#6

45 14 9
                                    

Happy reading sobat, xixixixi

****

07.00

Seharusnya saat ini ia berada di sekolah bukan berada di ruangan serba putih dengan bau khasnya.

Bagaimana dengan Opal malam itu? Apakah ia terluka parah atau sama sekali tak ada luka?

Yap, kini Opal tengah berada di ruang IGD karna luka tusuk yang teramat dalam.

" Benda sialan " makinya saat tangan kanannya tak bisa leluasa karna selang infus yang bertengger sejak ia tiba di RS.

***

Gelisah, itu lah yang menggambarkan suasana hatinya untuk saat ini karna seseorang tak hadir.

" De, lu tau gak Lyan gak hadir karna apa? " tanya Daiva

" Gak De " jawabnya

Tapi itu tak membuat ia pasrah begitu saja untuk mencari tahu alasan Lyan tak hadir.

Kringg..

Tiba saatnya semua murid SMA 1 GEMILANG pulang kerumah masing masing, tapi beda dengan Daiva. Ia tak pulang melainkan kerumah Lyan untuk mencari tahu alasan ia tak hadir.

Kurang lebih 20 menit akhirnya ia tiba dikediaman Lyan. Tanpa basa basi langsung saja ia menanyakan keberadaan Lyan kepada Satpam rumah Lyan.

" Permisi pak " ucapnya

" Iya, ada yg bisa saya bantu? "

" Emm, Lyannya ada gak ya pak? " tanya Daiva

" Oo, den Lyan lagi ada dirumah sakit neng " jawabnya yang membuat Daiva semangkin penasaran

" Kalo boleh tau Lyan sakit apa ya pak? "

" Kalo masalah sakit apa mohon maaf neng saya tidak tau "

" Emm, boleh minta alamat RS nya gk pak? "

" Boleh "

Setelahnya langsung saja ia menuju RS yang dikasih tau oleh Satpam tersebut.

Cukup lama ia di perjalanan akhirnya tiba juga ia disalah satu RS ternama kota ini.

Setelah menanyakan ruangan yang merawat Lyan pada
Resepsionis RS akhirnya ia menuju ruangan tersebut dengan Lift yang tersedia.

Setelah sampai dimana ruangan yang merawat Lyan, tiba tiba saja kedua mata hanzel saling bertubrukan cukup lama dan setelahnya Lyan langsung melihata arah lain.

" Aduh jantung gue detaknya cepet bener dah, apa jangan jangan gue punya penyakit jantung ya, " batinnya

Tak... Tak... ( Anggap suara langkah, hehehe:'v)

" Hai Yan," sapanya

Hening, tak ada respon hanya helaan nafas yang terdengar.

" Gimana masih sakit kah, " ujarnya khawatir karna melihat banyak luka lebam ditubuhnya.

" Gk "

" Yaudah deh Daiva pulang, oya besok Daiva dateng lagi, " ucapnya

" Gue gk butuh lu," Ketusnya dan kemudian masuk kesalah satu ruangan yang tak lain tepat ia di rawat.

" Sakit Yan, sakit sekali, " batinnya sambil memegang dadanya

Tanpa sadar, air mata itu kini mengalir tanpa ada penghalang membanjiri pipi tirusnya.

Perlahan demi perlahan
Langkah demi langkah ia meninggalkan ruangan tempat dirawatnya Lyan, hingga seberkas memori masa lalu itu terbayang bayang.

Flasback

" Yan, sakit ya? " tanya Daiva

" Gak Va "

" Lain kali Lyan jangan ikut tawuran deh nanti jadinya macam ini Daiva kan jadi khawatir " omelnya sambil mengobati luka luka itu

" Gak janji ya Va." ujarnya dan sesekali meringis menahan sakit

" Oke dah siap. " ucapnya

FlasbackOff

Udara kian dingin membuat gadis itu meringkuk seperti bayi mencari kehangatan.

Jangan pulang ke pelukan seseorang yang tangannya masih menggenggam masa lalu.

" Va "

" Va "

" Jangan" ujarnya dan langsung terbangun dari mimpi buruk itu

" Huff cuma mimpi. "batinnya

*****
Assalamualaikum

Terima kasih buat vote+komennya.

Disini Apta minta maaf jika ada salah kata yg kurang berkenan dihati anda semua.

Minal Aidzin Walfaidzin mohon maaf lahir batin.

Dan semoga kita bertemu di Ramadhan berikutnya :).

See you next part...


Kampar, 23 Mei 2020

Apta.




Cembul (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang