Wellcome To Alabasta

95 17 2
                                    

Enam jam kemudian setelah Shion siuman,Shion merasa kaget dan heran sebab dia berada diatas tubuh Choper.Teryata perjalanan mereka lancar selagi Shion pingsan perjalanan menuju ke kerajaan Alabasta tinggal menunggu 1 jam lagi,kenapa lama soalnya jalan kaki sebab kapal tidak bisa belayar diatas pasir.

"Hey Shion gimana burungmu?".Dio mengkhawatirkan burung Shion.

"Diam kau Dio,masih sakit nih."Shion membalas.

"Sudah sudah jangan beramtam ayuk kita lanjutkan lagi perjalananya."Tasya melerai Dio dan Shion.

"Baik Tasya."Dio dan Shion kompak menjawab.

Perjalanan pun dilanjutkan kembali dan sudah terlihat tembok kerajaan Alabasta dari jarak jauh dengan mata telanjang.

"Aku sudah tidak sabar kerajaan Alabasta soalnya disana banyak cewek ceweknya hahahaah 😍."Dio berkata.

"Sudahlah Dio jangan berimajinasi terlalu tinggi nanti kalau jatuh sakit lohhh." Shion menyindir Dio.

"Sudahlah yuk kita kesana".Choper merasa capek dengan pertengkaran Dio dan Shion.

"Betul tuh Choper yuk kita kerajaan Alabasta secepatnya."Tasya setuju dengan Choper.

Akhirnya mereka pun sampai didepan tembok kerajaan Alabasta yang besar dan penjaga gerbang pun menanyakan apa maksud kedatangan kami di Kerajaan Alabasta.

"Hey berhenti sebentar tuan."seoraang penjaga bertanya.

"Iyaa tuan ada apa yahh".Dion menjawab.

"Disini sedang terjadi perang saudara lebih baik kalian semua meninggalkan kerajaan Alabasta sebab aku tidak bertanggung jawab atas keselamatan kalian kalau kalian maksa masuk juga."

"Iyaa tuan kami mau tetap masuk."Shion menjawab.

"Silahkan masuk semoga kalian tidak menjadi korban dari perang saudara ini yaa".penjanga itu pun mengijinkan Dio dan yang lainnya masuk.

"Terima kasih Pak."

Semuanya pun masuk ke kerajaan Alabasta dan betul kata penjaga gerbang bahwa lagi banyak bentrok sana sini yang mengakibatkan Chaos dimana mana.

"Hey semuanya bagaimana kalau kita cari penginapan terlebih dahulu."Tasya berkata.

"Ide bagus kak Tasya."Choper setuju.

Tidak perlu waktu lama penginapanpun berhasil ditemukan dan Shion yang pergi ke receptionisnya untuk memesan kamar.

"Permisi pak saya mau pesan kamar."

"Mau kamar yang kayak Mana?"

"Yang paling murah berapa Pak?"

"Yang paling murah satu malam seharga 2 juta berry dan tidak ada memiliki fasilitas apapun bahkan kamar mandi pun tidak ada."

"Yang ada apa Pak?"

"Yaaa tempat tidur doang lah nak."

"Yaa sudah Pak saya pesan 1 malam aja."

"Baik nih kuncinya dan uang check in jangan lupa yaa 2 juta berry."

"Ini pak uangnya."

"Okee kamarnya dilantai 2 yaa nomor 314 sesuai yang dikunci."

"Baik Pak."

Setelah itu Shion dan yang lainnya pun naik keatas kamar.

"Hey tunggu bentar nak."

"Iyaa ada apa lagi Pak".Shion menjawab.

"Rusamu tidak boleh menginap taruk diluar yaa."

"Okee Pak."

In Another World With One Piece SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang