Prince Of Alabasta Final Act : Last Fight

58 16 2
                                    

Setelah pertarungan babak kedua selesai,Noa pun kembali bangkit dan masih tidak percaya akan kekalahannya tersebut. Menurut Noa pertarungan tadi sangat seru dia berharap bisa bertanding ulang dengan Shion.

Namun Shion belum siuman karena efek dari Fury Rage Stage 1 yang sangat berbahaya bagi tubuh Shion, pertarungan terakhir ini akan menentukan segalanya Dio melawan Jean akan memasuki arena.

"Baiklah ini adalah Final Rounds peraturan tetap sama seperti sebelumnya dan kali ini aku mohon beri pertarungan yang menarik yaaa." Pangeran Zul berkata.

"Betul kata saudaraku pangeran Zul,siapapun yang kalah tidak akan dapat hukuman apapun jadi bertarunglah sekuat tenaga."Pangeran Zizi berkata.

Ting!!!
Ting!!!
Ting!!!

Bunyi bel pun berdengung berarti pertarungan dimulai.

Dio mulai mengeluarkan apinya disekitar tubuhnya supaya akan menjadi pertahanan dari serangan Jean. Dio mengeluarkan senjata tombaknya atau spear yang selama ini jarang digunakan karena Dio selalu mengandalkan apinya untuk bertarung, bagaimana kalau kekuatan spearnya digabungkan dengan api nya maka tercipta Spear of Fire yaitu tombak api dengan ujung tombak yang merupakan besi yang tajam maka bisa melukai Jean tanpa takut akan sepatu Sea Stone punya Jean sebab Sea Stone hanya berfungsi pada kekuatan yang berasal dari buah iblis.

"Spear of Fire Active"
Tombak api behasil diaktifkan dan mengeluarkan isolator yang panas ujung tombak.

"Wah wah kau sudah mulai serius yaa,baik aku akan meladenimu Dio."

"Baiklah Noa kali aku akan mengalahkanmu."

"Dragon Spear launcher"
Dio menyerang tombak apinya kearah Jean, Dio menyerang sambil memutar tombaknya dengan cepat membuat ilusi mata yang akan melihat tombak apinya seperti melihat naga yang sedang marah.

"Mount Kick Block"
Jean mencoba memblock serangan Dio dengan cara melindungi bagian tubuhnya yang akan diserang menggunakan kakinya yang kuat.

"Baiklah sekarang giliranku Dio."

"Kick Course"
Serangan kaki dari Noa membuat tombak api Dio berhasil dipatahkan namun karena adanya isolator mengakibatkan kaki Noa kepanasan dan mulai kesakitan.

"Bagus dia masuk perangkapku dengan mengorbankan tombakku maka kekuatan dia yaitu kakinya berhasil kukalahkan juga,ini kesempatanku."Dio berkata dalam hati.

"Fire Gun"
Menunjuk telunjuk dan jari tengah kedua tangan pada Noa seperti sebuah senjata mesin, Dio mengubah ujung jarinya menjadi api dan menembakkan peluru yang terbuat dari api dan menyerang Jean.

"Ughh"Jean kesakitan.

"Itu belum seberapa Jean."

Dio mengeluarkan Fire Gun terus menerus kearah Jean dengan banyaknya peluru yang keluar membuat Jean tidak bisa menghindarinya dan mengakibatkan serangan telak kepada Jean. Akhirnya dengan serangan beruntun tersebut membuat Jean terpojok disudut arena.

"Baik Jean aku akan menyelesaikan ini sekarang juga."

"Ughh tubuhku tidak bisa bergerak lagi memang api sangat panas bagi tubuhku,Aku terlalu meremehkannya karena sebelumnya aku sudah menang."Jean sangat menyesal karena tidak bertarung dengan sunguh-sungguh.

"Fire Fist"
Dio mengubah tinjunya menjadi api dan meluncurkannya sebagai pukulan api yang besar di tembakan ke sasarannya yaitu Jean.

