Chapter 11

5.2K 296 54
                                    

Netranya mencoba menetralisir cahaya yg masuk ke indra penglihatannya. Namja yg sudah hampir seminggu tertidur pulas, kini membuka mata bulat itu. Pandangannya pertama kali bertemu dengan sosok sosok yg ia rindukan.

  Hatinya serasa hangat melihat pemandangan ini, ia berdoa agar ini bukanlah mimpi. Di mana hyung keduanya tertidur di samping brangkarnya sambil menggegam tangannya. Dan kedua hyungnya, tae hyung dan jimin hyung tengah tertidur pulas di sebrang sofa brangkarnya.

  Air matanya pun tak sanggup ia bendung, sampai isakannya membangunkan seseorang yg berada disampingnya.

"Saeng?? " intonasinya tampak bertanya, seakan ia ragu apa yg di lihatnya saat ini.

"hyung.. "

  Suara lembut itu seakan menyentuh hati suga, jujur ia amat rindu akan suara itu... Dan senyuman kelinci itu kini terukir di belah bibir adik kecilnya, walau itu tampak pucat.

"Kookieee, hyung merindukanmu saengg"ucapnya ketir, pertahanannya runtuh begitu saja. Air matanya tumpah begitu saja.

"Hyungiee jangan bangunkan kookie dari mimpi ini hiks, kuki.. "

"Saeng ini bukan mimpi. Maapkan hyung saengg,  maap"

  Jungkook hanya menggeleng lemah, tangisan itu tanda akan kesenangannya yang tiada main. Suga yang melihat adiknya begitu,langsung memeluknya erat. Menyalurkan rasa hangat yg jungkook rindukan sejak dulu. Di ujung ruangan tepatnya di sofa ruangan itu, taehyung dan jimin meneteskan air mata melihat pemandangan yang begitu mereka rindukan. Adik kecilnya kini dapat mereka rengkuh kembali.

"Kookie ah" panggil jimin sambil berjalan mendekat ke arah brankar tempat tidur jungkook
 
"ji.. Min hyung" panggilnya gugup

Kini jimin berada di samping brangkar tempat tidur jungkook, lututnya amat nyeri, air matanya makin membanjiri pipinya, ia menggengam tangan pucat itu, menciuminnya sarat akan rindu dan rasa bersalah.

"Maap kook maapppp hiks, hyung bukan lah hyung yang baik untukmu. Aku burukkk amat burukk" sesalnya

  Jungkook merasakan dadanya hangat, seperti mimpi. Ia mengigit bibir bahwanya kuat untuk menyadarkan situasi ini.

"Saeng bibirmu.. " ucap suga menyentuh bibir jungkook.

"shhh" keluhnya.

"Apa yang kau lakukan saeng? Kau ingin memyakiti dirimu? "Tanya jimin menggebu gebu

"Ani hyung, aku.. Aku hiks jangan bangunkan aku hyung,aku tidak mau bangun dari mimpi ini hiks"

Suga dan jimin merasakan petir menyambar keduanya. Adik kecilnya merasa semua ini hanya mimpi? Seburuk itu kah mereka kepadanya? Sesak melanda keduanya. Jimin dan suga sontak memeluk jungkook erat.

"Jangan berbicara seperti itu saeng, ini bukan mimpi. Hyungmu kembali, kami akan menjagamu lagi saeng. Adik kecil" Ucap jimin sambil tersenyum hangat

  Taehyung yang masih duduk di sofa ujung ruangan itu hanya tersenyum lebar melihat pemandangan yang ia nantikan sejak dulu. Ide jailnya pun mulai terlintas untuk mencairkan suasana sedih ini.

"Astagaa apa maksud kalian sih? Berpelukan tanpa mengajak ku. Tega sekali kalian melupakanku" Sahut taehyung ber pura pura ngambek.

"Ayo lah tae kau bukan adik kecil lagi" sungut jimin jengah

"Dasar hyung bantet" ejek taehyung

"Apa apaan kau ini ah! "

"Aisss sudah lah, kalian bisa lihat kita di mana bukan" Tutur suga

"Hiks hyungie jangan berdebat haha, tae hyung ayo sini berpulakan" Ajak jungkook sambil ter isak dan tertawa bersamaan

"Astaga, cuma adik kecilku yang mengerti aku" tutur taehyung sambil berjalan ke arah berangkar tempat tidur jungkook

"Kookie ah jangan pernah kau keluarkan air mata itu di depan hyungdeul saeng, itu menyakitkan" jelasnya sembari menghapus jejak air mata jungkook di pipinya.

"Saranghae hyungdeul" sahut jungkook sambil tersenyum dan menampilkan gigi kelincinya.

"Nado saranghae saeng" ucap ketiganya.

   Ini lah pemandangan yang menghangatkan hati, ke empatnya berpelukan.  Seakan melindungi adik kecilnya dari mara bahaya.

#Kookie#


   Kini di mesion keluarga jeon telah melakukan makan malam. Makan malam kali ini terasa sepi sekali, sebab hanya tiga namja yang berada di meja makan saat ini.
Ketiganya masih santai melakukan makan malam ini, sampai tiba tiba jin hyung mengeluarkan suara.

"Malam ini hyung ada pasien di rumah sakit, kalian berdua tetap lah berada di rumah" sahutnya

"Malam malam hyung ada pasien? "
Tanya rapmoon

"Nde.  Malam ini ada operasi " jawabny singkat

"Hyung apa boleh kami menjenguk jungkook? " Tanya jhope takut

"Kalau kau sudah tidak menganggap aku sebagai hyungmu. Silahkan kau jenguk anak itu"sahutnya ketus.

"Kau ini hyung ada ada saja pertanyaannya" sahut rapmoon pelan

"Baiklah aku berangkat sekarang.  Jaga diri kalian"

    Jin hyung langsung berdiri dan pergi dari ruang makan tersebut, sedangkang rapmoon segera menyelesaikan makan malamnya dan balik ke kamarnya. Sekarang hanya tersisa jhope di ruang makan sambil menatap sendu ketujuh kursi di ruang makan itu.

  

Percakapan di telpon

"Yabeseo hyungie"

"Nde yabeseo saeng"

"Bagaimana kabarnya? "

"kabar siapa? " tanyanya di sebrang sana

"Kabar jungkookie hyung" sahutnya dengan nada rendah

"Dia sudah sadar dua jam yang lalu, dia sudah tertidur setelah makan malam" jelas di sebrang telpon sana.

"Aku merindukannya hyung" ucapnya sedih

"Aku akan menyampaikan rindumu"

"Jaga adik kecil kita hyung hiks" ia berucap sambil terisak

"Tenang lah,  aku akan menjaganya untuk appa dan eomma"

"Nde hyung"

"Apa kalian sudah makan malam? Dan bagaimana jin hyung? "

"Makan malam kali ini terasa sepi. Dan jin hyung sedang ada di perjalanan untuk ke rumah sakit" jelasnya

"Malam seperti ini masih ada pasien yang harus bertemu dengannya? " tanya seseorang di sebrang telpon

"Katanya akan ada operasi malam ini"

"Baiklah. Jaga dirimu, tidur lah besok kau harus kuliah pagi"

"Nde hyung. Kututup telponnya"

"Kuharap kau baik baik saja kookie ah" batinnya sambil mengukir senyum hangat dibibirnya


Aku sedih tauu, aku lihat yang baca per chapnya tuh ada ribuan orang. Tapi kenapa yang vote sama yang koment sedikit. Aku mau minta dukungan kalian, boleh nggak? Lop yu readers tercintakuuu❤

"Kookie?!"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang