#10

37 6 27
                                    

Ohayou... Gimana nih ada yang kangen sama Lyan, Opal, Daiva atau jangan-jangan kangennya sama Author, hahahaha.

Follow dulu sebelum baca dan ini murni hasil pemikiran Author and no copas.

Awas Typo bertebaran dihati kamu, ehhhh salah dihati kamu mah hanya ada dia, eakk....

Selamat membaca:)

***

Jam menujukan pukul 13.00, tapi kedua makhluk bumi tersebut masih nyaman dengan mimpi-mimpinya. Hingga terdengar suara rintihan mengusik kedamaian Opal. Karna tak tahan dengan suara rintihan tersebut, dengan kekuatan super ia menggucang tubuh Lyan hingga sang pemilik nama menonjok mukanya.

"Anj*ir sakit Yan." ringisnya.

"Syukurin." ujarnya.

"Tanggung jawab lu." marahnya.

"Apaan dah orang gue kagak ngehamilin lu."

"Gobl*k jangan dipelihara Yan, mana bisa lu ngehamilin gue." katanya.

"Hm."

Hiks....
Hiks....

"Mampus Yan, mangkin serem aja ni perpus. Ayok dah Yan kita kabur!" ajaknya.

"Hm."

Saat hendak keluar dari perpustakaan tersebut tiba-tiba saja suara rintihan tersebut semangkin menjadi-jadi yang membuat naruli Lyan ingin memecahkan masalah ini.

"Yan ayok, ngapa lu berhenti. Buruan entar tu hantu ngejer!" ujarnya ngotot.

Bagaikan daun yang jatuh dihempas angin, begitu pula ucapan Opal. Tak ada yang bisa menghalangi seorang Lyan Anala kecuali orang yang  benar-benar ia cintai.

Tanpa basa-basi Lyan terus melangkah menuju suara rintihan tersebut, dan akhirnya... Zonk.

Rupanya suara rintihan tersebut berasal dari film drakor yang tengah ditonton oleh Ibu penjaga perpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rupanya suara rintihan tersebut berasal dari film drakor yang tengah ditonton oleh Ibu penjaga perpustakaan.

"Anjay, gue kira apaan rupanya ondel-ondel nangis, hahahaha." ujar Opal dan terus tertawa terbahak-bahak.

"waktu gue yang berharga terbuang sia-sia." lirihnya dan meninggalkan Perpustakaan begitu saya.

"Oy, kamvret lu maen ninggalin aja dah." ujarnya kesal.

***
Sepanjang jalan pulang, Daiva hanya diam membisu. Mata indahnya tak luput dari pemandangan diluar kaca mobil yang ditumpangi.

"Akankah pelangi memihak kepadaku, atau hujan yang justru menyambut." batinya.

"Huft." helanya.

"Bakalan gue coba lagi agar lu mau maafin gue Yan." ucapnya menyamangati dirinya.

Pukul 20.00 WIB, tepat di malam minggu seperti ini menambah suasana Riuh akan kendaraan yang lalu lalang. Terkhusus yang jomblo dirumah aja rebahan sama maen game gak usah keluar entar macet, ahahaha.

"Yan, oh... Lyan. Karpet merahnya mana, pangeran tampan yang membahana datang, asek... asek...  jos." ujarnya lebay.

"Amit-amit, mama lu ngidam apaan kok bisa anaknya kurang sehat macem ni?" tanya Lyan.

"Tanya mama gue dah sono lu." balasnya.

"Ogah, jauh-jauh dah lu entar gue kesambet mau lu tanggu jawab."

"Gak." ujarnya dan pergi menuju dapur rumah Lyan untuk melakukan rutinitas biasanya.

30 menit berlalu, membuat Lyan curiga dan tanpa basa-basi ia segera mencari Opal didalam rumah ini.

"Didapur ni bocah, yakin kali gue." ujarnya dan secepat mungkin ia menuju dapur dan ternyata angin ribut telah merusak dapur dirumahnya.

"Pal, lu apain dapur gue!" marahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pal, lu apain dapur gue!" marahnya.

"Oo, itu gue renovasi sendiri." ujarnya.

Karna Lyan benar-benar murka, akhirnya perang alat dapur dimulai, membuat dapur tersebut tambah hancur karna terserang Badai Opal (Opal&Lyan).

20 menit perang dapur berlangsung dan akhirnya Opal mengalah karna tak tahan dengan spatula yang membabi buta menghantam bokongnya.

"Yan, udah lah. Lu menang gue kalah." ucapnya lemah.

"Bagus lah, sekarang lu beresin itu,   itu, itu, itu, itu, itu dan itu seperti sedia kala." ujarnya.

"What! Gak salah ini Yan." ujarnya tak terima.

"Gak, ini bener. Yang salah itu lu udah ngehancurin dapur gue." ucapnya.

"Yan, parah bener lu dah." ujarnya tak terima.

"Lu yang parah Opal!" makinya.

"Iya, dah lu sana pergi gue mau beresin ini dapur." ujarnya.

"Hm."

Akhirnya mau tak mau, terima tak terima, Opal mulai membereskan dapur tersebut hingga kinclong.

****

Apa kabar? Hehehe, sorry Cembul baru Up dan tak sesuai janji author kemarin.

Jangan lupa vote+komen dan tinggalkan jejak.

See you next part....

Kampar, 29 Juni 2020

-Apta-



Cembul (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang