lu bayar ya, gue mau nyamperin ciwi ciwi dulu, bye babang Lyan " ujarnya menirukan suara layaknya cewek lebay
" Idih, itu temen gue kagak ya " Ucapnya
*****
Kini dia berjalan melewati lorong lorong kelas bahkan tak hanya satu dua tiga para kaum hawa mencoba menggodanya tapi itu semua tak mempan karna benteng pertahanannya cukup tebal buat ditembus.
Kini kaki ini telah sampai dimana tujuan sebenarnya ia melangkah. Perlahan demi perlahan ia mulai memasuki ruang kelas yang menjadi tujuannya sehabis dari kantin.
" Huff " Helahnya
Entah angin dari mana tiba tiba saja mata elang ini seperti ditarik tarik karna saking tak kuatnya akhirnya mimpi pun menghampiri Lyan.
Entah sudah berapa lama ia tertidur tiba tiba saja
" YAN " Teriak Opal didepannya yang sontak membuatnya terkejut setengah mati
" Bangsat lu " Ujarnya sambil menempol kepala Opal
" Sakit Yan " Adunya
" Bacot " Jawabnya ketus
" Heheh babang Lyan jangan kasar gitu dong sama dedek " Ujar Opal meniru gaya ciwi ciwi
" Jijik gue Pal " Ucapnya muak
" Sans lah Yan, jadi gini dengerin gue baek baek "
" Apa " Ketusnya
" Sabaran napa bambank, jadi gini SMA sebelah ngajak tawuran Yam, lu ikut gk " Tanyanya
" Ok gue ikut, udah lama gue kagak maen maen sama tu bocah " Ujarnya
" Siap "
*****
Disini di bumi tepatnya disebuah gang yang tak tau entah apa namanya yang penting gang terlihat sekumpulan anak sekolahan yang lengkap dengan pakaian khas anak sekolah sok sokan seperti preman kesasar
yang hendak bermain main ke preman betulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cembul (HIATUS)
Teen Fiction" Semua pembohong dan hanya berbicara omong kosong tanpa memikirkan terlebih dahulu kepada siapa mereka berbicara, hendak mencoba menipu diriku oh itu tidak akan pernah bisa dan tak akan pernah terjadi " ujarnya dan sesekali menghisap sebatang rokok...