Akhirnya dengan serangan Fire Fist Jean pun berhasil dikeluarkan dari arena pertarungan tersebut.

"Baik pertarungan selesai, pemenangnya yaitu Dio dan Shion akan mendapatkan hadiah yang sudah dijanjikan."pangeran Zul mengumumkan kemenangan Dio dan Shion.

"Shion kau sudah siuman,ini makan obat ini yaa."

"Ughh Dio akhirnya kau berhasil juga,kau memang seorang Captain yang hebat Dio."

"Sudah Shion jangan memujiku ini makan dulu obatnya."

"Iyaa Dio,terima kasih banyak yaa."

Dio dan Shion menghadap ke para pangeran Zizi dan Zul karena para pangeran menyuruh.

"Selamat yaa ini hadianya."

"Maaf pangeran Zul,aku tidak butuh hadiahmu itu yang kubutuhkan hanya kalian berdua kembali ke istana supaya temanku yang disandera bisa bebas."Dio berkata.

"Untuk apa kau menyuruhku kesana aku malas mengurus kerajaan Alabasta ini,Aku dan saudaraku hanya pura-pura perang saudara supaya para pemberontak terbagi menjadi dua dan aku bisa melemahkan para pemberontak ini."

"Betul itu Zul,biarkan saja dengan temanmu itu lebih baik kalian jadi bodyguard kami saja mengantikan Noa dan Jean yang sudah tidak berguna lagi hahahaa."pangeran Zizi berkata.

"Hey apa apan itu,dasar pangeran yang tidak punya perasaan pasti kau sengaja memberi kami hadian supaya kami bisa menjadi anak buahmu kan. Dan jika kami tidak berguna lagi kau akan membuang kami seperti yang kau lakukan pada Noa dan Jean."Shion sangat marah atas ucapan para pangeran.

"Shion terima kasih sudah melindungi harga diri kami."Noa berterima kasih.

"Sama sama Noa."

"Terima kasih Shion,Aku sudah muak dengan kedua pangeran ini."Jean merasa marah kepada pangeran Zul dan Zizi.

"Baiklah biar aku dan Noa yang akan membawa kedua pangeran ke istana untuk menyelamatkan temanmu itu."

"Okee terima kasih banyak bantuannya."Dio berkata.

Noa dan Jean menyerang kedua pangeran dan membuat mereka tidak sadarkan diri dan mengendong tubuh mereka berdua menuju ke istana Alabasta.

"Sebelum itu kita akan keluar dulu dari Casino ini dan menjumpai temanku Choper."Dio berkata.

"Choper bisakah kau mengangkat kedua pangeran ini?"Shion bertanya.

"Baik Shion."

"Noa dan Jean setelah ini kalian mau kemana?"Shion bertanya.

"Kami akan mengikuti kalian menuju istana,karena aku tau Sandi itu orang yang sangat kuat dan juga merupakan seorang Warlord jadi kita tidak boleh meremehkan dia."Jean berkata.

"Betul kami sekuat ini aja tidak berkutik menghadapi Sandi karena dia memakan buah iblis tipe Logia yaitu Kaze Kaze no Mi yang merupakan kekuatan mengendalikan elemen angin."Noa memberi saran.

"Makanya itu aku mengumpulkan uang yang untuk membeli sepatu Sea Stone ini yang seharga hampir 300.000.000 berry dan membuatku tidak memiliki uang lagi."Jean berkata.

"Baiklah dengan kita berempat dan Choper yang merupakan dokter kita pasti bisa mengalahkannya yang penting kita tetap tenang dan tidak emosi."Shion memberi saran untuk menyerang Sandi.

"Okee semuanya kita berangkat dan menyelamatkan Tasya."Dio memberi semangat.

Akhirnya mereka pun akan kembali ke istana Alabasta dan menyelamatkan Tasya dari gengaman Sandi.






In Another World With One Piece SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang